Gibran Siap Tampung Sampah dari Daerah Yogyakarta

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Mei 2022
Gibran Siap Tampung Sampah dari Daerah Yogyakarta

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Yogyakarta, sempat diblokade warga setempat pada Sabtu (7/5). Warga menuntut Pemerintah Provinsi DIY menutup permanen TPST Piyungan yang menampung sampah dari Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.

Hal itu membuat, sampah dari rumahan di tiga kabupaten/kota tersebut tidak bisa terbuang dan menumpuk di sudut-sudut kota. Meskipun demikian, pemblokiran itu tak berjalan lama setelah adanya kesepakatan antara warga dengan Pemprov DIY.

Baca Juga:

Wali Kota Bandung Ingatkan Wisatawan Tidak Buang Sampah Sembarangan

Kasus tersebut mendapat tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menilai, adanya potensi sampah besar di DIY untuk dikerjasamakan sebagai bahan baku PLTSa Putri Cempo Solo, Jawa Tengah.

"Kami melihat peluang itu. Sampah di Yogyakarta bisa dikirim ke Solo diolah menjadi tenaga listrik di PLTSa Putri Cempo Solo," ujar Gibran, Sabtu (14/5).

Menurutnya, hal itu diharapkan bisa menjadi solusi masalah sampah perkotaan yang tengah terjadi di Kota Yogyakarta.

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan, Pemkot Solo bersama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) tengah mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Mojosongo.

"Jika PLTSa tersebut beroperasi, Kota Solo dipastikan akan 'mengimpor' sampah dari daerah lain di masa mendatang," katanya.

Baca Juga:

Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Banjir Sampah Plastik di Indonesia

Ia mengatakan, daerah lain yang potensi untuk diajak kerjasama dalam pengolahan sampah adalah wilayah Soloraya dan Yogyakarta dengan metode plasma gasifikasi, yang mampu mengolah 540 ton sampah per hari menjadi 5 MW listrik.

Saat ini, produksi sampah di Solo hanya mencapai 250-300 Ton sampah per hari.

"Gasifiernya kan makan sampahnya banyak sekali. Nanti kita harus kerjasama dengan Soloraya dulu," papar dia.

Ia mengatakan, PLTSa Putri Cempo akan mengolah sampah baru maupun sampah lama yang sudah ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Dalam satu hari PLTSa akan mengolah kira-kira 250 ton sampah baru dan 300 ton sampah lama.

"Jika nanti gunung sampah di TPA Putri Cempo habis, otomatis Kota Solo akan membutuhkan sampah tambahan dari daerah lain. Mei ini PLTSa akan kita uji cobakan," ujarnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pengelolaan Sampah

#Gibran Rakabuming #Solo #Sampah
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
BNN Solo Tes Urine Belasan Jukir, Satu Orang Terbukti Positif
Tes urine digelar karena adanya banyak keluhan masyarakat soal perilaku jukir di lapangan.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
BNN Solo Tes Urine Belasan Jukir, Satu Orang Terbukti Positif
Indonesia
Kasus Pencurian Uang Bank Jateng, Kuasa Hukum Minta Barang Bukti Rp 9,6 M Dimasukkan ke Bank Penampungan
Uang Bank Jateng yang terselamatkan sekitar 97 persen.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
Kasus Pencurian Uang Bank Jateng, Kuasa Hukum Minta Barang Bukti Rp 9,6 M Dimasukkan ke Bank Penampungan
Indonesia
Monumen Maestro Gesang tak Terawat, Pemkot Solo Siapkan DED Revitalisasi
Pemkot sudah lama merencanakan revitalisasi Monumen Sang Maestro Keroncong Gesang.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
Monumen Maestro Gesang tak Terawat, Pemkot Solo Siapkan DED Revitalisasi
Indonesia
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Asep menegaskan bahwa evaluasi RDF Plant Rorotan bukan hanya masalah teknis
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Indonesia
Monumen Maestro Keroncong Gesang di Solo Tak Terawat, DPRD Desak Perawatan Serius
Area monumen maestro keroncong Gesang dipenuhi semak belukar, terlihat kusam, kotor, dan sama sekali tidak mencerminkan nilai sejarah yang tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
Monumen Maestro Keroncong Gesang di Solo Tak Terawat, DPRD Desak Perawatan Serius
Indonesia
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo
Mereka yang ditangkap tergabung WA Grup khusus “Budal Ngetan” yang dibikin siang hari sebelum kerusuhan terjadi..
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo
Indonesia
Warga Solo Digegerkan Penemuan Granat, Malah Dikira Barang Rongsokan
Lokasi temuan jadi tontonan warga.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Warga Solo Digegerkan Penemuan Granat, Malah Dikira Barang Rongsokan
Indonesia
KA BIAS Stasiun Palur Jadi Primadona Mobilitas Masyarakat Solo Raya, Tembus 2.822 Penumpang
Satu bulan sejak hadir melayani masyarakat, KA BIAS di Stasiun Palur mencatat okupansi signifikan.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
KA BIAS Stasiun Palur Jadi Primadona Mobilitas Masyarakat Solo Raya, Tembus 2.822 Penumpang
Indonesia
Indeks Integritas Pemkot Anjlok, Alarm Bagi Status Solo Percontohan Kota Anti Korupsi
Survei Penilaian Integritas Kota Solo turun menjadi 76,55 masuk kategori warna kuning (waspada) di posisi 19 dari 36 kabupaten/kota di Jawa Tengah
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
Indeks Integritas Pemkot Anjlok, Alarm Bagi Status Solo Percontohan Kota Anti Korupsi
Indonesia
Sampah Solo Capai 350 Ton Per Hari, Pemkot Bagikan Motor Sampah Hibah UEA Era Walkot Gibran
Pemkot Solo Serahkan 27 Unit Motor Sampah Germosa ke Kelurahan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Sampah Solo Capai 350 Ton Per Hari, Pemkot Bagikan Motor Sampah Hibah UEA Era Walkot Gibran
Bagikan