Mentan Sebut Penambahan Vaksin PMK ke Daerah Dilakukan Bertahap


Petugas memeriksa kesehatan hewan ternak di tengah wabah penyakit mulut dan kuku. ANTARA/HO-Kementerian Pertanian
MerahPutih.com - Pemerintah terus berupaya mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penambahan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sejumlah daerah, akan dilakukan secara bertahap.
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan Strategi Atasi Kenaikan Harga Hewan Kurban akibat PMK
"Penambahan vaksin tentu bertahap. Karena membeli vaksin PMK tidak boleh sembarang, harus ada indikatornya," kata Mentan dikutip dari Antara, Selasa, (28/6).
Ia mengatakan, saat ini ketersediaan vaksin PMK yang dimiliki Kementerian Pertanian sebanyak 3 juta dosis dan 800 ribu dosisnya telah disebarkan ke daerah-daerah.
"Penambahan vaksin akan terus berproses. Sekarang sudah ada 3 juta dosis vaksin PMK, jelang hari raya kurban sudah 800 ribu dosis didistribusi, tentunya ini juga kan terus berkembang," kata dia.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa dalam penanganan PMK yang menyerang hewan ternak, Kementan memiliki sejumlah agenda, salah satunya yakni agenda darurat.
Mentan memaparkan bahwa agenda darurat meliputi kebijakan daerahnya diblok dan melakukan isolasi terhadap hewan ternak yang terdapat di daerah tersebut.
Baca Juga:
Penanganan Wabah PMK, Kementan Ajukan Anggaran Rp 4,6 Triliun
Ia pun mengakui bahwa daerah sebaran PMK memang terus bertambah, namun tidak seluruhnya dalam suatu kabupaten dan kota, maka semua sapinya terjangkit PMK.
"Kabupaten dan kotanya memang bertambah. Tapi dari satu kabupaten itu hanya satu hingga dua kecamatan saja yang terjangkit PMK. Jadi saya harap juga jangan terlampau panik karena kasihan petani, hewan ternaknya bisa terjual dengan harga yang murah karena ada yang memanfaatkan PMK ini," kata dia.
Namun begitu, bukan berarti PMK ini juga dianggap masalah yang ringan. Sebab PMK merupakan virus yang cepat penularan karena melalui udara atau airborne, sehingga lalu lintas hewan dan juga manusia harus menjadi perhatian bersama.
"Virus PMK ini penularan sangat cepat karena melalui udara dan bisa juga dari carrier atau manusianya. Kami bisa mengunci hewan dari daerah terjangkit tidak keluar, tapi manusianya yang menjadi carrier ini juga yang harus jadi perhatian, sehingga tidak cukup dari jajaran kami saja dalam penangan PMK ini, namun fokus harus lebih kuat di bawah," kata dia. (*)
Baca Juga:
Politikus PKS Desak Jokowi Lakukan Langkah Konkret Kendalikan PMK
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian

Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR Bahas Beras Satu Harga

Jaga Harga, Pemerintah Siap Gelontorkan 1,5 Juta Beras

Titiek Soeharto Minta Mentan Beri Efek Jera Perusahaan Nakal Terkait Beras Oplosan

Mentan Amran Beberkan Modus Beras Oplosan yang Rugikan Negara Rp 99 Triliun

Mentan Ungkap 85 Persen Beras yang Beredar Tak Sesuai Standar, Nilai Kerugian Capai Rp 99 Triliun

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)