Drone Tiongkok 'Menyusup' ke Laut NKRI, Ahli Intelijen Wanti-Wanti TNI-AL

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 04 Januari 2021
Drone Tiongkok 'Menyusup' ke Laut NKRI, Ahli Intelijen Wanti-Wanti TNI-AL

Kendaraan bawah laut tak berawak tipe glider ditemukan di lepas pantai Kepulauan Selayar Indonesia pada Desember 2020./Twitter

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah dan TNI diwanti-wanti jangan menganggap remeh penemuan UUV (unmanned underwater vehicle) atau drone bawah laut di Pulau Tenggol, Masalembu dan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Drone bawah laut yang ditemukan berlabel Shenyang Institute of Automation Chinese Academic of Sciences. Fakta ini menunjukkan penggunaan unmanned system (sistem tanpa awak) telah dilakukan oleh berbagai negara maju di laut.

"Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL tidak boleh memandang remeh hasil temuan ketiga UUV beberapa waktu yang lalu. Jangan sampai konsentrasi menghadapi COVID-19 kemudian mengurangi Kewaspadaan Nasional terhadap bahaya perang besar di Laut Cina Selatan," kata Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, di Jakarta, Senin (4/1).

Baca Juga:

Drone Bawah Air Masuk Perairan Indonesia, Politisi PKS: Keamanan Negara Sangat Rentan


Menurut Susaningtyas, UUV yang ditemukan prajurit TNI AL itu merupakan platform khusus yang dirancang mendeteksi kapal-kapal selam Non-Chinese dan merekam semua kapal yang beroperasi di perairan Asia Tenggara dan Laut Cina Selatan.

Susaningtyas menambahkan penemuan UUV bukti perairan Indonesia menjadi spill over adu kekuatan militer antara Tiongkok dan Amerika Serikat berikut sekutunya.

"UUV ini masuk ke dalam kategori platform penelitian bawah laut. Namun tidak menutup kemungkinan China atau negara lainnya sudah meluncurkan USSV (Unmanned Sub-Surface Vehicle) yang sudah membawa persenjataan. USSV ini lebih berbahaya daripada UUV," tutur ahli intelijen yang karib disapa Nuning itu.



Apalagi, lanjut dia, semua UUV ditemukan dalam kondisi malfunction dan bukan expired, yang artinya ada kendala teknis internal di dalam sistemnya. Dari analisa awal, ketiga UUV diperkirakan sudah memiliki jam selam lebih dari 25.000 atau mendekati 3 tahun. Kemungkinan besar UUV diluncurkan November 2017.

Susan Intelijen
Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas NH Kertopati. (ANTARA/Dok pribadi)



Menurut dia, langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah terkait penemuan UUV itu, yakni pertama dari aspek hukum, perlu segera ditetapkan peraturan penggunaan semua jenis unmanned system di wilayah Indonesia baik UAV di udara, USV di permukaan laut maupun UUV di bawah permukaan laut.

Sejalan dengan itu, lanjut Nuning, dibutuhkan peraturan pemerintah yang menentukan tata cara menghadapi "illegal research" (penelitian ilegal) di perairan Indonesia, mulai dari perairan kepulauan hingga zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Kementerian Pertahanan dapat mengajak Kementerian Perhubungan segera memasang underwater detection device (UUD/alat deteksi di dalam laut) di seluruh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan semua selat strategis.

Tujuannya untuk memantau semua lalu lintas bawah laut. Terutama perairan yang berbatasan dengan negara lain, seperti Selat Malaka, Laut Natuna, Selat Makassar, Selat Sunda dan Selat Lombok.

"TNI AL harus segera melengkapi Puskodal-nya dengan sistem pemantauan bawah laut diperkuat dengan 'Smart mines' yang dapat dikendalikan secara otomatis atau manual," tutur dia.

Kapal-kapal perang TNI AL, kata Nuning dikutip dari Antara, juga harus dilengkapi dengan Anti-USSV System yang dapat menghadapi serangan USSV. "TNI AL juga harus meningkatkan sistem pendidikan bagi prajurit TNI AL," tutup Ahli Intelijen dan Militer itu. (*)

Baca Juga:

Perusahaan Drone Tiongkok DJI Masuk Daftar Hitam AS

#Drone #NKRI #TNI AL
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
TNI AL Siapkan Manuver 50 Kapal Perang dan Kapal Selam di Teluk Jakarta, Kapal Teranyar Bakal Dipamerkan
Selain penampilan KRI, juga akan menampilkan manuver pesawat dari penerbang TNI AL dan dua kapal selam dari Satuan Hiu Kencana.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 20 September 2025
TNI AL Siapkan Manuver 50 Kapal Perang dan Kapal Selam di Teluk Jakarta, Kapal Teranyar Bakal Dipamerkan
Indonesia
Jelang HUT TNI, 100 Ribu Tentara dari 3 Matra Siap Guncang Monas
Latihan ini melibatkan 100.000 personel gabungan dari tiga matra
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Jelang HUT TNI, 100 Ribu Tentara dari 3 Matra Siap Guncang Monas
Indonesia
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir
Yusril juga berharap TNI dapat mengkaji tulisan Ferry di media sosial dengan cermat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir
Dunia
Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat
Greta Thunberg dan rombongan Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza mengalami insiden kebakaran yang diduga akibat serangan drone
ImanK - Rabu, 10 September 2025
Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat
Indonesia
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Sekarang situasi politiknya juga sudah beda, terus juga keterbukaan informasi juga sudah sangat luas
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Indonesia
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi modern dalam sistem pertahanan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Indonesia
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Cross Deck Helicopter yaitu pendaratan heli di atas deck kapal perang. Dalam latihan ini, TNI AL mengerahkan helikopter AS565 Panther untuk mendarat di kapal HTMS Bhumibol Adulyadej.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Kekuatan Pesawat Nirawak Indonesia: Kesiapan Prajurit di Balik Keterbatasan Teknologi
Sudah saatnya kita memastikan bahwa keberanian dan profesionalisme prajurit diimbangi dengan teknologi yang sepadan. Kita memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk menjadi kekuatan pertahanan yang disegani
Mula Akmal - Jumat, 15 Agustus 2025
Kekuatan Pesawat Nirawak Indonesia: Kesiapan Prajurit di Balik Keterbatasan Teknologi
Indonesia
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Menurutnya, mempertahankan setiap jengkal wilayah adalah hal yang krusial
Angga Yudha Pratama - Rabu, 13 Agustus 2025
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Bagikan