Headline

Permohonan Ditolak, Siti Aisyah Terancam Hukuman Mati

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 18 Desember 2018
 Permohonan Ditolak, Siti Aisyah Terancam Hukuman Mati

Siti Aisyah (kanan) di pengadilan Sepang, Malaysia. (ANTARA FOTO/Reuters/stringer)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kasus pembunuhan Kim Jong-nam yang juga saudara tiri Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un yang melibatkan salah satu perempuan WNI Siti Aisyah memasuki tahap pembelaan terdakwa.

Dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Tinggi Shah Alam, Selasa (18/12) hakim menolak permohonan Siti Aisyah untuk mendapatkan salinan pernyataan para saksi.

Hakim Datuk Azmi Ariffin memutuskan menolak permohonan Siti Aisyah setengah mendengar pengajuan dari kedua belah pihak.

Azmi dalam putusannya mengatakan pengadilan terikat oleh putusan yang dibuat oleh Pengadilan Federal yang menyatakan bahwa pernyataan itu benar-benar diistimewakan.

"Kami juga ingin menghindari gangguan saksi seperti membujuk saksi atau menyuap saksi untuk bersaksi di pengadilan," kata Datuk Azmi Ariffin di Kuala Lumpur, Malaysia.

Siti Aisyah ditahan di Malaysia
Warga Vietnam Doan Thi Huong dan warga Indonesia Siti Aisyah yang menjalani sidang. (ANTARA FOTO/REUTERS/Lai Seng Sin)

Bahkan dengan pemberhentian permohonan oleh pengadilan, ujar dia, pihaknya percaya itu tidak akan membahayakan terdakwa dari persidangan yang adil.

Pengadilan juga mengabulkan permintaan yang diminta oleh pengacara Siti Aisyah, Gooi Soon Seng, untuk mengajukan banding atas keputusan di Pengadilan Banding.

Pada 7 November, pembela yang mewakili terdakwa pertama, Siti Aisyah (26) mengajukan permohonan usulan pemberitahuan mosi yang meminta pengadilan untuk memohon mahkamah memerintahkan pihak pendakwa memberikan salinan rekaman percakapan dibawah di bawah Pasal 112 dari KUHP bagi tujuh orang saksi pendakwaan yang ditawarkan kepada pembela.

Para saksi adalah Ahmad Fuad Ramli, Lim Cheng Gam, Tomie Yoshio, Ng Wai Hoong, Dessy Meyrisinta, Raisa Rinda Salma dan Kamaruddin Masiod.

Permohonan yang dibuat pihak pembelaan itu mengikuti Pasal 51 dan Pasal 113 (2) KUHP.

Sebagaimana dilansir Antara, pada 16 Agustus, Siti Aisyah dan seorang warga negara Vietnam, Doan Thi Huong, diperintahkan untuk memasuki pembelaan mereka karena diduga membunuh Jong-nam, juga dikenal sebagai Kim Chol, dengan menggunakan agen saraf VX di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2).

Kedua wanita itu pertama kali dituntut di pengadilan Sepang hakim pada 1 Maret tahun lalu sebelum kasus itu dipindahkan ke Pengadilan Tinggi Shah Alam untuk diadili.

Mereka diadili atas tuduhan pembunuhan, suatu pelanggaran yang terancam hukuman mati berdasarkan Pasal 302 KUHP.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Bos Blackgold Akui Serahkan Rp4,75 Miliar ke Eni Saragih Terkait PLTU Riau-1

#Siti Aisyah #Kim Jong Nam #Kim Jong Un #Kasus Pembunuhan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prihatin, Kim Jong-un Siap Ambil alih Pimpin Indonesia untuk Bersihkan Pejabat Koruptor
Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan dari media Korea Selatan imnews.imbc.com
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prihatin, Kim Jong-un Siap Ambil alih Pimpin Indonesia untuk Bersihkan Pejabat Koruptor
Indonesia
KPAI Duga Terapis RTA Tewas Akibat Jeratan Eksploitasi Seksual
Ditemukan sejumlah luka di bagian lengan, perut, dan dagu korban
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
KPAI Duga Terapis RTA Tewas Akibat Jeratan Eksploitasi Seksual
Indonesia
Terapis Remaja yang Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Berhasil Diidentifikasi, Rekan Sejawat Ikuti Diperiksa Polisi
Hingga saat ini, proses penyelidikan masih berjalan
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
Terapis Remaja yang Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Berhasil Diidentifikasi, Rekan Sejawat Ikuti Diperiksa Polisi
Indonesia
Keluarga Kacab BRI yang Dibunuh Minta Semua Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Banyak analisis menuju ke pembunuhan berencana karena pada bagian akhir kasus ini ialahkorban dibuang dalam keadaan dilakban.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Keluarga Kacab BRI yang Dibunuh Minta Semua Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Indonesia
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI, kini terancam hukuman penjara 12 tahun. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Putra.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Indonesia
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
2 anggota TNI terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI. Keduanya diketahui meminta uang senilai puluhan juta rupiah untuk melakukan aksinya itu.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
Indonesia
Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak
Fakta baru kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI kini terungkap. Para pelaku memilih korban secara acak.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak
Indonesia
Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Polisi angkat bicara soal dugaan pegawai Bank BUMN, yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Indonesia
Motif hingga Skenario Pembunuhan Kepala Cabang BRI: Pelaku Ingin Pindahkan Uang di Rekening Dormant Secara Paksa
Motif penculikan dan pembunuhan Kacab BRI akhirnya terungkap.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Motif hingga Skenario Pembunuhan Kepala Cabang BRI: Pelaku Ingin Pindahkan Uang di Rekening Dormant Secara Paksa
Indonesia
Jadi Tersangka, 2 Anggota TNI Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI
Dua anggota TNI dijanjikan uang senilai Rp 100 juta untuk menculik dan membunuh Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta. Keduanya pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Jadi Tersangka, 2 Anggota TNI Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI
Bagikan