Teknologi

Perusahaan Drone Tiongkok DJI Masuk Daftar Hitam AS

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 21 Desember 2020
Perusahaan Drone Tiongkok DJI Masuk Daftar Hitam AS

Sejak 2019 pemerintah AS sudah cemas dengan kehadiran DJI. (Foto: Unsplash/Ricardo Gomez Angel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SATU lagi, produk asal Tiongkok ditambahkan dalam daftar hitam Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Perusahaan drone terbesar dunia, DJI Technology masuk dalam daftar tersebut.

Melansir laman The Verge, kasus ini menyusul perusahaan Huawei bersama dengan sejumlah perusahaan teknologi Tiongkok lainnya. DJI Technology diketahui menjadi korban baru dalam perang dagang antara kedua negara tersebut.

Baca juga:

Rusia Hadirkan Drone Tempur Super Canggih dalam Persaingan Alutsista

DJI dianggap meningkatkan risiko keamanan nasional AS. Selain itu, perusahaan di AS dilarang untuk mengekspor teknologinya ke DJI. Salah satu alasan yang diungkapkan adalah DJI dianggap turut serta dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Tiongkok.

"Mereka melakukan skala besar pelanggaran HAM di Tiongkok dengan melakukan pengawasan teknologi tinggi," ujar Pemerintah AS.

Hal ini terlihat bersangkutan dengan keterlibatan DJI dalam menyediakan drone bagi Pemerintah Tiongkok untuk mengawasi kamp tahanan di provinsi Xinjiang.

Karena masuk dalam daftar hitam, perusahaan AS akan kesulitan menyediakan komponen bagi DJI untuk dipakai di produk drone mereka, sehingga kemungkinan ada dampak cukup besar bagi DJI. Kemudian, toko di AS mungkin juga terhambat dalam menjual produk DJI.

DJI dianggap meningkatkan risiko keamanan di AS. (Foto: Unsplash/Clem Onojeghuo)

Selain Huawei dan kemudian DJI, AS juga baru saja menambahkan perusahaan raksasa chip Tiongkok SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation) dalam daftar hitam karena dianggap punya keterkaitan dengan militer Tiongkok.

Kemudian, Departemen Perdagangan AS juga menambahkan AGCU Scientech, Instrumen, Tiongkok National Scientific Instruments and Materials, dan Kuang-Chi Group. Perusahaan-perusahaan tersebut memungkinkan pelanggaran berskala luas di Tiongkok melalui pengumpulan dan analisis genetik.

Baca juga:

Drone 'R2-D2' akan Menjadi Penolong Pilot Pesawat Tempur

Mengutip Antara, Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, perusahaan-perusahaan itu telah memfasilitasi ekspor barang oleh Tiongkok yang membantu rezim represif di seluruh dunia. Hal itu bertentangan dengan kepentingan kebijakan luar negeri AS.

Diketahui, sebelumnya Pemerintah AS telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang DJI dan pembuat drone asal Tiongkok lainnya. Pada Januari 2020, Department of Homeland Security (DHS) AS mengatakan akan menghentikan sekitar 800 drone buatan Tiongkok.

DHS AS mengatakan akan menghentikan sekitar 800 drone buatan Tiongkok. (Foto: Unsplash/Joao Rocha)

Namun, ternyata AS sudah cukup lama cemas mengenai DJI. Pada 2019, DHS memperingatkan perusahaan-perusahaan AS untuk waspada terhadap kebocoran data perusahaan jika mereka menggunakan drone buatan Tiongkok.

Menurut DHS, drone tersebut bisa saja mempunyai komponen yang bisa mencuri data perusahaan dan serta membagikan informasi pribadi yang disimpan di server mereka.

Pernyataan itu ditepis oleh DJI. Menurut mereka, tak ada bukti yang mendukung tudingan bahwa DJI dimanfaatkan Pemerintah Tiongkok untuk aksi tersebut.

"Di DJI, keamanan adalah inti dari semua hal yang kami lakukan, dan keamanan dari teknologi kami sudah diverifikasi secara independen oleh Pemerintah AS dan bisnis-bisnis besar di AS," ujar juru bicara DJI, Adam Lisberg. (scp)

Baca juga:

EHang 216F, Drone Pemadam Kebakaran Berkecepatan Tinggi

#Breaking #Teknologi #Drone #Amerika Serikat #Tiongkok #Perusahaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
Huawei Mate 80 kabarnya akan hadir dengan RAM 20GB. HP tersebut rencananya akan meluncur pada 25 November 2025.
Soffi Amira - Sabtu, 15 November 2025
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
Indonesia
Indonesia dan Yordania Bakal Bikin Drone Intai dan Tempur
Sjafrie tidak menjelaskan secara detail soal kerja sama pengembangan teknologi drone tersebut
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
Indonesia dan Yordania Bakal Bikin Drone Intai dan Tempur
Indonesia
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Deep Element memiliki keunggulan dalam merancang drone intai maupun tempur berteknologi canggih.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Lifestyle
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai tanggal peluncuran perdananya di Indonesia
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Fun
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
POCO F8 Ultra kini sudah muncul di Geekbench. HP ini akan menjalankan Android 16 dan ditenagai chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Jumat, 14 November 2025
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Fun
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Samsung Galaxy S26 bakal dilengkapi RAM 12GB. Kemudian, inovasi ini akan diumumkan di CES 2026.
Soffi Amira - Kamis, 13 November 2025
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Indonesia
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 versi China berbeda dengan global. Versi global dibekali chipset Snapdragon 7 Gen 4.
Soffi Amira - Kamis, 13 November 2025
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
Fun
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
OPPO Reno 15 Pro sudah tersertifikasi TDRA. HP ini kabarnya akan meluncur global pada akhir 2025 mendatang.
Soffi Amira - Kamis, 13 November 2025
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Fun
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
Huawei kini sedang mengembangkan HP lipat barunya. Kabarnya, HP tersebut akan menyaingi iPhone Fold.
Soffi Amira - Kamis, 13 November 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
Fun
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
iPhone 18 Pro Max diprediksi jadi HP terberat Apple. HP ini akan membawa Face ID di bawah layar.
Soffi Amira - Kamis, 13 November 2025
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
Bagikan