PBNU Terus Pantau Uji Klinis Vaksin COVID-19 di Bandung


Uji Klinis Vaksin COVID-19. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terus memantau perkembangan uji klinis vaksin yang saat ini dilakukan di pelbagai belahan dunia. Termasuk, uji klinis vaksin COVID-19 dilakukan di Bandung.
Uji klinis vaksin fase 3 atau akhir di Bandung ini, dilakukan PT Bio Farma bersama Fakultas Kedokteran Unpad terhadap vaksin Covid buatan Sinovac Biotech, Tiongkok, dengan melibatkan 1.620 relawan.
Ketua PBNU Bidang Kesehatan Syahrizal Syarif menjelaskan, uji klinis vaksin melewati tahapan panjang, mulai uji pra klinis yang diujicobakan pada hewan, lalu masuk ke uji klinis pada manusia tahap 1 dan 2.
Baca Juga:
Darurat COVID-19, Produksi Vaksin Sinovac Bio Farma Bisa Dipercepat
“Yang utama (dari vaksin) safety dan efficacy,” kata Syahrizal Syarif yang juga pakar epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Ia menegaskan, dengan melihat perkembangan, uji vaksin tahap 3 diklaim sudah aman. Sebab, vaksin Sinovac sudah lulus uji klinis fase 1 dan 2 yang fokusnya juga meneliti tingkat keamanan bagi tubuh yang divaksin. Begitu juga uji klinis fase 3 yang fokus pada keamanan.
“Selain itu, sampai saat ini belum ada laporan adanya side effect (efek samping) uji klinis ini,” katanya.
Namun, ia memberi catatan jika uji klinis fase 3 di Bandung yang hanya diikuti 1.620 relawan, seharusnya, diikuti puluhan sampai ratusan ribu orang seperti dilakukan di negara lain seperti Brazil.

“Memang uji klinis fase 3 sebaiknya 100 sampai 10 ribu. Yang di Bandung jumlahnya agak sedikit 1600-an. Tapi di China, Brazil, dan lain-lain angkanya cukup tinggi lebih dari 10 ribuan,” katanya.
Vaksin sendiri merupakan harapan semua orang yang saat ini menghadapi pandemi Covid, termasuk di Indonesia. Pandemi yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS CoV 2) ini sudah menjalar di ratusan negara dan menginfeksi puluhan juta. Jutaan nyawa melayang akibat infeksi virus yang menyerang pernapasan ini.
Syahrizal menegaskan, hasil uji klinis tahap 3 masih membutuhkan waktu untuk sampai ke masyarakat.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar selalu taat menggunakan protokol kesehatan pencegahan Covid dengan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lain-lain. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Virus SARS di Balik Kerja Sama Bio Farma dan Perusahaan Vaksin Tiongkok
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
