Direktur Imparsial Sebut Kerusuhan 22 Mei Upaya Makar yang Gagal


Direktur Imparsial Al Araf. (Foto: imparsial.org)
MerahPutih.Com - Kerusuhan 22 Mei yang berlangsung di sejumlah titik di Jakarta beberapa waktu lalu menurut Direktur Imparsial Al Araf sebagai upaya makar yang gagal.
Pasalnya, menurut Al Araf, kerusuhan dirancang seseorang yang memang sengaja mempengaruhi massa untuk melakukan tindakan chaos secara besar-besaran.
"Ya suatu upaya yang gagal karena membaca kondisi objektif tidak utuh, ada satu syarat yang nggak terpenuhi, yakni krisis ekonomi," kata Al Araf dalam sebuah diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (29/5).
Kerusuhan itu, lanjut Al Araf terkesan ingin meng-copy paste' apa yang sudah dilakukan pada kejadian Mei 1998. Namun massa tidak bisa diprovokasi sehingga gagal. Sebab pada tahun 1998 faktor krisis ekonomi menjadi casus belli kerusuhan yang berujung desakan Soeharto turun dari jabatan sebagai presiden.

"Sebenarnya proses amuk itu menurut saya gagal karena lintasnya (krisis ekonomi), ekonomi Indonesia stabil, sehingga upaya mancing massa nggak dapat," jelas dia.
Kondisi pada tanggal 22 Mei sama sekali berbeda. Menurut Al Araf masyarakat sama sekali tidak memberikan respon bahkan cenderung bekerja dengan petugas keamanan melokalisir para perusuh.
"Masyarakat juga nggak mau terpancing, beda sama 1998," imbuhnya.
BACA JUGA: Ancaman Pembunuhan Empat Tokoh Nasional Hanya Dramaturgi Politik
Sepupu Romahurmuziy Ikut Nikmati Uang Suap Jual Beli Jabatan
Menurutnya, peristiwa itu gagal karena ada seseorang yang sengaja mendesain kerusuhan ini gagal mempengaruhi massa. Sang dalang yang belum diketahui sosoknya, lajut Araf, seakan-akan ingin menunggangi massa agar seperti rusuh tahun 1998, namun gagal karena kurangnya satu syarat yang tidak dimiliki sama dengan peristiwa 1998, yakni krisis ekonomi.
"Ya suatu upaya yang gagal karena membaca kondisi objektif tidak utuh, ada satu syarat yang nggak terpenuhi, yakni krisis ekonomi," tutup Al Araf.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo

Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan

Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar

42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung

Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana

[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
![[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius](https://img.merahputih.com/media/b5/de/50/b5de5051cda8aaf11e49310d6b20bc3c_182x135.png)
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru

Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
