Nyali Novel Belum Habis, Jangan Mundur KPK Masih Butuh Jasamu

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 25 November 2020
Nyali Novel Belum Habis, Jangan Mundur KPK Masih Butuh Jasamu

Penyidik Senior KPK Novel baswedan (Ant)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Nama Penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali muncul dalam pusaran aksi penindakan terbaru lembaga antirasuah. Kerabat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu menjadi salah satu Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) yang ikut menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (25/11) dini hari tadi.

Wajar, penangkapan Edhy menghebohkan publik. Petinggi Gerindra itu menjadi satu-satunya menteri di kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode yang ditangkap KPK langsung di tempat.

Baca Juga:

Edhy Prabowo Menteri Pertama Rezim Jokowi yang Ditangkap KPK

Di sisi lain, Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin melihat dalam kasus penangkapan Edhy sebagai bukti KPK masih membutuhkan Novel. Menurut dia, Novel termasuk salah satu penyidik KPK yang punya nyali untuk memproses tokoh-tokoh besar yang diduga melakukan praktik korupsi.

"Iya, kalau enggak ada (Novel) lalu mau bersandar kepada siapa? Kalau penyidiknya tidak berani, kalau penyidiknya kompromi, kan repot. Justru keberanian itulah yang mengancam Novel sehingga dia disiram air keras dengan musuh-musuhnya," kata Ujang, kepada MerahPutih.com, Rabu (25/11).

Edhy prabowo
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, yang baru saja ditangkap tim penyidik KPK Novel Baswedan terkait dugaan kasus korupsi. (Foto: Instagram/Edhy_Prabowo)

Meski tidak secara gamblang, Novel sebelumnya sempat menyiratkan akan mengikuti jejak eks Kepala Biro Humas Febri Diansyah mundur dari KPK. Novel mengakui pasca revisi Undang-Undang KPK ruang para pegawai untuk memberantas korupsi menjadi berkurang.

Namun, Novel masih menunggu putusan judicial review UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK yang tengah berproses di Mahkamah Konstitusi (MK) dalam mengambil keputusan nasibnya di lembaga antirasuah.

"Tentunya sepanjang harapan itu masih ada, tentu akan ditunggu. Walaupun sekarang semakin menipis," ujar Novel kala itu, seraya menambahkan, "Saya belum bisa jawab pertanyaan tersebut (apakah tetap bertahan di KPK)."

Jangan Mundur

Aksi Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dukung Novel Baswedan di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (11/4). (MP/Dery Ridwansah)
Aksi Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dukung Novel Baswedan di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (11/4). (MP/Dery Ridwansah)

Terkait kondisi terkini di KPK, Ujang mengakui publik akan kehilangan harapan terhadap KPK jika Novel sampai benar-benar mundur. "Orang-orang yang sungguh-sungguh memberantas korupsi cabut semua. Keluar semua, lalu bagaimana nasib pemberantasan korupsi," sesal dia.

Ujang menekankan keberhasilan Novel dan rekan-rekan ini juga merupakan kali pertama KPK mampu menangkap pejabat penting sekelas menteri pasca-revisi UU baru KPK. "Itupun yang menangkap Novel bukan oleh penyidik yang lain. Artinya kita apresiasi KPK, kita apresiasi Novel," tutup Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.

Baca Juga:

Novel Baswedan Mundur dari KPK?

Novel Baswedan memang merupakan satu dari tiga Kasatgas yang diturunkan dalam kasus dugaan korupsi Edhy Prabowo dan penangkapan di Bandara Soetta. Tim itu meliputi mulai dari penyelidikan, penyidikan hingga penuntutan nanti. "Salah satu Kasatgas tersebut benar Novel Baswedan," tegas Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, saat dikonfirmasi Rabu (25/11).

Catatan MerahPutih.com lainnya, Novel juga menjadi Kasatgas dalam kasus dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) yang menjerat eks Sekretaris MA Nurhadi Abdurrachman. Bahkan, dia berhasil memimpin rekan-rekannya menangkap Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto, selaku penyuap Nurhadi, yang buron sejak 8 bulan lebih.

