Koalisi Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, PDIP: Pak Jokowi Orangnya Pintar

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Sabtu, 29 Juni 2019
Koalisi Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, PDIP: Pak Jokowi Orangnya Pintar

Anggota Komisi III, Arteria Dahlan. (Foto/Instagram @arteriadahlan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan menyebut peluang partai-partai eks Koalisi Adil Makmur diterima bergabung ke pemerintahan tergantung Jokowi.

Beberapa partai yang dikabarkan bakal bergabung adalah Demokrat, PAN hingga Gerindra yang dikomandoi Prabowo Subianto sendiri. Menurut Arteria, Jokowi senang jika partai oposisi mendukung Pemerintah.

"Tentunya kami (PDIP) serahkan ke Pak Jokowi. Pak Jokowi itu orangnya pintar. Kalau memang ditambah koalisi dengan Partai Demokrat, kami senang sekali. Begitu juga kawan-kawan PAN dan Gerindra. Itu semua kita serahkan ke Pak Jokowi," kata Arteria saat diskusi MNC Trijaya di kawasa Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).

Jokowi dan Prabowo saat debat keempat capres di Jakarta (Foto: antaranews)
Jokowi dan Prabowo saat debat keempat capres di Jakarta (Foto: antaranews)

Baca Juga: Tak Gabung Jokowi, Elektabilitas Demokrat Dinilai Terancam Melorot

Arteria menuturkan koalisi partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin belum memikirkan soal kemungkinan reshufle. Pasalnya saat ini fokus mengevaluasi kinerja Pemerintah selama 2014-2019.

Hal tersebut dilakukan agar pemerintahan Jokowi pada periode 2019-2024 mendatang lebih efektif. "Kami fokus, kami sedang mengevaluasi kerja-kerja Pemerintah supaya ke depan lebih efektif lagi," ujarnya.

Arteria menilai, Prabowo Subianto banyak kepentingan yang menumpangnya. "Kami memahami Pak Prabowo kan di belakang gerbongnya banyak. Dia harus memperlihatkan serambi Mekah depannya, ajeg. Tapi di belakangnya serambi tentram. Di antara mereka berdua (Jokowi dan Prabowo) tidak ada masalah. Dua sahabat dan negarawan yang saling bahu membahu," kata Arteria,

Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio mengatakan, Jokowi bakal mengalami kesulitan saat menentukan konposisi kabinet mendatang. Salah satu alasannya karena terlalu banyak pihak yang mendukung sehingga kepentingan bagi-bagi jabatan dengan alasan akomodasi sangat banyak.

"Belum lagi Nahdlatul Ulama yang selama ini mengklaim berperan memenangkan Jokowi. Bisa saja antara NU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki kepentingan berbeda," jelas Hendri. (Knu)

Baca Juga: Pengamat: Koalisi Jokowi Berpotensi Jadi Orde Baru Jilid II

#Joko Widodo #Prabowo Subianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
Prabowo Subianto minta penanganan korban ledakan SMA 72 Kelapa Gading diprioritaskan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 November 2025
Prabowo Minta Korban Ledakan SMA 72 Wajib Jadi Prioritas Nomor Satu
Indonesia
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Hal ini disampaikan saat meresmikan PT Lotte Chemical Indonesia, pabrik petrokimia terbesar se-Asia Tenggara di Cilegon
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Indonesia
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto, membantah takut dengan Jokowi. Ia mengatakan, bahwa masyarakat harus menghormati mantan pemimpin bangsa.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Indonesia
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo mau borong 30 rangkaian KRL, jumlah penumpang diprediksi bisa menembus 400 juta orang.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Indonesia
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Presiden RI, Prabowo Subianto, mau membayar utang Whoosh pakai uang sitaan korupsi. Ekonom menyebutkan, bahwa hal itu tidak akan cukup.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Sitaan Korupsi, Ekonom: Enggak Bakal Cukup!
Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Indonesia
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Presiden RI, Prabowo Subianto, ingin menambah 30 rangkaian KRL. Komisi V DPR menyebutkan, bahwa waktu tunggu KRL bakal jadi lebih pendek di jam krusial.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Indonesia
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Saat ini, Indonesia memiliki kewajiban pembayaran utang untuk proyek kerata Whoosh sekitar Rp 1,2 triliun per tahun kepada China.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Ternyata, Prabowo Andalkan Duit dari Sini untuk Alokasi Bayar Utang Whoosh
Indonesia
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengalokasikan Rp 5 triliun untuk menambah rangkaian KRL. Komisi V DPR pun mendukung hal tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Indonesia
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Prabowo menekankan proyek transportasi publik seperti Whoosh tidak seharusnya dilihat dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaatnya bagi masyarakat.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Bagikan