DPRD Sebut Penilaian Kemenkes atas Penanganan COVID-19 DKI Lukai Nakes

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 28 Mei 2021
DPRD Sebut Penilaian Kemenkes atas Penanganan COVID-19 DKI Lukai Nakes

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani. (Foto: MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pimpinan DPRD mempertanyakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang memberikan nilai buruk kepada DKI Jakarta dalam mengendalikan COVID-19.

Menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani, sah-sah saja Kemenkes memberikan penilaian, tapi harus jelas tolok ukurnya. Harus objektif dan sesuai dengan data yang ada jangan mengada-ngada

Di Jakarta, ucap politikus Partai Amanat Nasional ini, tidak bisa hanya menilai dari angka penularannya, harus dari segala sisi.

Baca Juga:

Menkes Minta Maaf Beri Nilai E soal Penanganan Corona di DKI

"Kualitas respons nakesnya bagaimana, angka kesembuhannya berapa, angka kematiannya berapa, Menkes harus lihat itu," tegas Zita di Jakarta, Jumat (28/5).

Sejauh ini, Zita bilang, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah kerja maksimal menangani kasus pandemi COVID-19.

Ia pun berpendapat, kerja DKI atasi kasus corona di atas rata-rata.

"Hasilnya jelas, data per 27 Mei, angka sembuhnya 95,7 persen, meninggalnya 1,7 persen. Ini lebih baik dari yang lain," papar dia.

Polsek Pasar Minggu mengadakan tes usap antigen untuk menjaring lebih banyak pemudik usai balik ke Jakarta, Senin (24/5/2021). (ANTARA/HO-Polsek Pasar Minggu)
Polsek Pasar Minggu mengadakan tes usap antigen untuk menjaring lebih banyak pemudik usai balik ke Jakarta, Senin (24/5/2021). (ANTARA/HO-Polsek Pasar Minggu)

Zita pun mengkritik rapor yang diberikan Kemenkes ke Pemprov DKI ihwal penanganan COVID-19. Sebab, penilaian E Kemenkes hanya berasal dari peningkatan penularan virus corona.

"Tidak bisa dikatakan nilai E, itu melukai banyak perasaan nakes di ibu kota. Sama saja mengabaikan pengorbanan 18 nakes yang telah gugur melawan pandemi," ungkapnya.

Putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini meminta, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono untuk bisa mengevaluasi apa yang telah disampaikan.

"Kita tidak butuh nilai-nilai. Pemerintah pusat harusnya mendorong, mengayomi, dan memberi semangat nakes yang ada di daerah," pungkasnya.

Baca Juga:

Pengendalian COVID-19 DKI Dapat Nilai E, PSI Minta Anies Tarik Rem Darurat

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, penanganan COVID-19 DKI mendapat nilai buruk pada minggu epidemiologi ke-20 atau 16-22 Mei 2021.

Penilaian kualitas pengendalian pandemi itu berdasarkan tingkat laju penularan dan kapasitas respons layanan kesehatan di setiap wilayah.

"Masih banyak daerah yang masih dalam kondisi terkendali, kecuali DKI Jakarta. DKI Jakarta ini kapasitasnya E, karena di DKI Jakarta bed occupation rate-nya (keterisian tempat tidur RS) sudah mulai meningkat dan kasus tracing-nya juga tidak terlalu baik," ujat Dante saat rapat bersama Komisi IX DPR di gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/5). (Asp)

Baca Juga:

