Kadernya Ditangkap KPK, Elite PDIP Buka Suara

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Kamis, 08 Agustus 2019
Kadernya Ditangkap KPK, Elite PDIP Buka Suara

Ketua SC Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat memberikan keterangan kepada awak media di Bali (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mengaku belum mengetahui bahwa ada kader partai berlambang Banteng itu yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Belum dapat kabar, tapi yang jelas bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) sudah ingatkan betul kita antikorupsi," kata Djarot di sela-sela Kongres V PDIP, di Bali, Kamis (8/8).

Baca Juga: Saat Kongres, PDIP Formulasikan Kabinet Trisakti

Djarot menegaskan jika ada kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu yang terlibat korupsi maka akan langsung dipecat di tempat.

Anggota DPR (ke-2 dari kiri) yang diduga terkait suap impor bawang putih saat diamankan di KPK. (MP/Ponco Sulaksono)
Anggota DPR (ke-2 dari kiri) yang diduga terkait suap impor bawang putih saat diamankan di KPK. (MP/Ponco Sulaksono)

"Kalau dia nganu (korupsi) pecat ditempat," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Diketahui KPK mengamankan 11 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Jakarta pada Rabu (7/8) hingga Kamis (8/8). Operasi senyap tersebut disinyalir berkaitan dengan dugaan suap rencana impor bawang putih ke Indonesia.

Adapun ke 11 orang yang terjaring OTT tersebut terdiri dari pengusaha importir, seorang sopir, dan tangan kanan atau orang kepercayaan anggota DPR.

Selain mengamankan 11 orang, tim penindakan lembaga antirasuah juga mengamankan sejumlah uang dalam bentuk dolar Amerika dan bukti transfer yang diduga bagian dari suap impor bawang.

Baca Juga: Sapa Ahok Kader Baru PDIP, Mega Singgung Badu dan Aseng

Terayar tim penindakan KPK kembali membawa satu orang yang diduga terlibat suap impor bawang putih. Pria itu diduga anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan Nyoman Dhamantra.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, satu orang yang dimankan tersebut merupakan anggota Komisi VI DPR. Menurut Febri, legislator Senayan itu dibawa tim penindakan lembaga antirasuah dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

"Tadi sudah diamankan 1 orang lagi dan telah berada di KPK untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Dibawa tim dari Bandara CGK (Cengkareng Soetta)," kata Febri saat dikonfirmasi, Kamis (8/8).

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan anggota DPR yang diduga terlibat suap impor bawang putih sedang berada di Bali. Disinyalir legislator itu merupakan anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Baca Juga: OTT Suap Bawang, KPK Cokok Anggota DPR PDIP di Bandara Soetta

"Detilnya saya engga tahu. Cuma diperkirakan sedang ke Bali. Ke Bali itu apakah itu kongres atau apakah itu saya engga ngerti. Baru itu aja, hanya sebatas itu," kata Alex sapaan Alexander di Gedung Lemhanas, Jakarta, Kamis (8/8).

Saat disinggung apakah anggota DPR itu sedang menghadiri Kongres PDI Perjuangan di Bali, Alex mengaku hingga saat ini belum mendapatkan informasi tersebut.

"Ya saya engga tahu. Ke Bali dalam rangka apa saya engga tahu. Bisa saja dari Partai Golkar ke Bali piknik. Yang jelaskan di Bali ada kongres PDIP. Apakah ada kaitannya engga disebutkan," ujar dia. (Pon)

Baca Juga: Jokowi Hampir Kalah di Jawa Tengah, Megawati: Gua Datengin Juga Nih Si Bowo

#Ott Kpk #KPK #PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
KPK Duga Legislator NasDem Satori Terima Duit Selain CSR BI-OJK, Dipakai Buat Beli Mobil
Aliran dana itu ditengarai dipakai tersangka untuk membeli sejumlah kendaraan, termasuk satu unit mobil ambulans yang disita KPK Selasa kemarin.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
KPK Duga Legislator NasDem Satori Terima Duit Selain CSR BI-OJK, Dipakai Buat Beli Mobil
Indonesia
Laporkan Kekayaan Rp 3,08 Triliun ke KPK, Denny JA: Keterbukaan Adalah Spirit Kepemimpinan
KPK umumkan kekayaan Denny JA sebesar Rp 3,08 triliun. Presiden Komisaris PHE ini tekankan transparansi dan tanggung jawab sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Laporkan Kekayaan Rp 3,08 Triliun ke KPK, Denny JA: Keterbukaan Adalah Spirit Kepemimpinan
Indonesia
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid, Lanjutkan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi
KPK menggeledah rumah Gubernur Riau, Abdul Wahid, Kamis (6/11). Penggeledahan ini termasuk lanjutan penyelidikan kasus korupsi.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid, Lanjutkan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi
Indonesia
Pengumuman Tersangka Gubernur Riau Abdul Wahid Lewat 24 Jam, Begini Alasan KPK
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan alasan teknis yang dihadapi lembaga antirasuah.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Pengumuman Tersangka Gubernur Riau Abdul Wahid Lewat 24 Jam, Begini Alasan KPK
Indonesia
Abdul Wahid Minta Jatah Preman Sejak Awal Jabat Gubernur Riau, Sebut Dirinya 'Matahari'
Abdul Wahid langsung mengumpulkan seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Riau menegaskan dirinya sebagai satu-satunya pusat kekuasaan dengan memakai istilah satu matahari.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Abdul Wahid Minta Jatah Preman Sejak Awal Jabat Gubernur Riau, Sebut Dirinya 'Matahari'
Indonesia
Gubernur Riau Pakai Duit Pemerasan Buat Jalan Jalan ke Luar Negeri
Uang terkait kasus dugaan pemerasan itu terlebih dahulu dikumpulkan oleh Tenaga Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam (DAN) sebelum dipakai untuk bepergian ke luar negeri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Gubernur Riau Pakai Duit Pemerasan Buat Jalan Jalan ke Luar Negeri
Indonesia
KPK Didesak Usut Dugaan Kejanggalan Saham Jiwasraya, Nilai Kerugian Capai Rp 600 Miliar
MAKAR melaporkan ke KPK dugaan kejanggalan pembukaan blokir saham Jiwasraya di Bank BJB. Potensi kerugian negara capai Rp 600 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
KPK Didesak Usut Dugaan Kejanggalan Saham Jiwasraya, Nilai Kerugian Capai Rp 600 Miliar
Indonesia
Rumah Hakim Tipikor Medan Terbakar Jelang Tuntutan Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Eks Penyidik KPK: Perlu Penyelidikan Mendalam
Waktu kejadian tersebut menimbulkan tanda tanya.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Rumah Hakim Tipikor Medan Terbakar Jelang Tuntutan Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Eks Penyidik KPK: Perlu Penyelidikan Mendalam
Indonesia
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan penyelidikan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) tetap berjalan dan tidak akan dipengaruhi keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menanggung utang proyek tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden
Indonesia
Kasus Korupsi Gubernur Riau: Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' sampai Rp 7 Miliar
KPK menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka dugaan korupsi terkait permintaan fee atau 'jatah preman' sebesar 5 persen dari proyek PUPR-PKPP tahun 2025 senilai Rp 177,4 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
Kasus Korupsi Gubernur Riau: Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' sampai Rp 7 Miliar
Bagikan