Mengenal COVID-19 Varian Kappa

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Rabu, 21 Juli 2021
Mengenal COVID-19 Varian Kappa

Sudah terdeteksi di Indonesia. (Foto: Unsplash/Quinten Braem)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEMENJAK kemunculannya, COVID-19 masih terus bermutasi dan menghasilkan varian-varian baru, seperi Alpha, Delta, dan Lambda. Salah satu varian yang baru-baru ini muncul adalah COVID-19 varian Kappa dan sudah terdeteksi di Indonesia.

COVID-19 varian Kappa dikenal juga dengan kode varian B.1.617.1 adalah salah satu hasil mutasi yang berasal dari India. Varian ini diketahui telah menyebar di berbagai negara, termasuk Inggris, Jerman, AS, dan bahkan Indonesia.

Mengutip Alodokter, gejala yang ditimbulkan varian Kappa ini tidak jauh berbeda dengan COVID-19 pada umumnya, yakni demam, batuk, sakit kepala, nyeri otot, sesak nafas, dan hilangnya kemampuan mencium bau. Sama seperti varian Delta, kasus pertama COVID-19 varian Kappa juga ditemukan di India pada Desember 2020.

Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kedua varian COVID-19 ini ke dalam kelompok yang berbeda.

Varian Delta telah dikategorikan sebagai salah satu varian yang perlu diwaspadai bersama dengan Alfa, Beta, dan Gamma. Klasifikasi varian Delta sebagai variant of concern ini ditentukan berdasarkan banyaknya data yang membuktikan bahwa varian ini lebih mudah menular dan berisiko menyebabkan komplikasi.

Baca juga:

Mengenal Varian COVID-19 Lambda

Mengenal COVID-19 Varian Kappa
Jenis vaksin COVID-19 efekif dalam melawan varian Kappa. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)


Sedangkan varian Kappa masih diklasifikasikan sebagai varian yang perlu diperhatikan bersama dengan varian Lambda, Eta, dan Iota. Hal ini dikarenakan belum ada data atau penlitian yang dapat memastikan tingkat penularan, tingkat keparahan, maupun jenis gejala data atau penlitian yang dapat memastikan tingkat penularan, tingkat keparahan, maupun jenis gejala yang ditimbulkan oleh varian Kappa.

Meski demikian, hal ini bukan berarti varian Kappa terus dikategorikan sebagai variant of interest. Varian Kappa bisa saja diklasifikasikan sebagai variant of concern di kemudian hari jika terbukti berbahaya.

Baca juga:

Ini Kata Ahli tentang COVID-19 Varian Delta

Mengenal COVID-19 Varian Kappa
Tetap menerapkan protokol kesehatan. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)


Kamu tidak perlu khawatir, sebab jenis vaksin COVID-19 yang beredar saat ini diketahui efektif dan mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai varian COVID-19. Beberapa studi telah mencari tahu bahwa vaksin seperti AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna merupakan vaksin mRNA dalam melawan varian Kappa.

Selain menerima vaksin, kamu perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan agar risiko tertular COVID-19 berbagai varian, termasuk varian Kappa yang sudah ditemukan. (and)

Baca juga:

Gejala Sakit Kepala dan Pilek pada Varian Delta

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan