PBNU Terus Pantau Uji Klinis Vaksin COVID-19 di Bandung

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 04 Desember 2020
PBNU Terus Pantau Uji Klinis Vaksin COVID-19 di Bandung

Uji Klinis Vaksin COVID-19. (Foto: Antara).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terus memantau perkembangan uji klinis vaksin yang saat ini dilakukan di pelbagai belahan dunia. Termasuk, uji klinis vaksin COVID-19 dilakukan di Bandung.

Uji klinis vaksin fase 3 atau akhir di Bandung ini, dilakukan PT Bio Farma bersama Fakultas Kedokteran Unpad terhadap vaksin Covid buatan Sinovac Biotech, Tiongkok, dengan melibatkan 1.620 relawan.

Ketua PBNU Bidang Kesehatan Syahrizal Syarif menjelaskan, uji klinis vaksin melewati tahapan panjang, mulai uji pra klinis yang diujicobakan pada hewan, lalu masuk ke uji klinis pada manusia tahap 1 dan 2.

Baca Juga:

Darurat COVID-19, Produksi Vaksin Sinovac Bio Farma Bisa Dipercepat

“Yang utama (dari vaksin) safety dan efficacy,” kata Syahrizal Syarif yang juga pakar epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Ia menegaskan, dengan melihat perkembangan, uji vaksin tahap 3 diklaim sudah aman. Sebab, vaksin Sinovac sudah lulus uji klinis fase 1 dan 2 yang fokusnya juga meneliti tingkat keamanan bagi tubuh yang divaksin. Begitu juga uji klinis fase 3 yang fokus pada keamanan.

“Selain itu, sampai saat ini belum ada laporan adanya side effect (efek samping) uji klinis ini,” katanya.

Namun, ia memberi catatan jika uji klinis fase 3 di Bandung yang hanya diikuti 1.620 relawan, seharusnya, diikuti puluhan sampai ratusan ribu orang seperti dilakukan di negara lain seperti Brazil.

Uji Klinis COVID-19. (Foto: Antara).
Uji Klinis COVID-19. (Foto: Antara).

“Memang uji klinis fase 3 sebaiknya 100 sampai 10 ribu. Yang di Bandung jumlahnya agak sedikit 1600-an. Tapi di China, Brazil, dan lain-lain angkanya cukup tinggi lebih dari 10 ribuan,” katanya.

Vaksin sendiri merupakan harapan semua orang yang saat ini menghadapi pandemi Covid, termasuk di Indonesia. Pandemi yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS CoV 2) ini sudah menjalar di ratusan negara dan menginfeksi puluhan juta. Jutaan nyawa melayang akibat infeksi virus yang menyerang pernapasan ini.

Syahrizal menegaskan, hasil uji klinis tahap 3 masih membutuhkan waktu untuk sampai ke masyarakat.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar selalu taat menggunakan protokol kesehatan pencegahan Covid dengan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lain-lain. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Virus SARS di Balik Kerja Sama Bio Farma dan Perusahaan Vaksin Tiongkok

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Vaksinasi #Bio Farma #PBNU
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri atas anjing 2.363 ekor, kucing 12.126 ekor, kera 104 ekor dan musang 52 ekor.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Indonesia
KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji
Salah satu fokus utama penyidik yakni menelusuri aliran dana hasil korupsi.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji
Indonesia
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
Desakan PBNU itu untuk merespons pernyataan KPK yang mengaku sedang menelusuri aliran dana kasus kuota haji ke PBNU.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
Indonesia
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Penelusuran aliran dana turut melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Indonesia
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
PBNU menegaskan larangan keras bagi kader maupun warga NU untuk terlibat dalam tindakan perusakan ataupun perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat di berbagai daerah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi
inisiatif ini bertujuan mencetak generasi muda yang cerdas dan unggul dalam menyongsong masa depan bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim  Siap Beroperasi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Bertujuan menjadikan pesantren lebih maju dan mampu menghadapi tantangan zaman. ?
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Bagikan