Korea Utara Masih Berutang Rp 4,47 Triliun ke Volvo

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 07 Februari 2023
Korea Utara Masih Berutang Rp 4,47 Triliun ke Volvo

Utang membengkak dari Rp 1,7 triliun jadi Rp 4,47 triliun. (Foto: Flickr/Tanya L. Procyshyn)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

VOLVO rupanya pernah punya cerita nelangsa dengan Korea Utara. Sebermula pada 1965, perusahaan otomotif asal Swedia itu mendapat peluang untuk bekerja sama dengan Korea Utara. Tawaran sangat baik bagi Volvo. Terutama mengingat mereka baru melewati masa krisis setelah Perang Dunia II.

Mobil-mobil buatan Volvo memang tengah sangat digemari saat itu sehingga bisnis mereka bisa berkembang dengan pesat. Berbagai negara tertarik mendatangkan mobil buatan Volvo, mulai dari negara-negara Eropa, Amerika, hingga Asia. Tak terkecuali Korea Utara.

Meski belum pernah memasuki pasar Korea Utara, sekonyong-konyong mereka mendapat tawaran untuk mengadakan 1.000 unit Volvo 144. Perusahaan yang kini dipegang oleh Geely itu langsung tertarik. Ini sejalan dengan keinginan mereka memperluas pasar ke benua Asia. Untuk mencapai misi itu, mereka harus bertungkus-lumus dengan segala macam hal.

Baca juga:

All-New Volvo V90 Cross Country Resmi Dirilis

Tunggakan terus membengkak. (Foto: Flickr/Roman Harak)

Pengiriman tidak mudah karena cukup memakan waktu, terutama teknologi pengiriman saat itu belum secanggih saat ini. Mengutip Autoevolution, proyek pengadaan itu selesai dalam waktu delapan tahun. Pada 1973, seluruh mobil tuntas dikerjakan dan dikirimkan ke Korea Utara.

Begitu pengiriman mobil selesai, Volvo mulai panik karena Korea Utara sama sekali tidak memperlihatkan niat untuk membayar. Saat mereka menagih pembayaran sebesar USD 124 juta (Rp 1,7 triliun), Korea Utara malah menganggap hal tersebut seperti angin lalu saja dan memilih menampik tagihan dari Volvo.

Volvo kemudian mengadukan masalah tersebut ke pemerintah Swedia. Mereka akhirnya menerima uang talangan yang dikeluarkan oleh pemerintah Swedia atas pembayaran Korea Utara yang tertunda itu. Sayangnya, hingga kini Korea Utara tak pernah melunasi utangnya itu.

Baca juga:

Volvo On Call Terima Penyegaran

Hingga kini masih berkeliaran di Korea Utara. (Foto: Flickr/Duncan Lang)

Sampai sekarang, pemerintah Swedia yang sudah memberi uang talangan ke Volvo itu malah pusing karena Korea Utara tak pernah menunjukkan niat ingin membayar utangnya. Mereka tengah mencari cara agar Korut mau membayar utang yang kini jumlahnya membengkak menjadi USD 314 juta atau setara Rp 4,47 triliun.

Volvo 144 sendiri saat itu merupakan mobil mewah buatan pabrikan asal Swedia itu, dan dilengkapi fitur nan cukup mewah pada masanya. Mesinnya juga cukup mumpuni, dengan tenaga puncak 105 dk dan torsi maksimum mencapai 146 Nm.

Mobil sedan tersebut saat itu tampaknya diperuntukkan bagi pemilik nan kaya raya yang membutuhkan kenyamanan di dalam mobil setelah melewati berbagai pertemuan bisnis yang melelahkan. Mungkin, beberapa unit Volvo 144 yang dipesan Korea Utara digunakan oleh keluarga Presiden Korea Utara saat itu. (waf)

Baca juga:

Kolaborasi Volvo dan Starbucks, Bisa Isi Daya Mobil Sambil Minum Kopi

#Korea Utara #Volvo
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Kim Ju-ae ialah satu-satunya anak yang keberadaannya telah dikonfirmasi kepemimpinan Korea Utara.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Dunia
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Banyak yang berspekulasi bahwa ia telah dipersiapkan sebagai penerus dinasti.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Dunia
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Pengeras suara tersebut sebelumnya digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita yang mengkritik rezim Kim Jong-un.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Dunia
Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Selama bertahun-tahun, kelompok hak asasi internasional telah mendokumentasikan dugaan pelanggaran HAM oleh Korea Utara.
Dwi Astarini - Kamis, 10 Juli 2025
 Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Dunia
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Sebagai ‘mitra’ Iran, Korea Utara menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wisnu Cipto - Senin, 23 Juni 2025
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Dunia
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Korut telah mengirim 3.000 personel militer tambahan ke wilayah Kursk tahun ini setelah tahun lalu mengirim 11.000 tentara mereka ke Rusia
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Dunia
Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
Keputusan itu diambil sekitar setahun setelah siaran tersebut dilanjutkan pada Juni 2024 sebagai respons terhadap kiriman balon berisi sampah dari Korut.
Dwi Astarini - Kamis, 12 Juni 2025
Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
Bagikan