Pembatasan Minyak Rusia Bakal Bikin Harga Capai USD 140 per Barel

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Juli 2022
Pembatasan Minyak Rusia Bakal Bikin Harga Capai USD 140 per Barel

Lapangan minyak Khurais, di 160 km (99 miles) dari Riyadh, Arab Saudi. ANTARA/REUTERS/Ali Jarekji/aa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Harga minyak global masih akan bergejolak, seiring penerapan sanksi yang diberlakukan pada Rusia, untuk membatasi dana perang negara tersebut di Ukraina.

Harga minyak dapat melonjak 40 persen menjadi sekitar US 140 dolar per barel jika batas harga yang diusulkan terhadap minyak Rusia tidak diadopsi.

Baca Juga:

Harga Minyak Melonjak, Ketahanan Pasokan BBM Bersubsidi Pertalite Kisaran 17 Hari

Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan membahas implementasi proposal batas harga AS dan perkembangan ekonomi global dengan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki, saat melakukan pertemuan di Selasa (12/7).

Pejabat Jepang menyatakan keprihatinan tentang batas harga yang ditetapkan pada minyak rusia, terlalu rendah. Jepang tetapi tidak menolak kisaran harga potensial USD 40 hingga USD 60 per barel.

Yellen menggunakan perjalanan pertamanya ke kawasan Indo-Pasifik sebagai menteri keuangan untuk membangun dukungan bagi pembatasan harga yang diusulkan pada minyak Rusia.

Amerika Serikat dan negara-negara kaya Kelompok Tujuh lainnya, di antaranya Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, dan Jepang, bersama dengan Uni Eropa, pada Juni sepakat untuk menjajaki pengenaan batas untuk mengurangi pendapatan Moskow.

Yellen melihat pembatasan sebagai cara untuk menjaga minyak tetap mengalir dan mencegah lonjakan harga lebih lanjut yang dapat menyebabkan resesi.

Pemodelan Departemen Keuangan menunjukkan, penerapan sanksi tanpa pengecualian harga dapat memicu kenaikan harga minyak mentah yang signifikan, berpotensi mengirimnya ke sekitar USD 140 per barel dari sekitar 100 dolar AS per barel sekarang.

Saat ini, perusahaan Uni Eropa, Inggris dan AS menyumbang sekitar 90 persen dari asuransi dan reasuransi pengiriman minyak global, yang akan mempersulit Rusia untuk menjaga agar minyak tetap mengalir begitu sanksi itu mulai berlaku pada akhir tahun ini.

Di perdagangan Selasa (12/7), harga minyak mentah berjangka Brent September turun USD 1,47 atau 1,4 persen, menjadi diperdagangkan di USD 105,63 per barel.

Sementara itu harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus berada di USD 102,50 per barel, tergelincir 1,59 dolar AS atau 1,5 persen. (*)

Baca Juga:

Janji OPEC+ Tingkatkan Produksi Tidak Bisa Turunkan Harga Minyak

#Minyak #Harga Minyak Dunia #Rusia #Perang #Ukraina #Konflik Ukraina
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Pabrik Elektromekanis Kizlyar dijatuhi sanksi Uni Eropa pada 2024 karena memproduksi peralatan pesawat untuk militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
 Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Indonesia
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Beberapa barang bantuan yang ditolak masuk ke Gaza adalah barang-barang yang dianggap oleh otoritas Israel berada di luar cakupan bantuan kemanusiaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Indonesia
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
ISF juga diharapkan dapat membantu proses demiliterisasi Gaza, termasuk penghancuran dan pencegahan pembangunan kembali infrastruktur militer, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Dunia
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Hampir 81 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah rusak, berdasarkan penilaian satelit terbaru, seiring berlanjutnya upaya kemanusiaan di tengah kehancuran luas akibat serangan Israel selama dua tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kondisi Gaza Kian Parah,  Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Indonesia
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Stasiun TV Israel KAN melaporkan bahwa Tel Aviv tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan operasi militer di Lebanon dengan dalih mencegah kelompok Hizbullah memperkuat kemampuan militernya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Indonesia
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun memerintahkan pihak militer untuk membalas setiap serangan atau upaya pasukan Israel memasuki wilayah selatan yang telah dibebaskan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Selama proses gencatan senjata berlangsung, Qatar telah menyaksikan banyak pelanggaran, meski sebagian besar tidak dilaporkan karena dianggap tidak signifikan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Dunia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Dunia
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Dalam pernyataannya, UNIFIL menegaskan tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat serangan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Bagikan