Manfaat Baik Mendongeng untuk Anak
Kenali pengaruh positif mendongeng (Foto: pixabay/superlux91)
DONGENG sebelum tidur yang rutin dibacakan orangtua akan memberikan pengaruh penting bagi anak di masa dewasa. Hal itu dipaparkan Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris.
Penulis sekaligus Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong mengatakan dongeng sebelum tidur yang rutin dibacakan orangtua akan memengaruhi kejiwaan anak di masa dewasa.
Baca Juga:
Pada webinar Kelas Dongeng: Mengangkat Literasi lewat Dongeng yang digelar Community Development Center Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Heri menuturkan dongeng yang rutin dibaca oleh orangtua bisa merekatkan hubungan batin antara anak dan orangtua. Selain itu, kebiasaan itu juga bisa memupuk sikap positif pada anak, lewat makna-makna yang terkandung dalam cerita dongeng itu.
"Dongeng sebelum tidur mempengaruhi karier kepenulisan saya. Saya bisa begini bukan hanya membaca, melainkan juga selalu mendengar dongeng dari emak sebelum tidur, jadi tagih setiap malam sebelum jadi ABG (remaja)," tutur Heri dikutip ANTARA.
Sejumlah kisah diceritakan orangtua Heri semasa dia kecil. Seperti cerita tentang para nabi, Jaka Tarub, Abu Nawas, Hercules, hingga Malin Kundang.
Kegiatan serupa kini Heri praktikkan kepada empat orang anaknya. Ia merasakan dampak positif, salah satunya yaitu mempererat ikatan batin antara orangtua dan anak.
Baca Juga:
Heri mengaku memberikan anaknya dongeng yang pernah didongengkan orang tuanya saat dia masih kecil. Bahkan terkadang Heri mendongeng tidak pakai buku, karena saat itu Ibunya tidak memakai buku saat bercerita, semua dilakukan secara lisan.
Heri yang merupakan penulis novel 'Balada si Roy' berpesan, kepada orang tua dan masyarakat, agar tidak membiarkan anak-anak setelah seharian beraktivtias tidur begitu saja, tapi mendongenglah terlebih dahulu.
Karena, menurut Heri, mendongeng sebleum tidur dapat menjadi momen untuk quality time, meningkatkan kemampuan verbal, melatih perkembangan kognitif anak, serta memperluas kosakata anak. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T
Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia
Sekjen Kemendes Singgung Minimnya Dana Pendidikan di Wilayah 3T
Memasukkan Anak Bandel ke Barak, Bentuk Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan
Revolusi Pendidikan: Mengintegrasikan Humanisme dalam Era Digital
5 Gaya Pengasuhan Anak, Mana yang Lebih Baik?
6 Cara Mengenalkan Duka pada Anak Kecil
DPR Harap Sektor Pendidikan Jadi Tonggak Pembangunan SDM Indonesia
Program FWD Berkah Pendidikan untuk Siapkan Masa Depan Anak