Pemprov DKI Gandeng Pertamina Bentuk Tim Atasi Tumpahan Minyak


Sampel limbah minyak yang tumpah di kepulauan seribu (Antaranews)
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan ada tim gabungan antara Pemprov DKI dengan pihak Pertamina untuk menyelesaikan persoalan limbah minyak atau pek yang diduga berasal dari tumpahan minyak mentah PT Pertamina di perairan Kepulauan Seribu.
Adapun, lima pulau yang sudah tercemar tersebut yakni pulau Untung Jawa, pulau Ayer, pulau Bidadari, pulau Kelor, pulau Kelor, pulau Rambut.
Baca Juga: Pemprov DKI Khawatir Tumpahan Minyak Pertamina Rusak Biota Laut
Anies mengaku pihaknya juga akan menggali informasi dari masyarakat khususnya nelayan untuk mengetahui masalah apa yang timbul dari tumpahan minyak di perairan Jakarta itu.
"Ada tim bersama dari Pemprov DKI dan pertamina untuk satu mendatangi masyarakat melihat berinteraksi langsung dan memastikan bahwa apa yang menajdi maslaah dari masyarakat kita selesaikan jadi kami akan ketemu masyarakat nelayan khsusnya," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
Diketahui, Pemprov DKI bersama PT Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan pertemuan untuk membahas peristiwa tumpahan minyak (oil spill) di anjungan YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ), di Balaikota, Jumat (2/8).

Anies menyampaikan, pertemuan tersebut merupakan langkah konkret bersama guna mengatasi permasalahan yang ada, khususnya di kawasan perairan Jakarta yang terdampak tumpahan minyak.
Baca Juga: Nelayan dan Wisatawan di Pulau Seribu Tak Terganggu Tumpahan Pertamina
"Tim nanti dipimpin dari pihak kami, bersama dengan tim Pertamina, akan bergerak cepat dan ke depan sudah langsung akan bekerja. Jadi, hari ini tim sudah akan bergerak, nanti hari Senin akan ada pertemuan yang besar, sehingga akan cepat kita tangani masalah ini," jelas Anies.
Kemudian, lanjut Anies, langkah selanjutnya pihaknya akan melakukan pemberaihan tumpahan minyak itu baik di perairan maupun di pantai-pantai.
"Jadi, ini semua kita lakukan karena kita ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat Jakarta dan Jawa Barat tidak terdampak terlalu besar atas musibah yang tidak kita inginkan ini," cetusnya.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad menambahkan, seluruh jajarannya telah melakukan antisipasi awal saat tumpahan minyak sampai di wilayah Kepulauan Seribu, salah satunya membersihkan tumpahan minyak.
"(Membersihkan) oil spill ketika sampai di darat dengan mobilisasi seluruh petugas yang ada, khususnya petugas PPSU, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup, juga dari Pertamina, sudah ada turun ke lapangan. Dan kami bersama-sama, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari oil spill ini," ungkapnya.
Baca Juga: Tumpahan Minyak Teluk Balikpapan, Walhi Ingatkan Contoh Teluk Meksiko
Turut hadir dalam pertemuan ini, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu; VP. Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman; dan Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rudy Fajar.
Perlu diketahui, tumpahan minyak ini awalnya terjadi di Laut Pantai Utara Karawang beberapa waktu lalu. Namun, sejak 22 Juli 2019, tumpahan minyak tersebut telah sampai di wilayah Kepulauan Seribu. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi

Riza Chalid Masuk DPO, Kejagung Bicarakan Perburuan Dengan NCB Interpol

Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Ancol Lepaskan Penyu Sisik di Pulau Bidadari

Pengusaha Minyak Riza Chalid Mangkir Dari Pemeriksaan Sebagai Tersangka

Warga Pesisir Jakarta dan Pulau Seribu Diimbai Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juli

Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025

Pramono Akui Banyak Wisatawan Mancanegara Kunjungi Pulau Onrust, tetapi Belum Dipersiapkan secara Optimal

Warga Kepulauan Seribu Ngeluh ke Pramono, Kesulitan Air Bersih untuk Mandi

Minyak Jelantah Program Makan Bergizi Gratis Jadi Bioavtur, Legislator Ingatkan Transparansi dan Pengelolaan Limbah

Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’
