Eks Pegawai Sebut Ada Tangan Berkuasa yang Ingin Membunuh KPK

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 29 Mei 2021
Eks Pegawai Sebut Ada Tangan Berkuasa yang Ingin Membunuh KPK

Ilustrasi. (ANTARA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nanang Farid Syam menyebut ada pihak-pihak yang memang berupaya melemahkan lembaga antirasuah. Hal itu tercermin dari upaya memecat pegawai KPK yang berintegritas lewat tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Orang-orang yang selama ini berjuang tegak lurus di atas integritas itu dengan mudah dipatahkan oleh enggak tahu ini tangan siapa. Saya kira tangan-tangan yang berkuasa dan tentu inilah yang terjadi di internal KPK hari ini," kata Nanang saat dikonfirmasi, Sabtu (29/5).

Baca Juga

Novel Baswedan: Stigma Pegawai KPK Tak Bisa Dibina Bentuk Penghinaan

Nanang menilai KPK saat ini menghadapi sakratul maut. Di sisi lain, menurut dia, negara memang tidak berniat memberantas korupsi di negeri ini. Hal itu melihat praktik TWK untuk menjegal para pegawai KPK berintegritas.

"Selanjutnya, kita sudah tidak punya lagi standar nilai-nilai integritas, tidak punya lagi standar wawasan kebangsaan yang seperti apa yang diharapkan negara ini. Dan terakhir tentu kita sangat menyayangkan dan tentu beriba hati anak-anak yang 75 pegawai KPK itu plus mereka yang sekarang masih berjuang di KPK," ujarnya.

Nanang Farid Syam
Nanang Farid Syam

Nanang menyatakan, dirinya juga pasti akan menolak pelaksanaan TWK yang bermasalah itu. Dia menyatakan tidak keberatan apabila dipecat sebagai pegawai KPK.

"Saya enggak akan ikut sesuatu yang tidak benar. Dulu saya ambil langkah keluar karena melihat sesuatu ketidakberesan ini," imbuhnya.

Menurut Nanag, puluhan alumni KPK juga memantau perkembangan kasus tersebut. Termasuk pimpinan KPK jilid pertama dan para pegawai lembaga antirasuah yang kini sudah kembali ke polisi, kejaksaan, dan instansi lainnya. Dia menyatakan pihaknya terus memberikan dukungan kepada para pegawai KPK yang hendak dipecat.

"Sifatnya adalah dukungan morel, empati, kepada temen-temen yang sedang berjuang di KPK. Hari ini alumni enggak punya kekuasaan apa-apa kecuali prihatin dan berempati saja. Toh, sebagian besar alumni itu masih punya jabatan di pemerintahan. Kan ada yang komisaris, macam-macam," tutup dia.

Diketahui, sebanyak 51 dari 75 pegawai KPK yang tidak lulus asesmen TWK terpaksa dipecat. Kebijakan tersebut diambil bedasarkan penilaian asesor dan disepakati bersama antara KPK, Kemenpan RB, dan BKN dalam rapat yang digelar di Kantor BKN, Jakarta, Selasa (25/5).

Sementara, 24 pegawai lainnya dinilai masih dimungkinkan untuk dilakukan pembinaan sebelum diangkat menjadi ASN. Mereka akan diminta kesediaannya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara. (Pon)

Baca Juga

Demokrat Minta KPK Transparan Terkait Pemberhentian 51 Pegawai

#Komisi Pemberantasan Korupsi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah
Diketahui, kader Gerindra itu menjadi Bupati Mempawah selama dua periode 2009-2014 dan 2014-2018
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 23 Agustus 2025
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah
Indonesia
Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye
Kerja sama ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya mereka yang berpotensi terjerumus dalam tindak korupsi.
Dwi Astarini - Selasa, 29 April 2025
Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye
Indonesia
KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan
Tessa belum bisa menyampaikan informasi lengkap mengenai kasus tersebut
Angga Yudha Pratama - Minggu, 27 April 2025
KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan
Indonesia
Unsur Masyarakat Harus Dominasi Pansel KPK
Komposisi panel yang terdiri atas lima orang dari unsur pemerintah dan empat orang dari unsur masyarakat menimbulkan pertanyaan terkait isu independensi KPK.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 12 Mei 2024
Unsur Masyarakat Harus Dominasi Pansel KPK
Indonesia
Otak Pungli di Rutan KPK Masih Bekerja Sebagai Staf di Setwan DKI
Hengki ini bertugas di Kemenkumham yang ditempatkan di rutan KPK
Angga Yudha Pratama - Senin, 26 Februari 2024
Otak Pungli di Rutan KPK Masih Bekerja Sebagai Staf di Setwan DKI
Indonesia
KPK Tahan Politikus PKB Terkait Kasus Korupsi di Kemenakertrans Era Cak Imin
Reyna ditahan terkait kasus dugaan korupsi sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kemenakertrans tahun 2012.
Frengky Aruan - Kamis, 25 Januari 2024
KPK Tahan Politikus PKB Terkait Kasus Korupsi di Kemenakertrans Era Cak Imin
Indonesia
KPK Periksa Eks Mensos Juliari Batubara Terkait Kasus Bansos Beras
Pemeriksaan Eks Bendahara Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu akan dilakukan di Lapas Kelas 1 Tangerang.
Andika Pratama - Senin, 18 Desember 2023
KPK Periksa Eks Mensos Juliari Batubara Terkait Kasus Bansos Beras
Indonesia
KPK-BPIP Bersinergi Cegah Korupsi
Nurul Ghufron, menyampaikan pemikiran ini dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Andika Pratama - Kamis, 14 Desember 2023
KPK-BPIP Bersinergi Cegah Korupsi
Indonesia
Tutup Hakordia 2023, KPK: Sinergi Pemberantasan Korupsi Harus Terus Berlanjut
Andika Pratama - Rabu, 13 Desember 2023
Tutup Hakordia 2023, KPK: Sinergi Pemberantasan Korupsi Harus Terus Berlanjut
Indonesia
KPK Ungkap 3 Peran Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi
Untuk mencegah korupsi, tiga peran domestik perempuan yang bisa dijalankan dalam pemberantasan korupsi
Andika Pratama - Selasa, 12 Desember 2023
KPK Ungkap 3 Peran Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi
Bagikan