Kemenkes Beri Penanganan COVID DKI Nilai E, Wagub DKI: Kita Evaluasi

#DPRD DKI Jakarta #COVID-19 #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Jakpro Masih Merugi, DPRD DKI Soroti Aset Mangkrak
DPRD DKI Jakarta nilai kinerja Jakpro masih jauh dari harapan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Jakpro Masih Merugi, DPRD DKI Soroti Aset Mangkrak
Indonesia
Utilitas Jakarta Semrawut, Pansus SJUT Tengaskan tak Ingin Ada Korban Jiwa
Rencana Induk SJUT juga dapat meminimalisasi risiko kecelakaan akibat pemasangan utilitas tidak tertata.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Utilitas Jakarta Semrawut, Pansus SJUT Tengaskan tak Ingin Ada Korban Jiwa
Indonesia
RDF Rorotan Segera Diresmikan, DPRD Minta Pemprov DKI tak Lalai dalam Penanganan Bau
Pemprov diminta memastikan lagi bahwa alat-alat untuk mitigasi kemunculan aroma tak sedap RDF Plant Rorotan itu sudah dapat berfungsi optimal dan mencegah aroma sampah di dalamnya tersebar ke luar.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
 RDF Rorotan Segera Diresmikan, DPRD Minta Pemprov DKI tak Lalai dalam Penanganan Bau
Indonesia
3 Kecelakaan Bus TransJakarta Terjadi di September 2025, DPRD DKI Soroti Pengawasan hingga Rekrutmen Sopir
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai lemahnya pengawasan dan rekrutmen sopir menjadi penyebab utama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
3 Kecelakaan Bus TransJakarta Terjadi di September 2025, DPRD DKI Soroti Pengawasan hingga Rekrutmen Sopir
Indonesia
Bapemperda DKI Bergerak Cepat, Gandeng Perguruan Tinggi Demi Selesaikan 15 Raperda Kekhususan Jakarta Tepat Waktu
Wajar jika ada yang belum rampung, tapi ini harus menjadi prioritas agar selesai tepat waktu
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Bapemperda DKI Bergerak Cepat, Gandeng Perguruan Tinggi Demi Selesaikan 15 Raperda Kekhususan Jakarta Tepat Waktu
Indonesia
Transjakarta Alami 3 Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Bakal Panggil Pihak Manajemen
Transjakarta mengalami tiga kali kecelakaan dalam sebulan. DPRD DKI Jakarta pun akan memanggil pihak manajemen terkait hal ini.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Transjakarta Alami 3 Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Bakal Panggil Pihak Manajemen
Indonesia
Parkir Liar di Jakarta Bakal Disegel, DPRD DKI Siapkan Sanksi Berlapis untuk Operator Bandel
Gusti juga mendesak UP Perparkiran untuk mempublikasikan daftar lokasi dan nama operator parkir yang sudah memiliki izin melalui situs web atau media sosial resmi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Parkir Liar di Jakarta Bakal Disegel, DPRD DKI Siapkan Sanksi Berlapis untuk Operator Bandel
Indonesia
DPRD DKI Targetkan Raperda Kawasan Tanpa Rokok Rampung September 2025
Wakil Ketua Pansus KTR sebut pembahasan pasal per pasal sudah mencapai pasal 17 dari total 26 pasal.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
DPRD DKI Targetkan Raperda Kawasan Tanpa Rokok Rampung September 2025
Indonesia
DPRD DKI Desak Pemprov Buat Strategi Khusus untuk Pangan Jelang Nataru, Jangan Sampai Warga Kekurangan Stok Beras Hingga Daging
Pemprov DKI telah mengalokasikan subsidi pangan sebesar sekitar Rp1 triliun, termasuk tambahan Rp200 miliar pada tahun ini
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 September 2025
DPRD DKI Desak Pemprov Buat Strategi Khusus untuk Pangan Jelang Nataru, Jangan Sampai Warga Kekurangan Stok Beras Hingga Daging
Indonesia
IPO Bikin PAM Jaya Transparan, Akuntabel, dan Efisien, DPRD DKI Diminta Jangan Ragu Beri Persetujuan
Jakarta Institute menilai keraguan DPRD DKI Jakarta dalam mendukung rencana IPO PAM Jaya justru berpotensi merugikan publik.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
IPO Bikin PAM Jaya Transparan, Akuntabel, dan Efisien, DPRD DKI Diminta Jangan Ragu Beri Persetujuan
Bagikan