OPINI

Revolusi Pendidikan: Mengintegrasikan Humanisme dalam Era Digital

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Minggu, 29 September 2024
Revolusi Pendidikan: Mengintegrasikan Humanisme dalam Era Digital

Direktur Perkumpulan Strada Odemus Bei Witono. Foto: Dok Pribadi

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Oleh: Odemus Bei Witono*


ERA digital telah mengubah cara belajar dan mengajar dengan menuntut adanya integrasi humanisme dalam pendidikan. Teknologi seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti dalam mendidik manusia seutuhnya.

Pendidikan humanistik menekankan pengembangan karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis, yang merupakan fondasi untuk menghadapi kompleksitas dunia modern. Penggunaan teknologi secara bijak memungkinkan guru dan siswa membangun hubungan lebih dalam, kolaboratif, dan reflektif.

Konsep humanisme mengajak kita memandang siswa sebagai individu dengan potensi unik, bukan sekadar angka atau data. Revolusi pendidikan ini menantang kita untuk memadukan inovasi teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan, membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berempati, mandiri, dan berintegritas.

Dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan besar untuk tetap menjaga nilai-nilai humanisme di tengah derasnya arus teknologi digital yang berkembang pesat. Humanisme, sebagai paham yang menempatkan dimensi kemanusiaan sebagai pusat dari proses kehidupan, memiliki peran penting dalam dunia pendidikan.

Baca juga:

Momentum Paus Fransiskus Sapa Pemuda Gerakan Pendidikan Global Scholas Occurrentes Indonesia

Proses humanisasi, yakni upaya memanusiakan manusia, seharusnya tetap menjadi landasan dalam berbagai kebijakan dan metode pendidikan modern. Pendidikan berbasis humanisme menekankan pentingnya memahami dan menghargai setiap individu sebagai manusia unik dan berpotensi tumbuh dan berkembang.

Dalam konteks ini, teknologi diposisikan sebagai sarana atau alat bantu yang memungkinkan manusia mencapai kepenuhan jati dirinya, bukan sebaliknya. Bobby dePorter, pendidik dan pencetus metode Quantum Learning, menekankan pendidikan harus menyentuh seluruh aspek manusia—baik intelektual, emosional, maupun sosial—agar proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif.

Harry Wong seorang guru dan penulis terkenal, juga menekankan pentingnya relasi antara guru dan siswa. Menurut Wong (2005), pendidikan efektif tidak hanya ditentukan kecanggihan teknologi, tetapi juga hubungan interpersonal yang kuat dan autentik. Dalam kelas, pendekatan humanistik akan memungkinkan siswa merasa dihargai dan diterima, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.

Baca juga:

Apa Itu Daring? Ungkap Seluk Beluknya dalam Dunia Digital

Akan tetapi, bagaimana cara pendidik mengintegrasikan teknologi dengan humanisme dalam pendidikan modern? Kuncinya terletak pada pendekatan seimbang. Teknologi, seperti pembelajaran daring, kecerdasan buatan, dan aplikasi pendidikan, harus digunakan untuk mendukung proses humanisasi, bukan menggantikannya. Guru tetap memegang peran sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses belajar, mengarahkan mereka agar berpikir kritis, kreatif, dan reflektif.

Misalnya, penggunaan teknologi dapat membantu guru dalam menyajikan materi pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar secara mandiri, meningkatkan kemampuan mereka dalam berpikir kritis dan analitis. Namun, interaksi langsung antara guru dan siswa tetap yang diutamakan untuk membangun empati, rasa saling memahami, dan penghargaan terhadap satu sama lain.

Untuk mewujudkan revolusi pendidikan yang mengintegrasikan humanisme dalam era digital, sekolah dan lembaga pendidikan sangat diharapkan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan. Program pembelajaran perlu dirancang sedemikian rupa sehingga siswa tidak hanya terampil dalam menggunakan teknologi, tetapi juga mampu menghargai dan mempraktikkan nilai-nilai humanistik, seperti menghormati perbedaan, bekerja sama, dan berpikir kritis.

Baca juga:

Bahasa Indonesia Jadi Pusat Perhatian di Dunia Pendidikan Global

Dengan demikian, revolusi pendidikan ini bukan hanya tentang memanfaatkan teknologi canggih, tetapi juga tentang memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi proses yang "memanusiakan manusia." Hanya dengan demikian, kita dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dan berempati dalam menghadapi tantangan kehidupan di era digital.

