Kemesraan Dirinya dengan PKS Munculkan Multitafsir, Paloh: Bangsa Model Apa Ini?

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 09 November 2019
Kemesraan Dirinya dengan PKS Munculkan Multitafsir, Paloh: Bangsa Model Apa Ini?

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat memberikan sambutannya pada Pembukaan Kongres II Partai NasDem, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat malam (8/11) (Antara Foto/Syaiful Hakim)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Ketua Umum Nasdem Surya Paloh kesal dengan polemik rangkulan dirinya dengan Presiden PKS Sohibul Iman yang kini ditafsirkan macam-macam. Surya mengatakan, sindiran yang dilakukan sejumlah orang itu sebagai hal yang tak penting.

"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigaan satu sama lain hingga kita berkunjung ke kawan (PKS). Ini bangsa model apa seperti ini? Tingkat diskursus politik yang paling picik di negeri ini," kata Surya Paloh saat memberikan sambutannya pada Pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (9/11).

"Hubungan rangkulan dan tali silahturahmi politik dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan," sambung dia.

Baca Juga:

Temui PKS, Surya Paloh Dianggap 'Ngambek' Politik

Belakangan, Indonesia dilihatnya ingin bergaya demokrasi liberal tapi praktiknya begitu ortodoks dan konservatif.

"Ada paradoks di sini. Kita bilang kita mau maju tapi kita melangkah ke belakang. Kita bilang, 'Mari kita bermusyawarah bergotong royong', tapi kita hanya bilang, 'Aku aja yang penting yang lain biar mati semuanya.' Semuanya penuh dengan kecurigaan, maka kita semakin menjauhi dengan nilai yang namanya Pancasila" kata Paloh.

Hal itu bertolak belakangan dengan kondisi yang ada. "Kita bilang kita mau maju tapi kita melangkah ke belakang. Mari kita bermusyawarah dan bergotong-royong tapi kita hanya bilang akulah yang lebih penting yang lainnya biar mati semua," ujarnya.

Ia lantas menegaskan komitmen partainya mendukung pemerintahan Joko Widodo. Dia juga menyatakan tekad partai untuk mendapat kursi lebih tinggi, sambil menyindir pihak-pihak yang mengklaim paling setia di sisi presiden. "Bukan hanya janji segala janji, mengatakan 'aku paling setia mendampingi bapak presiden'," kata Paloh.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Surya Paloh juga menyatakan NasDem sebagai partai yang memperjuangkan persatuan dan keberagaman. Atas dasar itu, dia tegaskan NasDem menggunakan strategi komunikasi politik yang cair. Tidak ada sekat hambatan, baik kepada partai pengusung pemerintah maupun partai di luar pemerintah.

"Itulah manifesto kita, jadi bukan hanya dasar NasDem partai pengusung pemerintah," ujar Paloh.

Paloh menuturkan partai bersyukur berada di barisan pengusung pemerintah. NasDem, ditegaskan Paloh bangga berada di posisi tersebut dan ingin mempertebal komitmen agar pemerintah bisa sukses menjalankan tugasnya.

Dia menyatakan partainya siap berkorban meski didera sinisme dan kecurigaan dari pihak lain. "Kita berbesar hati. Kita memang berusia baru delapan tahun sebagai parpol," katanya.

Baca Juga:

Ketemu Isu Tertentu, PAN, PKS dan Demokrat Akan Bersatu

"Pepatah lama mengatakan, tidak ada salahnya kita belajar dari orang yang lebih muda. Yang lebih anak-anak dari kita," kata Paloh lagi.

Kongres II NasDem digelar di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, 8-11 November. Salah satu agenda penting kongres ini adalah pemilihan Ketua Umum NasDem. Surya Paloh disebut-sebut bakal secara aklamasi dipilih kembali sebagai Ketua NasDem. (Knu)

#Surya Paloh #Partai Nasdem #PKS
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Ia menanggapi polemik dengan menyerukan objektivitas, mengakui kontribusi pembangunan serta kekurangan era Orde Baru.
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Indonesia
Tokoh Intelijen Indonesia Soeripto Meninggal di Usia 89 Tahun, Begini Karirnya
Soeripto juga terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada periode 2004-2009.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Tokoh Intelijen Indonesia Soeripto Meninggal di Usia 89 Tahun, Begini Karirnya
Indonesia
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Al Muzzammil berpesan kepada para kader PKS untuk menjadi negarawan sejati yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Satori diduga menerima uang sebesar Rp12,52 miliar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Indonesia
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Paloh tidak menampik kemungkinan adanya pertemuan lanjutan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Indonesia
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
Perjalanan panjang PKS Solo yang telah menjadi bagian penting dalam pembangunan demokrasi dan pelayanan masyarakat sejak masa reformasi akan tetap dipertahankan.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
Indonesia
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'
Anggota DPR fraksi PKS mengingatkan MBG bisa berpotensi menjadi IKN Jilid 2. Sebab, evaluasinya dinilai masih jauh dari kata baik.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'
Indonesia
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
Kekisruhan dan kebingungan dalam penyelenggaraan program saat ini sangat bergantung pada ketiadaan kerangka hukum yang kuat.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
Indonesia
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta mengurangi biaya transportasi masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Bagikan