PSI Desak Pemprov DKI Batalkan Pembangunan RTH di Tengah Pagebluk COVID-19


Gubernur DKI Anies Baswedan. Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menyoroti kebijakan Pemprov DKI yang masih terus melakukan perencanaan pembangnan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tengah wabah corona.
Padahal Pemprov DKI sudah berani memangkas proyeksi anggaran pendapatan daerah tahun 2020 menjadi Rp47,18 triliun dari Rp87,95 triliun atau turun sekitar 53,65 persen dari target awal akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga
Menhub Izinkan Semua Moda Transportasi Beroperasi Mulai Besok dengan Syarat
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Viani Limardi mendesak Gubernur DKI Anies Baswedan untuk segera membatalkan rencana tersebut kemudian memfokuskan anggaran untuk pelayanan kesehatan dan pemberian bantuan sosial (bansos).
“Dua bulan lalu Pak Anies menyatakan Jakarta genting virus corona. Lalu bulan Mei ini gaji dan tunjangan PNS dipotong, katanya dialihkan untuk pandemi COVID-19. Tapi kenapa rencana pembangunan RTH taman malah jalan terus? Kita semua jadi bingung, kok Pak Gubernur tidak konsisten,” kata Viani di Jakarta, Rabu (6/5).

Berdasarkan situs lpse.jakarta.go.id, terdapat 6 lelang proyek pembangunan RTH taman di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dengan total nilai Rp14,2 miliar. Lokasinya tersebar di Kecamatan Ciracas, Cakung, Kebon Jeruk, Pasar Minggu ada dua lokasi, dan Tanjung Priok. Status lelang tersebut sudah selesai dan tinggal penandatanganan kontrak.
“Kami sudah ajukan keberatan di Komisi D dua minggu lalu, anggota dewan yang lain juga ikut mempertanyakan hal yg sama. Setelah diprotes sana-sini, pihak Dinas Pertamanan bilang akan meninjau kembali kegiatan yang tidak prioritas seperti pembangunan RTH, tapi nyatanya tetap dilanjutkan," terang Viani.
Dirinya mengaku terkejut dan heran saat mendapatkan informasi bahwa rencana revitalisasi Taman Tebet tetap berlanjut dengan biaya anggaran yang cukup besar, diperkirakan sekitar Rp50 miliar atau bahkan lebih.
“Pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai, saya mohon Dinas Pertamanan jangan mencari kesempatan di tengah kesempitan. Pak Gubernur dan timnya harus memastikan birokrasi fokus bekerja menyelesaikan masalah pandemi, seperti layanan kesehatan dan bantuan sosial," ucap dia
Baca Juga
Viani menilai kejadian ini menunjukkan tidak adanya arah kebijakan anggaran yang jelas dari Gubernur Anies.
“Di tengah situasi pandemi seperti ini sangat dibutuhkan arahan dan koordinasi yang jelas dari pimpinan. Gubernur harus memberikan perintah yang jelas kepada tiap dinas, mana anggaran mana yang boleh dibelanjakan dan mana yang tidak, jangan sampai ada kebingungan di birokrasi, sehingga mereka bergerak sendiri-sendiri," tutup Viani. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI
