Psikolog UI Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Kecerdasan Buatan, Jangan Biarkan Anak Terjebak Sesuatu yang Instan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 05 Mei 2025
Psikolog UI Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Kecerdasan Buatan, Jangan Biarkan Anak Terjebak Sesuatu yang Instan

Artificial Intelligence. Foto Freepik

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Psikolog klinis Universitas Indonesia, Adityana Kasadravati Putranto, menekankan pentingnya orang tua melatih kemampuan berpikir kritis pada anak. Hal ini bertujuan agar anak tidak bergantung pada kemudahan instan dari teknologi, termasuk AI.

Adityana menyarankan agar orang tua tidak hanya mengenalkan AI kepada anak, tetapi juga mendorong mereka untuk mempertanyakan dan menganalisis informasi yang dihasilkan.

"Diskusikan dengan mereka tentang bagaimana AI bekerja dan potensi kesalahan yang mungkin terjadi," ujar Adityana dikutip Antara, Senin (5/5).

Baca juga:

Revolusi Pertahanan! BRIN Gebrak Industri dengan Kecerdasan Buatan untuk Tingkatkan Keamanan Nasional

Ia menekankan, AI sebaiknya dipandang sebagai alat bantu, bukan pengganti upaya mandiri anak. Orang tua sebaiknya mengajak anak untuk berkreasi dan menyelesaikan tugas dengan pemikiran serta usaha sendiri.

Lebih lanjut, Adityana mengingatkan tentang perlunya menanamkan nilai kejujuran dan integritas dalam penggunaan AI. Anak perlu memahami konsep plagiarisme dan cara menggunakan teknologi secara etis.

Psikolog yang juga anggota Ikatan Psikolog Klinis Indonesia ini juga menyoroti pentingnya pendampingan orang tua saat anak berinteraksi dengan AI, termasuk pembatasan waktu dan pemilihan aplikasi yang aman.

Menurutnya, keterlibatan orang tua dalam penggunaan AI oleh anak tidak hanya sebatas pengawasan, tetapi juga sebagai pendamping dalam proses belajar dan penggunaan teknologi.

Baca juga:

200 Ribu Penonton Terhipnotis 'Penjagal Iblis: Dosa Turunan', Horor Baru dengan Sentuhan Psikologi

Adityana juga menekankan perlunya menetapkan batasan waktu penggunaan teknologi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak. Keseimbangan antara waktu belajar dan bermain sangat dianjurkan.

Terakhir, dalam memilih aplikasi AI untuk anak, Adityana menyarankan untuk menggunakan aplikasi yang terpercaya, aman, dan sesuai dengan usia anak. Aplikasi yang tidak jelas asal-usulnya sebaiknya dihindari.

"Pastikan anak tetap terlibat dalam interaksi sosial dan aktivitas fisik. Penggunaan AI seharusnya tidak menggantikan pengalaman belajar yang diperoleh dari interaksi langsung dengan orang lain," pungkasnya.

#Artificial Intelligence #Kecerdasan Buatan #Psikolog #Psikolog Anak
Bagikan

Berita Terkait

Fun
DeepSeek-R2 Segera Meluncur, Tiongkok Mulai Kembangkan AI Domestik
DeepSeek-R2 segera meluncur akhir Agustus 2025. Kini, Tiongkok mulai mengembangkan AI domestik.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
DeepSeek-R2 Segera Meluncur, Tiongkok Mulai Kembangkan AI Domestik
Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Lifestyle
Mau Saingi ChatGPT-5, DeepSeek-R2 Segera Diluncurkan Akhir Agustus 2025
DeepSeek-R2 akan meluncur akhir Agustus 2025. Model ini akan menyaingi ChatGPT-5 yang baru saja dirilis beberapa hari lalu.
Soffi Amira - Kamis, 14 Agustus 2025
Mau Saingi ChatGPT-5, DeepSeek-R2 Segera Diluncurkan Akhir Agustus 2025
Lifestyle
Apple Diam-diam Kembangkan Mesin Pencari AI, Siap Jadi Pesaing Berat ChatGPT dan Gemini
Apple kini sedang mengembangkan mesin pencari AI. Mereka siap menjadi pesaing terberat ChatGPT dan Gemini.
Soffi Amira - Selasa, 05 Agustus 2025
Apple Diam-diam Kembangkan Mesin Pencari AI, Siap Jadi Pesaing Berat ChatGPT dan Gemini
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Tetapkan batasan dengan konsisten, jelaskan kenapa ada batasan, dan terapkan kontrol penggunaan media bila perlu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Juli 2025
Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini
Indonesia
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Genre Imajinasi Nusantara merupakan lukisan karya Denny JA. Lukisan ini tampil sebagai manifesto estetika digital Nusantara.
Soffi Amira - Minggu, 20 Juli 2025
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Indonesia
Ini Dia 3 Teknologi Rahasia Transjakarta yang Bakal Bikin Penumpangnya akan Lebih Mudah
Pengembangan AI ini adalah bagian dari peta jalan digitalisasi Transjakarta yang lebih besar
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Juli 2025
Ini Dia 3 Teknologi Rahasia Transjakarta yang Bakal Bikin Penumpangnya akan Lebih Mudah
Indonesia
Optimalkan Layanan Pelanggan, Transjakarta Manfaatkan Teknologi AI
Transjakarta kini memanfaatkan teknologi AI. Hal itu dianggap bisa mendorong jumlah pelanggan serta memaksimalkan layanan.
Soffi Amira - Kamis, 10 Juli 2025
Optimalkan Layanan Pelanggan, Transjakarta Manfaatkan Teknologi AI
Lifestyle
Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan
Musk mengunggah di X bahwa Grok telah mengalami ‘peningkatan signifikan’.
Dwi Astarini - Rabu, 09 Juli 2025
 Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan
Bagikan