Harga Minyak Melonjak, Ketahanan Pasokan BBM Bersubsidi Pertalite Kisaran 17 Hari
SPBU Pertamina. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia dan tekanan kenaikan komoditas global, pemerintah telah mengambil kebijakan menambah subsidi BBM dan LPG. Atas kebijakan tersebut, PT Pertamina (Persero) berjanji menjaga pasokan energi subsidi di seluruh pelosok negeri.
"Pertamina sebagai salah satu operator yang mendapat penugasan menyalurkan BBM dan LPG subsidi akan terus menjaga stok agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dan distribusi tetap dijaga agar sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah," kata Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari di Jakarta, Kamis (9/6).
Baca Juga:
Ini Daerah Tersulit Distribusi BBM Satu Harga di Kalimantan
Ia memaparkan, di sektor hulu, Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi migas, di mana tercatat pada April 2022 mencapai sebesar 969 MBOEPD. Perseroan terus menambah sumur eksplorasi, sumur eksploitasi, sumur workover, dan well service untuk meningkatkan produksi migas.
Heppy mengatakan langkah Pertamina untuk memastikan pasokan energi nasional juga terlihat pada ketahanan pasokan BBM dan LPG baik nonsubsidi maupun subsidi.
Saat ini, lanjut ia, ketahanan pasokan BBM bersubsidi secara nasional dalam kondisi aman. Pertalite berada di kisaran 17 hari, solar subsidi 22 hari, dan LPG 17 hari.
Ia memastikan, kondisi stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan mencukupi. Konsumsi BBM dan LPG telah kembali setelah mengalami lonjakan tajam pada masa liburan Idul Fitri lalu.
"Untuk menjamin pasokan tetap mencukupi, tidak hanya diukur pada ketersediaan di SPBU, tetapi juga upaya yang dilakukan untuk memastikan operasional hulu dan pengolahan berjalan dengan optimal," katanya dikutip dari Antara.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, rata-rata harga minyak mentah Indonesia pada bulan Mei 2022 berdasarkan perhitungan Formula Indonesian Crude Price (ICP) sebesar USD 109,61 per barel, naik USD 7,10 per barel dari USD 102,51 per barel pada bulan April 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, lonjakan harga minyak dunia memberikan dampak negatif terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), khususnya belanja subsidi bahan bakar minyak dan listrik. Sehingga, subsidi BBM dan kompensasi yang harus dibayarkan Rp 443,6 triliun di 2022. (*)
Baca Juga:
DPR Minta Pemerintah Larang Mobil Mewah Pakai BBM Subsidi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KPK Tangkap Bupati Ponorogo
Ledakan Misterius Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, 2 Orang Luka-luka
Ledakan Guncang Masjid SMA 72 Kelapa Gading, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
DPRD Jakarta Ngaku Belum Diajak Ngomong Soal Rencana Kenaikan Tarif Transjakarta
Staf Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam Serahkan Diri ke KPK Usai OTT
KPK Buka Penyidikan Baru Terkait Pengadaan Minyak Mentah di Pertamina
OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Turut Terjaring
Gelar OTT, KPK Cokok Pejabat PUPR Riau
Pertamina Dapat 800 Keluhan Soal Motor Berebet Usai Pakai Pertalite