Korea Utara Masih Berutang Rp 4,47 Triliun ke Volvo


Utang membengkak dari Rp 1,7 triliun jadi Rp 4,47 triliun. (Foto: Flickr/Tanya L. Procyshyn)
VOLVO rupanya pernah punya cerita nelangsa dengan Korea Utara. Sebermula pada 1965, perusahaan otomotif asal Swedia itu mendapat peluang untuk bekerja sama dengan Korea Utara. Tawaran sangat baik bagi Volvo. Terutama mengingat mereka baru melewati masa krisis setelah Perang Dunia II.
Mobil-mobil buatan Volvo memang tengah sangat digemari saat itu sehingga bisnis mereka bisa berkembang dengan pesat. Berbagai negara tertarik mendatangkan mobil buatan Volvo, mulai dari negara-negara Eropa, Amerika, hingga Asia. Tak terkecuali Korea Utara.
Meski belum pernah memasuki pasar Korea Utara, sekonyong-konyong mereka mendapat tawaran untuk mengadakan 1.000 unit Volvo 144. Perusahaan yang kini dipegang oleh Geely itu langsung tertarik. Ini sejalan dengan keinginan mereka memperluas pasar ke benua Asia. Untuk mencapai misi itu, mereka harus bertungkus-lumus dengan segala macam hal.
Baca juga:
All-New Volvo V90 Cross Country Resmi Dirilis

Pengiriman tidak mudah karena cukup memakan waktu, terutama teknologi pengiriman saat itu belum secanggih saat ini. Mengutip Autoevolution, proyek pengadaan itu selesai dalam waktu delapan tahun. Pada 1973, seluruh mobil tuntas dikerjakan dan dikirimkan ke Korea Utara.
Begitu pengiriman mobil selesai, Volvo mulai panik karena Korea Utara sama sekali tidak memperlihatkan niat untuk membayar. Saat mereka menagih pembayaran sebesar USD 124 juta (Rp 1,7 triliun), Korea Utara malah menganggap hal tersebut seperti angin lalu saja dan memilih menampik tagihan dari Volvo.
Volvo kemudian mengadukan masalah tersebut ke pemerintah Swedia. Mereka akhirnya menerima uang talangan yang dikeluarkan oleh pemerintah Swedia atas pembayaran Korea Utara yang tertunda itu. Sayangnya, hingga kini Korea Utara tak pernah melunasi utangnya itu.
Baca juga:
Volvo On Call Terima Penyegaran

Sampai sekarang, pemerintah Swedia yang sudah memberi uang talangan ke Volvo itu malah pusing karena Korea Utara tak pernah menunjukkan niat ingin membayar utangnya. Mereka tengah mencari cara agar Korut mau membayar utang yang kini jumlahnya membengkak menjadi USD 314 juta atau setara Rp 4,47 triliun.
Volvo 144 sendiri saat itu merupakan mobil mewah buatan pabrikan asal Swedia itu, dan dilengkapi fitur nan cukup mewah pada masanya. Mesinnya juga cukup mumpuni, dengan tenaga puncak 105 dk dan torsi maksimum mencapai 146 Nm.
Mobil sedan tersebut saat itu tampaknya diperuntukkan bagi pemilik nan kaya raya yang membutuhkan kenyamanan di dalam mobil setelah melewati berbagai pertemuan bisnis yang melelahkan. Mungkin, beberapa unit Volvo 144 yang dipesan Korea Utara digunakan oleh keluarga Presiden Korea Utara saat itu. (waf)
Baca juga:
Kolaborasi Volvo dan Starbucks, Bisa Isi Daya Mobil Sambil Minum Kopi
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus

Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan

Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
