Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat


Insiden drone serang kapal bantuan Global Sumud Flotilla di Pelabuhan Tunisia. Foto doc. GSF
MerahPutih.com - Sebuah kapal dari rombongan Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza mengalami insiden kebakaran yang diduga akibat serangan drone saat bersandar di pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, pada Senin (8/9/2025) malam. Seluruh enam orang di atas kapal dinyatakan selamat.
GSF menyatakan kapal mereka yang dikenal sebagai Family Boat terkena serangan udara yang memicu kebakaran hebat di dek utama dan ruang penyimpanan bawah.
Dalam video yang diunggah ke media sosial resmi mereka, tampak sebuah benda jatuh dari langit dan meledak saat menyentuh kapal indikasi kuat adanya serangan dari udara.
Namun, otoritas Tunisia membantah klaim tersebut. Menurut Garda Nasional Tunisia, penyebab kebakaran kemungkinan berasal dari api rokok atau pemantik yang tertinggal, dan mereka menyatakan tidak ada bukti drone terlibat dalam kejadian ini.
Baca juga:
Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia
Greta Thunberg dan Tokoh Lain Terlibat
Kesaksian Aktivis di Atas Kapal
Miguel Duarte, aktivis asal Portugal yang berada di atas kapal saat kejadian, memberikan pernyataan dalam konferensi pers di dekat pelabuhan.
Ia mengaku mendengar suara dengung khas drone sebelum melihat benda terbang tersebut menjatuhkan sesuatu ke bagian depan kapal.
“Saya melihat langsung drone itu berada hanya tiga atau empat meter di atas kepala saya. Tak lama kemudian, benda itu menjatuhkan sesuatu yang menyebabkan kebakaran,” jelas Duarte.
Ia menambahkan bahwa meskipun ini merupakan “tindakan intimidasi yang memalukan”, para aktivis tidak akan mundur dari misi kemanusiaan mereka.
Kapal Family Boat diketahui sebelumnya mengangkut sejumlah tokoh penting dari GSF, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg dan aktor Irlandia Liam Cunningham, meskipun keduanya tidak berada di atas kapal saat insiden terjadi.
GSF saat ini mengoperasikan sekitar 50 kapal kecil dalam upaya menembus blokade laut Israel atas Gaza, yang telah diperketat sejak Maret 2025.
Baca juga:
Ad Interim Adalah Jabatan Sementara, Sjafrie Sjamsoeddin Ditunjuk Jadi Menko Polkam
Armada ini bertolak dari Barcelona dan berencana mencapai Gaza melalui Laut Tengah, membawa pasokan makanan, obat-obatan, serta dukungan moral bagi warga sipil Palestina.
Pihak AFP dan Reuters melaporkan bahwa pemerintah Tunisia masih melakukan investigasi, meski menekankan tidak ditemukan keberadaan drone di area kejadian.
Namun, analis intelijen independen yang diwawancarai oleh BBC mengungkapkan bahwa arah jatuhnya benda dalam video menunjukkan pola seperti pelepasan dari drone, bukan ledakan dari dalam kapal.
Reaksi Global dan Pernyataan GSF
Dalam pernyataan resminya, GSF menegaskan bahwa “tindakan kekerasan semacam ini” tidak akan menghentikan mereka.
“Setiap upaya untuk menggagalkan misi ini hanya memperkuat komitmen kami terhadap perjuangan kemanusiaan bagi Gaza,” tulis mereka di akun Instagram resmi.
Baca juga:
Armada Kapal Bawa Bantuan Berangkat dari Barcelona, Greta Thunberg Juga Ikut Misi
Sementara itu, Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia dan warga Tunisia, menyatakan bahwa jika terbukti ada serangan drone di wilayah perairan Tunisia, maka itu merupakan “pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional Tunisia.”
Serangkaian Serangan terhadap Armada Bantuan
Ini bukan kali pertama armada kemanusiaan menuju Gaza mengalami insiden misterius. Pada Mei lalu, sebuah kapal bantuan mengalami kebakaran hebat di lepas pantai Malta.
Penyelenggara menyebutkan kapal itu diserang drone di perairan internasional. Namun, militer Israel menolak berkomentar.
Insiden serupa juga terjadi pada Juni 2025, ketika kapal yang membawa 12 aktivis termasuk Greta Thunberg dicegat oleh militer Israel dan ditarik ke pelabuhan Ashdod, sebelum para aktivis dideportasi.
Baca juga:
Update Harga Emas Hari Ini, 9 September 2025: Antam Stabil, UBS & Galeri24 Naik Tipis
Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Blokade Israel
Kondisi kemanusiaan di Gaza kian memburuk. PBB dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa wilayah tersebut kini berada dalam kondisi kelaparan parah, menyalahkan “penghalangan sistematis” oleh Israel terhadap distribusi bantuan.
Israel membantah laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “kebohongan terang-terangan”, serta menuduh bantuan disalurkan kepada kelompok bersenjata Hamas.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Aktivis Klaim Kapal Kedua Armada Bantuan Gaza Global Sumud Flotilla Dihantam Serangan Drone

Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel

Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia

Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Armada Kapal Bawa Bantuan Berangkat dari Barcelona, Greta Thunberg Juga Ikut Misi

Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
