Hendak Aksi di Depan Kedubes Prancis, Sejumlah Orang Dibubarkan Polisi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 30 Oktober 2020
Hendak Aksi di Depan Kedubes Prancis, Sejumlah Orang Dibubarkan Polisi

Pasukan TNI-Polri berjaga antisipasi demonstrasi di depan Kedubes Prancis. (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Polisi membubarkan massa aksi di kawasan Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/10). Mereka akan melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar Prancis.

"Jadi pemberitahuan ke Polda Metro Jaya aksi itu tanggal 2 November 2020 atau hari Senin besok. Oleh karena itu, kami mengimbau aksi dilaksanakan tanggal 2 November," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto kepada wartawan di depan Kedubes Prancis, Jumat (30/10).

Heru menambahkan, puluhan massa yang sempat hadir di sekitar lokasi pun tidak mengetahui aksi tersebut bakal digelar hari Senin mendatang.

Baca Juga:

Tiga Orang Tewas Ditikam di Nice Prancis

"Mereka itu dapat selebaran dari medsos. Info di medsos itu dari siapa dia juga gak ngerti. Meskipun aksi dilaksanakan tanggal 2," tambahnya.

Ratusan personel polisi bersiaga di Jalan Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Kedubes Prancis, Jumat (30/10).

Ikut disiagakan sejumlah kendaraan taktis dan kawat berduri di lapangan untuk mengantisipasi aksi demonstrasi di Kedubes Prancis.

  Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto. (Foto: MP/Kanugrahan)
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto. (Foto: MP/Kanugrahan)

Belum terlihat massa yang berencana menggelar aksi demonstrasi.

Meskipun Aksi di Kedubes Perancis dilaksanakan hari Senin (2/11), pihak kepolisian tetap melakukan penjagaan di sekitar lokasi.

"Kami kepolisian tetap melaksanakan antisipasi apabila ada aksi yang tidak terdaftar tetap kita berikan imbauan untuk hadir di tanggal 2 November," kata Heru.

Baca Juga:

Ketua Pimpinan Syarikat Islam Desak Jokowi Usir Dubes Prancis dari Indonesia

Heru melanjutkan, kawat berduri pun akan tetap dipasang di Jalan MH Thamrin sebagai langkah antisipasi.

"Kawat berduri akan tetap terpasang sebagai antisipasi sampai tanggal 2 November 2020. Karena memang aksi untuk tanggal 2 sudah ada izinnyan ke Polda Metro Jaya," tambah Heru.

Ratusan kepolisian pun tetap waspada di lokasi. Adapun arus lalu lintas saat ini terpantau ramai lancar.

"Personel ada 4 SSK (sekira 400an). Tidak ada penutupan jalan. Selagi masih bisa jalan ya jalan aja," tutupnya. (Knu)

Baca Juga:

PKS Anggap Sikap Presiden Prancis Bisa Ganggu Perdamaian Dunia

#Prancis #Demonstrasi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Sebanyak 682 orang sudah dipulangkan, sedangkan 315 masih menjalani proses hukum.
Frengky Aruan - Kamis, 18 September 2025
Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar
Indonesia
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Pola penegakan hukum yang represif dinilai melukai prinsip demokrasi hingga memperlebar jurang ketidakpercayaan antara rakyat dan negara.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Indonesia
DPR Tegaskan Negara Wajib Pulangkan 3 Demonstran yang Masih Hilang ke Keluarganya
Perdebatan soal istilah “orang hilang” atau “orang yang belum kembali” tidaklah penting, karena yang utama adalah memastikan mereka kembali ke keluarganya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
DPR Tegaskan Negara Wajib Pulangkan 3 Demonstran yang Masih Hilang ke Keluarganya
Indonesia
6.118 Aparat Gabungan Jaga Demo Ojol Hari Ini, Kapolres Jakpus Klaim tak ada Senjata Api
Pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif tanpa melibatkan penggunaan senjata api.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
6.118 Aparat Gabungan Jaga Demo Ojol Hari Ini, Kapolres Jakpus Klaim tak ada Senjata Api
Indonesia
Demo Ojol Hari ini, Sebagian tak Ikut karena Khawatir Kehilangan Penghasilan hingga Trauma Kerusuhan
Mayoritas pengemudi yang lain memilih tetap bekerja.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Demo Ojol Hari ini, Sebagian tak Ikut karena Khawatir Kehilangan Penghasilan hingga Trauma Kerusuhan
Indonesia
5.000 Ojol Siap Berhenti ‘Narik’ Hari ini, Ikut Demo Tuntut Pemerintah hingga DPR
Demonstrasi dimulai di depan Kementerian Perhubungan, Istana Presiden, hingga berakhir Gedung DPR, Jakarta.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
5.000 Ojol Siap Berhenti ‘Narik’ Hari ini, Ikut Demo Tuntut Pemerintah hingga DPR
Indonesia
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Di mana 16 di antaranya ditetapkan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Siber (Ditreskrimsiber) lantaran menyebarkan konten provokatif, hasutan, serta berita bohong di media sosial.
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung
Indonesia
Desak Ada Area Demo di Komplek DPR, Menteri HAM Tegaskan Jalankan Amanat Prabowo
Presiden Prabowo menegaskan kebebasan menyampaikan pendapat di Indonesia dijamin Kovenan Internasional PBB tentang Hak Sipil dan Politik serta Undang-Undang HAM
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Desak Ada Area Demo di Komplek DPR, Menteri HAM Tegaskan Jalankan Amanat Prabowo
Dunia
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Sushila Karki sempat menolak menerima jabatan PM sementara jika parlemen yang beranggota 275 kursi itu tidak dibubarkan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Indonesia
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Keenam lembaga HAM negara itu juga menegaskan pembentukan tim pencari fakta ini bukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Bagikan