Novel pula yang memimpin penangkapan Nurhadi dan dan menantunya Rezky Herbiyono di kawasan Jakarta Selatan pada Senin, 1 Juni 2020 lalu.

Meski banyak terlibat penangkapan kasus besar, Novel tidak mau jumawa. Dia menekankan semua itu merupakan hasil sinergi di dalam tubuh lembaga antirasuah. "Keberhasilan tersebut adalah keberhasilan bersama dalam tim," ungkap mantan polisi itu beberapa waktu lalu. (Pon)

Baca Juga:

Respons Novel Baswedan atas Vonis Penyiram Air Keras terhadap Dirinya

#Breaking #Novel Baswedan #Edhy Prabowo #KPK
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
KPK Periksa Bupati Pati Sudewo, Dalami Dugaan Fee Proyek DJKA yang Mengalir ke DPR
KPK mendalami Sudewo terkait dengan lelang proyek pembangunan rel kereta api dan dugaan adanya fee dari proyek tersebut ke DPR RI.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
 KPK Periksa Bupati Pati Sudewo, Dalami Dugaan Fee Proyek DJKA yang Mengalir ke DPR
Olahraga
Hasil Super League 2025/2026: Comeback, Persib Kalahkan Arema FC di Kanjuruhan dengan 10 Pemain
Persib bermain 10 pemain sejak menit 64 melawan Arema FC .
Frengky Aruan - Senin, 22 September 2025
Hasil Super League 2025/2026: Comeback, Persib Kalahkan Arema FC di Kanjuruhan dengan 10 Pemain
Indonesia
Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam terkait Kasus Korupsi Proyek DJKA
Sudewo sebelumnya juga pernah terseret kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di DJKA Kemenhub.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam terkait Kasus Korupsi Proyek DJKA
Indonesia
KPK Bakal Panggil Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Buntut LHKPN yang Tak Sesuai
KPK akan melakukan klarifikasi untuk memastikan kewajaran isi laporan tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
KPK Bakal Panggil Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Buntut LHKPN yang Tak Sesuai
Indonesia
KPK Kembali Periksa Bupati Pati Sudewo terkait Kasus Korupsi DJKA
KPK kembali memeriksa Bupati Pati, Sudewo, Senin (22/9). Pemeriksaan itu terkait kasus korupsi DJKA di Kementerian Perhubungan.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
KPK Kembali Periksa Bupati Pati Sudewo terkait Kasus Korupsi DJKA
Indonesia
Mencegah Kesucian Ibadah Tercoreng, KPK Diminta Tuntaskan Skandal Korupsi Kuota Haji Secepatnya
Penyelesaian kasus ini adalah ujian besar bagi kredibilitas KPK
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Mencegah Kesucian Ibadah Tercoreng, KPK Diminta Tuntaskan Skandal Korupsi Kuota Haji Secepatnya
Olahraga
Hasil Super League 2025/2026: Kemenangan Pertama PSM Makassar, Berarti Kekalahan Perdana bagi Persija
PSM Makassar mengalahkan Persija Jakarta 2-0 pada pekan keenam Super League 2025/2026 di Stadion B.J. Habibie, Minggu (21/9).
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
Hasil Super League 2025/2026: Kemenangan Pertama PSM Makassar, Berarti Kekalahan Perdana bagi Persija
Indonesia
KPK Wanti-Wanti Potensi Korupsi di Balik Rangkap Jabatan Pejabat Negara
KPK akan melakukan kajian terkait praktik rangkap jabatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
KPK Wanti-Wanti Potensi Korupsi di Balik Rangkap Jabatan Pejabat Negara
Indonesia
Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Mahfud Md Masuk Kandidat Utama
Mantan Menkopolhukam Mahfud Md berpotensi kembali masuk ke pemerintahan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Mahfud Md Masuk Kandidat Utama
Indonesia
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN, Gantikan Posisi Erick Thohir
Setelah Erick Thohir ke Kemenpora, Prabowo tunjuk Dony Oskaria Pimpin BUMN.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN, Gantikan Posisi Erick Thohir
Bagikan