psikologis

Jangan Salah, Ini Beda Stres dan Depresi

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Minggu, 18 Juli 2021
Jangan Salah, Ini Beda Stres dan Depresi

Jangan salah kaprah, ini beda depresi dan stres (Sumber: Andre Moura)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

STRES dan depresi terasa sangat mirip satu sama lain. Keduanya sulit dibedakan terutama terkait gejala umum. Misalnya, susah tidur, tidak nafsu makan, menurunnya konsentrasi, perubahan suasana hati, serta kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari.

Secara fisik, ada banyak tumpang tindih antara stres dan depresi. Keduanya memang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, dan mengarah pada inflamasi tertentu.

Baca juga:

Akupuntur Medis Bantu Atasi Gangguan Tidur

Pasien depresi, perubahan di otak mereka mirip dengan stres kronis. Sebaliknya, stres kronis bila tidak diobati, dapat menyebabkan depresi. Misalnya, orang dewasa mengalami tingkat kesulitan tinggi selama masa kanak-kanak sehingga menghasilkan stres beracun, memiliki tingkat depresi jauh lebih tinggi.

Depresi
Mengenali beda depresi dan stres (Sumber: Andrew Neel)

“Secara biologinya tidak sama, tetapi mereka memiliki banyak kesamaan,” ujar Philip Muskin, seorang profesor psikiatri di Universitas Columbia.

Meskipun perbedaannya begitu tipis, bisa dilihat beberapa perbedaan dalam hal stres versus depresi. Ada perbedaan jelas terutama dalam pilihan pengobatan efektif. Salah satu perbedaan stres dan depresi adalah stres bisa datang dan pergi.

“Stres adalah satu fase yang dilalui kebanyakan orang. Anda mengalami masa stres dan Anda keluar darinya, ”ujar Muskin.

Baca juga:

Resistensi Antibiotik, Efek Samping Kebiasaan Minum Obat Tanpa Resep

“Depresi tidak seperti itu. Depresi berlangsung selama bertahun-tahun pada beberapa orang. Itu dapat terjadi secara spontan pada beberapa orang, tetapi tidak semua orang,” lanjutnya.

Jika ada peristiwa bahagia, seperti teman atau orang dicintai datang berkunjung, orang stres akan dapat merasa bahagia pada saat itu, meskipun stresnya akan kembali setelah mereka pergi. Sementara pada orang depresi, mereka tidak akan bisa merasakan kebahagiaan pada saat itu. Bahkan ketika mereka tahu seharusnya mereka bahagia.

stres
Stres masih bisa merasakan kebahagiaan walau sebentar (Sumber: Pexels/Tim Gouw)

“Jika kamu bisa pulang kerja dan masih dapat mengisi energi itu bukan depresi klinis parah,” kata Sheryl Ziegler, seorang psikolog dan penulis buku Mommy Burnout: How to Reclaim Your Life and Raise Healthier Children in the Process. "Depresi klinis tidak datang dan pergi," jelasnya.

Jadi, apa pengobatan untuk stres? Caranya dengan menguranginya. Muskin menyarankan, melalui langkah-langkah seperti olahraga, meditasi, dan perhatian, serta mengurangi sumber stres.

Meski tindakan pengurangan stres seperti berolahraga atau pergi ke alam bebas dapat membantu, hal tersebut tidak akan menyembuhkan penderita stres.

"Pada tingkat depresi tertentu, hanya penanganan tepat atau obat akan membantu," ucap Muskin.

depresi
Orang depresi butuh penanganan medis (Sumber: Pexels/Engin Akyurt)

Depresi, pada intinya, merupakan penyakit otak. Sama seperti mengobati infeksi fisik dengan obat, depresi sering membutuhkan pengobatan. Seseorang dengan depresi membutuhkan perawatan medis. “Depresi sama dengan penyakit lainnya. Butuh penanganan medis,” terang Muskin.

Jika Anda mengalami stres atau depresi, hal paling penting untuk diketahui bantuan tersedia, dan itu bisa menjadi lebih baik. Pengurangan sumber stres dan menemukan cara untuk mengatasinya menjadi hal terbaik untuk segera dilakukan. Namun, jika depresi pada taraf terntentu harus melibatkan tenaga ahli untuk terapi dan pengobatan.(Avia)

Baca juga:

Ini Jumlah Kalori dari Berbagai Jenis Salad

#Psikolog #Tes Psikologi #Gangguan Psikologis #Psikologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Kondisi Mental ASN DKI Jakarta Bikin Merinding, DPRD Minta Layanan Psikologis Ada di Tiap Puskesmas
Komisi E akan mengawal hal ini
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Kondisi Mental ASN DKI Jakarta Bikin Merinding, DPRD Minta Layanan Psikologis Ada di Tiap Puskesmas
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Tetapkan batasan dengan konsisten, jelaskan kenapa ada batasan, dan terapkan kontrol penggunaan media bila perlu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Juli 2025
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Indonesia
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Tidak hanya itu, layanan ini juga terintegrasi dengan Kartu Tanda Peserta ASABRI
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 14 Juni 2025
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
ShowBiz
Maika Monroe Jadi Pengasuh Psikopat dalam "Victorian Psycho"
Ia akan beradu akting dengan Thomasin McKenzie
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 17 Mei 2025
Maika Monroe Jadi Pengasuh Psikopat dalam
Lifestyle
Psikolog UI Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Kecerdasan Buatan, Jangan Biarkan Anak Terjebak Sesuatu yang Instan
Keterlibatan orang tua dalam penggunaan AI oleh anak tidak hanya sebatas pengawasan
Angga Yudha Pratama - Senin, 05 Mei 2025
Psikolog UI Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Kecerdasan Buatan, Jangan Biarkan Anak Terjebak Sesuatu yang Instan
Lifestyle
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Pada remaja, Parkinson seringkali muncul akibat penggunaan obat antidepresan karena pengaruh lingkungan pergaulan, penyalahgunaan narkotika, dan konsumsi obat-obatan yang seharusnya dihindari
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Fun
Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Bukan tentang barangnya, seseorang yang bersedih hanya mencari sensasi kesenangan dari aktivitas kesibukannya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 Februari 2025
Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Fun
Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya
Ada banyak alasan orang menjadi fomo, salah satunya butuh validasi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya
Bagikan