Dibayar Rp14 Juta untuk Berkemah dan Meninggalkan Internet, Berminat?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 28 Agustus 2020
Dibayar Rp14 Juta untuk Berkemah dan Meninggalkan Internet, Berminat?

Akan mendapatkan Rp 14,6 juta jika berhasil menyelesaikannya. (Foto: Unsplash/Cameron Vaughan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERNAHKAH kamu membayangkan bagaiamana jika hidup tanpa internet dalam beberapa hari? Ya, mungkin bagi sebagian orang hal tersebut tentu sangat sulit.

Tapi, apakah kamu akan berubah pikiran jika ditawari uang dalam jumlah besar untuk melakukannya selama dua hari? Jika ya, mungkin kamu salah satu orang yang dicari oleh perusahaan ini.

Baca juga:

Akses Internet Dibatasi Ekstra Ketat di 5 Negara Ini

Aneh rasanya membayangkan hidup tanpa internet. Terlebih di masa pandemi ini, bisa dibilang setiap hari hidup kita bergantung pada teknologi itu. Mulai dari menonton TV, melakukan pertemuan, belajar, kuliah, atau hanya sekadar mencari hiburan.

Semuanya dilakukan secara daring mengingat interaksi secara langsung saat ini masih sulit. Momen seperti ini tampaknya cocok bagi kamu yang suka bermain media sosial atau streaming film.

Dibayar Rp14 Juta untuk Berkemah dan Meninggalkan Internet, Berminat?
Dua hari menyatu dengan alam. (Foto: Unsplash/Tommy Lisbin)

Namun, bagaimana jadinya jika ada perusahaan yang menawarkan untuk hidup tanpa internet selama dua hari dan dibayar dengan jumlah yang cukup besar?

Mengutiplaman Unilad, perusahaan bernama Satelite Internet ingin menawarkan detoksifikasi digital untuk sementara waktu kepada seseorang yang berminat.

Kamu cukup mendaftar lalu akan diseleksi untuk berkemah selama dua hari di taman nasional di AS dan menyerahkan seluruh gawai, seperti telepon, TV, dan radio. Jika berhasil, kamu akan mendapatkan USD 1.000 atau sekitar Rp14,6 juta.

Baca juga:

Pecandu Medsos Lebih Mungkin Muncul Sebagai Pelaku Perundungan di Dunia Nyata

Selama dua hari, kamu benar-benar jauh dari yang namanya internet dan fokus menyatu dengan alam. Hal ini dilakukan Satelite Internet mengingat banyak dari kita yang sudah menghabiskan terlalu banyak waktu di rumah.

Dibayar Rp14 Juta untuk Berkemah dan Meninggalkan Internet, Berminat?
Menjadi tantangan tersendiri bagi kamu yang tak bisa lepas dari internet. (Foto: Unsplash/Peter Thomas)

“Kami tahu banyak orang yang berkemah juga membutuhkan internet untuk tetap terhubung. Tetapi, mengingat banyak waktu yang kita habiskan selama 2020, kami ingin menemukan cara untuk membantu seseorang kembali selaras dengan alam,” ujar laman Satelite Internet.

Untuk para pendaftar pastikan berusia di atas 25 tahun dan tinggal di AS, serta dapat mengemudi secara legal di negara bagian mana pun yang pernah kamu lalui.

Jika kamu benar-benar serius, perusahaan akan membayar USD 400 atau sekitar Rp5,8 juta di muka terlebih dahulu. Sisanya akan diberikan setelah kamu menyelesaikan tantangan. Tidak perlu khawatir, setelah dua hari berkemah, kamu akan kembali merasakan internet. (and)

Baca juga:

'Prime Time' Aktivitas Internet Masyarakat Indonesia Jam 8 Malam

#Travel #Internet #Sayembara #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Bagikan