Perubahan Nama RSUD Jadi Polemik, DPRD Panggil Dinkes DKI
DPRD DKI Jakarta. (Foto: MP/Dicki Prasetia)
MerahPutih.com - Perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan berbuntut pada pemanggilan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI oleh dewan Kebon Sirih.
DPRD DKI menyatakan, pemanggilan itu penting dilaksanakan untuk menanyakan maksud dari pergantian nama RSUD tersebut. Sebab bila keterangan tersebut berseliweran di media sosial, tidak akan ada ujungnya. Maka solusi terbaiknya dengan menggelar rapat secara formal mencari jalan keluar.
"Kalau dijawab di media mungkin bisa bergeser narasinya, tidak sesuai apa yang diharapkan. Jadi ini memang harus ada forum resmi, dan kami menunggu pelaksanaannya untuk klarifikasi Dinkes," ujar anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan, Selasa (9/8).
Baca Juga:
Pemprov DKI Gencarkan Vaksin Booster 100 Persen di 28 RT Zona Merah COVID-19
Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan jadwal rapat kerja dengan Dinkes DKI tersebut. Ia menyebut, jadwal itu digelar tergantung keputusan pimpinan komisi dan kesiapan dari Dinkes DKI.
Ali mengungkapkan, penjenamaan rumah sehat untuk membangun paradigma di masyarakat bahwa fasilitas tersebut tidak hanya untuk mengobati orang yang sakit, tetapi dapat dinikmati orang sehat dalam menjaga kesehatannya.
"Pola pikir bahwa rumah sakit itu terkesan hanya untuk pengobatan, tapi dikemukakan arahnya menjadi preventif. Jadi tidak selalu yang datang ke situ orang sakit, justru sebelum sakit datang ke RS untuk melakukan check up (pemeriksaan kesehatan) agar kondisinya mungkin menjadi lebih baik," urai Ali.
Baca Juga:
Meriahkan HUT Ke-77 RI, DKI Selenggarakan Lomba Kicau Burung Piala Gubernur
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sakit untuk Jakarta. Perubahan nama ini memberi pesan kuat sekaligus ikhtiar besar untuk menghadirkan kesejahteraan sosial bagi semua masyarakat.
Lalu, dengan penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat agar tidak hanya berkunjung di saat sakit, namun juga dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya. Sehingga masyarakat menjadikan kesehatan sebagai tujuan dan cara hidup.
"Nah di sisi lain pada pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan. Karena itu Rumah Sehat ini perannya ditambah, yakni aspek promotif dan preventif," ujar Anies saat peluncuran penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8).
Rumah Sehat untuk Jakarta merupakan sebuah penjenamaan layanan kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan 31 RSUD. (Asp)
Baca Juga:
4 Wakil DKI Ikuti Pemusatan Latihan Gita Bahana Nusantara 2022
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Angka Pengangguran Tinggi, DPRD DKI Kritik Kurikulum dan Kualitas Guru di Jakarta
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun