Erupsi Merapi, Klaten dan Boyolali Diguyur Hujan Abu Vulkanik

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Januari 2021
Erupsi Merapi, Klaten dan Boyolali Diguyur Hujan Abu Vulkanik

Hujan abu merapi. (Foto: MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gunung Merapi erupi kembali pada Selasa (19/1) pukul 02.37 WIB. Erupsi Merapi tersebut mengakibatkan hujan abu vulkanik di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.

Data dihimpun dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, terjadi awan panas guguran satu kali dengan jarak luncur 1.800 meter ke Kali Krasak dan Boyong. Tinggi kolom 500 meter di atas puncak angin bertiup ke timur.

Baca Juga:

Tinjau Penanganan Gempa, Jokowi Bertolak Menuju Sulawesi Barat

Seorang warga Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Sunarto (38) mengaku, hujan abu vulkanik mulai dirasakan warga sekitar pukul 03.00 WIB. Hujan abu muncul tidak lama setelah di puncak terjadi erupsi.

"Hujan abu lumayan tebal terjadi selama kurang lebih 3 jam. Rumah warga yang berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi terkena abu semua," ujar Sunarto pada Merahputih.com, Selasa (19/1).

Ia mengatakan, warga yang biasanya beraktivitas bertani dan berjualan ke pasar pada pukul 05.00 WIB terpaksa berdiam diri di dalam rumah karena derasnya abu vulkanik yang tertiup angin. Hujan abu vulkanik mulai reda sekitar 07.00 WIB.

"Setelah melihat hujan abu reda warga baru berani keluar rumah beraktivitas biasa dengan tetap memakai masker karena abu terasa tebal di jalan-jalan," kata dia.

Hujan Abu Merapi. (Foto: MP/Ismail)
Hujan Abu Merapi. (Foto: MP/Ismail)

Seorang relawan Merapi asal Kabupaten Klaten, Jack Donald mengemukaka, hujan abu di Klaten terjadi di Desa Sidorejo dan Tegalharjo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Intensitas hujan abu tipis terjadi sejak pukul 03.30 WIB.

"Warga tidak panik saat terjadi hujan abu vulkanik karena jarak rumah aman dari puncak merapi. Sedangkan warga di zona merah sebagian sudah pada mengungsi," tutur Jack.

Ia menambahkan, hujan abu di Klaten mulai reda terjadi pukul 06.30 WIB. Warga pun langsung membersihkan lantai rumah yang terkena hujan abu vulkanik.

"Situasi di puncak aman dan terkendali. Warga tetap meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Tinjau Penanganan Gempa, Jokowi Bertolak Menuju Sulawesi Barat

#Gunung Merapi #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Badan Geologi meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
Indonesia
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Indonesia
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Simak langkah-langkah pemulihan pasca-bencana yang akan dilakukan secara kolaboratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Indonesia
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi korban banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Indonesia
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
 Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Bagikan