Darurat COVID-19, Produksi Vaksin Sinovac Bio Farma Bisa Dipercepat

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 01 Oktober 2020
Darurat COVID-19, Produksi Vaksin Sinovac Bio Farma Bisa Dipercepat

Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, Jumat (4/9), menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. (ANTARA/HO-GT)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Uji klinis vaksin COVID-19 yang dilakukan PT Bio Farma dan FK Unpad masuk ke babak pemeriksaan antibodi. Babak ini masih panjang. Namun karena kondisi darurat, penentuan vaksin bisa dipercepat.

Untuk diketahui, uji klinis tahap tiga tersebut hasil kerja sama dengan perusahaan vaksin asal Tiongkok, Sinovac Biotech. Target relawan dalam penelitian ini sebanyak 1.620.

Para relawan tersebut banyak yang sudah menjalani penyuntikan sebanyak dua kali. Selanjutnya, mereka menjalani pemeriksaan darah untuk mengecek antibodi.

Baca Juga:

Pemerintah Siapkan Tempat Penyimpangan 300 Juta Vaksin COVID-19

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga relawan vaksin COVID-19 juga telah menjalani pengambilan darah. Desember 2020, dia dan relawan lainnya akan menjalani pengambilan darah kedua.

Setelah pengambilan darah kedua, tim peneliti akan menyimpulkan penelitian vaksinnya seraya memantau kesehatan relawan selama tiga bulan ke depan atau Maret 2021.

Ridwan Kamil bilang, tidak menutup kemungkinan bahwa Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin dalam waktu dekat sambil menunggu Maret 2021, dengan catatan kesimpulan akhir dari proses uji klinis pada Desember 2020 dinyatakan baik atau berhasil.

Lab Vaksin COVID-19 (Foto: bumn.go.id))
Lab Vaksin COVID-19 (Foto: bumn.go.id))

“Prosedurnya setelah Desember itu masih ada tiga bulan sampai Maret (2021) untuk pengecekan dampak kesehatan dari yang namanya peserta (uji klinis) vaksin. Tapi karena urgensi kedaruratan COVID-19 ini luar biasa, kemungkinan sambil (melakukan tahapan di) Desember (juga) ada kesimpulan. Kalau kesimpulannya baik, sambil berproses menuju Maret, mungkin produksi vaksin bisa kita lakukan di Bio Farma,” papar Ridwan Kamil, usai menjalani pemeriksaan darah di Puskesmas Garuda, Bandung, Rabu (30/9).

Ridwan Kamil juga menyatakan dukungannya kepada pemerintah pusat yang sudah mulai melakukan simulasi distribusi logistik vaksin ke daerah.

“Tanah Indonesia yang berkepulauan ini kunci tantangan (vaksinasi warga) ada pada distribusi logistik. Setelah distribusi logistik, kita doakan proses penyuntikan (vaksin) juga bisa berlangsung tidak terlalu lama,” tuturnya.

Baca Juga:

Tiongkok Janjikan Harga Wajar Vaksin COVID-19

Namun, Ridwan Kamil juga mengingatkan masyarakat agar siap menunggu seluruh proses vaksinasi mulai dari eksperimen, testing, produksi, distribusi produksi, penyuntikan, dan lain-lain bisa memakan waktu sepanjang 2021.

Untuk diketahui, terdapat lebih dari 2.000 orang yang mendaftar menjadi relawan uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac hingga pendaftaran ditutup 31 Agustus lalu. Dari total pendaftar, dipilih 1.620 orang yang memenuhi kriteria, salah satunya tidak memiliki penyakit bawaan, untuk menjadi relawan. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Jalani Pemeriksaan Darah Tes Uji Vaksin Corona, Ridwan Kamil: Mohon Doanya

#Vaksin Covid-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Bagikan