Sebagai catatan akhir, integrasi humanisme dalam era digital adalah kunci untuk memastikan pendidikan tetap relevan dan bermakna. Teknologi, ketika digunakan dengan bijak, dapat menjadi jembatan yang memperkuat dimensi kemanusiaan dalam proses belajar-mengajar. Para pendidik dalam situasi demikian tetap mengutamakan pengembangan karakter, empati, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.

Semoga revolusi pendidikan ini mampu membentuk generasi yang bukan hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab, etika, dan kesadaran sosial tinggi. Dengan memadukan inovasi dan nilai-nilai kemanusiaan, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang membangun manusia seutuhnya, sehingga mampu menghadapi tantangan global dengan integritas, kebijaksanaan, dan jiwa yang penuh kasih.


*Penulis adalah Direktur Perkumpulan Strada dan Pemerhati Pendidikan
Tulisan merupakan opini pribadi Odemus Bei Witono, tidak mewakili padangan redaksi MerahPutih.com

#OPINI #Pendidikan #Pendidikan Anak #Digital
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
Para orangtua murid melayangkan laporan kepada kepolisian perihal perundungan yang dialami bisa jadi merupakan indikasi sekolah terkait tak responsif.
Dwi Astarini - Jumat, 05 Desember 2025
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
Lifestyle
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Kombinasi AI dan blockchain membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkreasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Indonesia
Lapor ke Presiden Prabowo, Mendikdasmen: Bonus sudah Ditransfer Langsung
Tunjangan bagi guru ASN yang setara dengan gaji pokok telah dibayarkan penuh dan sudah ditransfer ke rekening penerima.
Dwi Astarini - Sabtu, 29 November 2025
Lapor ke Presiden Prabowo, Mendikdasmen: Bonus sudah Ditransfer Langsung
Lifestyle
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Tokenisasi saham menjadi primadona baru
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 29 November 2025
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Indonesia
Presiden Prabowo Bentuk Satgas Darurat Jembatan untuk Siswa Pelosok
Langkah ini diambil setelah laporan dan temuan mengenai banyaknya siswa yang harus mempertaruhkan keselamatan karena minimnya infrastruktur penghubung.
Dwi Astarini - Sabtu, 29 November 2025
Presiden Prabowo Bentuk Satgas Darurat Jembatan untuk Siswa Pelosok
Indonesia
Presiden Prabowo Dorong Mahasiswa Terlibat di Proyek Strategis, Persiapkan SDM Nasional
Presiden Prabowo meminta percepatan penyiapan sumber daya manusia (SDM) nasional agar mampu menjawab kebutuhan berbagai sektor pembangunan.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Presiden Prabowo Dorong Mahasiswa Terlibat di Proyek Strategis, Persiapkan SDM Nasional
Indonesia
Legislator Usulkan 3 Pilar Transformatif Generasi Digital untuk Perkuat Digitalisasi Pembelajaran
Berfokus pada keamanan dan kompetensi literasi digital anak serta tenaga pendidik. ?
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Legislator Usulkan 3 Pilar Transformatif Generasi Digital untuk Perkuat Digitalisasi Pembelajaran
Indonesia
Pemprov Jateng Kembalikan Kebijakan 6 Hari Sekolah Jadi Polemik, Wagub Taj Yasin: masih Dikaji
Pemberlakuan lagi enam hari sekolah di Jateng banyak ditolak. Ketidaksetujuan masuk melalui kanal medsos aduan Pemprov Jateng.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Pemprov Jateng Kembalikan Kebijakan 6 Hari Sekolah Jadi Polemik, Wagub Taj Yasin: masih Dikaji
Indonesia
Legislator PKB Ingatkan Program Guru Wali Jangan Tambah Beban Mengajar
Setiap kebijakan baru harus dirancang secara matang agar memberikan manfaat nyata bagi proses belajar-mengajar.
Wisnu Cipto - Senin, 24 November 2025
Legislator PKB Ingatkan Program Guru Wali Jangan Tambah Beban Mengajar
Indonesia
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Sekolah bisa mengajukan perbaikan gedung secara online. DPR menyebutkan, hal tersebut harus disosialisasikan secara masif.
Soffi Amira - Senin, 24 November 2025
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Bagikan