Gender dan Usia Harus Jadi Pertimbangan Jokowi dalam Memilih Para Menteri
Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Kabinet menteri pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebaiknya diisi dari kalangan muda dan tokoh perempuan.
Hal ini diungkapkan Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi. Menurutnya, Presiden Jokowi harus memadukan beberapa unsur.
"Bukan persoalan dia tua, dia muda, bukan persoalan profesional dan sebagainya. Semua menurut saya tepat, ada pertimbangan ada unsur misalnya pertimbangan ada unsur, misalnya pertimbangan ada perempuan itu harus ada. Ada representasi kaum muda itu bagus menurut saya," ujar Taufiqul kepada wartawan di Kompleks DPR, Rabu (3/7)
Taufiq menambahkan, keberadaan kaum muda juga bukan suatu hal yang mutlak harus ada dalam kabinet. Baginya yang terpenting adalah, sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
"Menurut saya penting adalah mereka yang memahami tentang Nawacita. Apa yang akan dibangun? Apa yang akan dilaksakan ke depan? Jadi pemahaman terhadap hal tersebut sangat penting," tegasnya.
Lebih lanjut, terkait pemilihan menteri untuk kabinet, Taufiqulhadi terbuka untuk partai mana saja, yang penting bertujuan agar terbentuk susunan kabinet yang integral.
"Karena itu kabinet jadi sesuatu yang integral yang menjadi kesatuan tersendiri yang dipimpin oleh presiden. Jadi tidak terpilah-pilah siapa dari partai mana, tidak ada masalah," jelas dia.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan perolehan suara pada Pemilu 2019, pihaknya berhak mendapat jatah kursi menteri lebih banyak pada kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Hal tersebut ia ungkapkan menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang berharap dapat jatah 10 kursi menteri.
"Suara Nasdem kan lebih besar daripada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya Nasdem mengusulkan 11," ujar Taufiqulhadi.
BACA JUGA: Dua Kubu Pendukung Prabowo-Sandi Bentrok, Polisi Lakukan Mediasi
Anies Gelar Sayembara Desain Baju Persija untuk PNS DKI
Namun, Taufiqulhadi mengaku belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait jatah menteri.
Ia menilai, mengumbar jatah kursi menteri ke hadapan publik bukan suatu hal yang elok, seperti yang dilakukan Cak Imin beberapa waktu lalu.
"Jadi nggak perlu diungap-ungkapkan. Tapi pada dasarnya kalau bicara kursi atau perolehan suara, kursi Nasdem lebih tinggi daripada kursi PKB di DPR," pungkasnya.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo