Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya
Seorang yang fomo akan terus mengikuti, mencoba, dan mengunjungi hal hingga tempat hits. (Foto: Pexels/RDNE Stock Project)
Merahputih.com - Kebutuhan mengikuti atau mencoba suatu hal baru yang hits, belakangan disebut dengan istilah fear of missing out (Fomo). Frase anak muda ini menggambarkan kondisi sosial biar terlihat gaul dan up to date.
Ada banyak alasan orang menjadi Fomo, di antaranya supaya terlihat trendy, tahu yang sedang viral, dianggap paling social enthusiast, hingga banyak hal lainnya.
Secara psikologis, fenomena ini dijelaskan karena seseorang butuh divalidasi. Laman Forbes melansir, menurut Erin Vogel, Ph.D, seseorang khawatir jika tidak Fomo ada rasa eklusi atau terpisah antara seseorang dengan komunitasnya.
Ketika ia merasa berbeda dengan sesamanya, maka ia akan merasa tersingkir dari kelompoknya. Oleh karena itu, rasa validasi yang diberikan oleh komunitas tempat manusia berada sangatlah penting untuk menciptakan rasa percaya diri dan penerimaan pada manusia.
Baca juga:
Ketika seseorang tidak Fomo, maka dalam benaknya muncul kekosongan kebutuhan hubungan sosialnya, ia jadi cemas apalagi ketika seseorang melihat orang lain mengalami pengalaman yang tidak pernah ia alami.
Kondisi tersebut yang memunculkan rendahnya harga diri, perbandingan dengan orang lain di media sosial, dan ketakutan akan pengucilan atau kehilangan pengalaman positif.
Sementara menurut laman Psychology Today, fomo terkait dengan motivasi dan perilaku. Mereka yang fomo berfokus pada beberapa kebutuhan dasar yang memotivasi individu dan menumbuhkan tekad diri.
Secara spesifik, menyangkut soal kompetensi yaitu kebutuhan untuk bertindak secara efektif di dunia. Lalu keterkaitan yaitu kebutuhan untuk dekat dan terhubung dengan orang lain. Kemudian otonomi, yakni kebutuhan untuk membuat keputusan sendiri dan mengambil inisiatif pribadi.
Baca juga:
5 Kelebihan Memiliki Sifat FOMO, Salah Satunya Bisa Berkembang
Dari segi ekonomi, Fomo sendiri berubah menjadi hal konsumtif dengan tujuan tertentu. Dijelaskan orang Fomo mengharapkan kecemburuan orang lain, artinya ia ingin orang lain merasakan iri karena tidak mendapatkan apa yang ia upayakan atau ia beli. Orang Fomo cenderung mengharapkan agar orang lain merasakan kegembiraan atas yang ia dapatkan.
Setidaknya ada selusin tanda yang terdapat pada seorang terserang Fomo:
1. Selalu ingin mengecek gawainya.
2. Senang membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
3. Suka ingin tahu tentang kehidupan orang lain.
4. Merasa cemas ketika orang lain memiliki kehidupan yang dianggap lebih baik.
5. Tidak pernah merasa berkecukupan, ingin selalu lebih daripada orang lain.
6. Secara impulsif melakukan atau membeli sesuatu, padahal belum tentu membutuhkan atau menginginkannya.
7. Sering khawatir tertinggal berita-berita baru.
8. Merasa lelah berselancar di media sosial.
9. Mencoba semua hal dalam satu waktu.
10. Merasa stres, sedih, bahkan depresi.
11. Menjauh dari orang lain.
12. Merasa lelah secara fisik.
(Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental