Prospek Suram Penyaluran Kredit Perbankan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Juli 2022
Prospek Suram Penyaluran Kredit Perbankan

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kenaikan suku bunga Federal Reserve AS yang agresif diproyeksikan memicu kekhawatiran resesi di berbagai negara. Selain itu, inflasi yang tinggi akan mengurangi belanja konsumen, yang saat ini sudah terdampak COVID-19.

Para eksekutif bank di Amerika Serikat memperingatkan permintaan kredit dapat melemah akhir tahun ini, jika prospek ekonomi yang memburuk mulai melukai kepercayaan konsumen.

Baca Juga:

Data Inflasi AS Tekan Laju Kripto

JPMorgan Chase & Co dan Wells Fargo & Co, dua pemberi pinjaman terbesar AS, mengatakan, pembukuan pinjaman mereka tumbuh pada kuartal kedua masing-masing sebesar 7,0 persen dan 8,4 persen, dibandingkan tahun lalu, dengan sedikit tanda-tanda kualitas kredit yang memburuk.

Dua raksasa keuangan ini memperkirakan pinjaman tumbuh pada pertengahan hingga satu digit tahun ini karena kenaikan suku bunga Fed yang meningkatkan pendapatan bunga bersih.

Citigroup mengatakan, hasil pinjaman bruto telah meningkat selama lima kuartal berturut-turut dan mencapai 5,81 persen pada kuartal kedua.

"Hasil di kuartal kedua 2022 sejauh ini memperkuat pandangan positif kami," tulis analis di Wells Fargo/

Wells Fargo, JPMorgan dan Citigroup semuanya mengatakan, klien korporasi meminjam lebih banyak pada kuartal kedua, seringkali untuk menutupi peningkatan biaya yang disebabkan oleh melonjaknya inflasi.

JPMorgan, misalnya, melihat pertumbuhan yang kuat dalam pinjaman korporasi dan industri, yang tumbuh 6,0 persen karena penggunaan fasilitas revolving yang lebih tinggi dan pembukaan rekening baru, sementara pinjaman real estat komersial tumbuh 3,0 persen.

Citigroup mengatakan, pinjaman di Institutional Clients Group-nya tumbuh 3,0 persen, dengan eksekutif mencatat bahwa beberapa di antaranya didorong oleh lonjakan volatilitas pasar yang dipicu oleh konflik di Ukraina.

"Kami melihat peningkatan pinjaman karena klien kami cenderung kurang mendapatkan pembiayaan melalui pasar utang mengingat perubahan baru-baru ini," CEO Citi Jane Fraser dikutip Antara.

Direktur Riset, Industri dan Ekuitas CFRA Research Kenneth Leon memperkirakan, pertumbuhan pinjaman komersial akan datar di paruh kedua, sementara pinjaman konsumen kemungkinan akan menurun karena risiko resesi, meskipun hanya dangkal.

Sementara pinjaman hipotek (KPR) menurun karena kenaikan suku bunga merupakan hambatan pada portofolio pinjaman konsumen, pinjaman kartu kredit naik walaupun JPMorgan dan Wells Fargo melaporkan lonjakan 17 persen.

Sementara, pinjaman rata-rata untuk divisi personal banking dan manajemen kekayaan Citi, yang mencakup kartu, naik sekitar 4,0 persen dari tahun lalu.

"Saya tidak berpikir apa yang telah kita lihat di kuartal kedua akan terus terjadi pada kecepatan yang sama," kata Chief Financial Officer Wells Fargo Mike Santomassimo kepada para analis.

Morgan Stanley mencatatkan pinjamannya tumbuh sebesar USD 7,0 miliar, terutama didorong oleh manajemen kekayaan klien yang mengambil hipotek atau pinjaman yang didukung oleh investasi. Tetapi di antara klien-klien kaya, pinjaman diperkirakan akan berkurang karena kenaikan suku bunga, membuat hipotek lebih mahal, dan pasar yang merosot mengurangi nilai investasi ekuitas.

"Kami benar-benar belum melihat adanya retakan besar terkait kesehatan konsumen. Kualitas kredit masih sangat bagus tapi itu mungkin akan goyah sekitar tahun depan," ujar CFO Sharon Yeshaya

Pejabat Fed mengisyaratkan pada Jumat (15/7) kemungkinan akan tetap dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli. (*)

Baca Juga:

Inflasi Melonjak, Pemerintah Harus Jaga Daya Beli Warga

#Resesi Ekonomi #Pemulihan Ekonomi #Inflasi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Lonjakan inflasi saat ini menunjukkan masyarakat mulai beralih ke investasi emas setelah diluncurkannya bullion bank pada Februari 2025.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Indonesia
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
BPS mencatat tren naiknya harga emas ini bukan hal baru karena sudah terjadi selama 26 bulan berturut-turut.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 6,70 persen dengan IHK sebesar 113,49
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Indonesia
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Setiap pekan, tim dari Badan Pusat Statistik (BPS) turun langsung ke pasar-pasar untuk memantau harga bahan pokok, sementara data tersebut dilaporkan ke Kemendagri untuk ditindaklanjuti.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Indonesia
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 107,51.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Indonesia
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu sore menguat sebesar 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp 16.635 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.665 per dolar AS.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Lifestyle
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Selain sebagai penyimpan nilai, Bitcoin juga berfungsi sebagai medium transaksi yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Indonesia
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Pemerintah menargetkan inflasi nasional berada di angka 1,5 hingga 3,5 persen. Angka ini dinilai sebagai titik seimbang yang mampu menguntungkan konsumen maupun produsen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Indonesia
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Pemprov secara serius akan mengendalikan tingkat inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Bagikan