Kesehatan

Apakah Instagram Mulai Mempengaruhi Kesehatan Mentalmu?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 23 Januari 2020
Apakah Instagram Mulai Mempengaruhi Kesehatan Mentalmu?

Instagram mempengaruhi kesehatan mental (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEPOIN feed Instagram orang lain memang bikin nagih. Namun, kamu harus hati-hati, hal itu bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu. Postingan-postingan mereka yang teramat bahagia saat liburan misalnya, itu membuatmu membandingkan hidupmu dengan orang lain.

Kamu akan merasa hidupmu tak sebahagia orang lain. Hidupmu terasa biasa-biasa saja. Padahal, asal kamu tahu, bukan berarti postingan bahagia di Instagram mereka sama dengan realita. Kenyataan di balik layar ponsel tak seindah di dunia maya.

Baca juga:

Media Sosial Pengaruhi Keputusanmu dalam Hal Kesehatan, ini Efek Positif dan Negatifnya

Alhasil, kamu akan mulai melakukan sistem 2C pada media sosial, yakni comparing dan consuming. Comparing artinya kamu selalu membandingkan dirimu dengan orang lain. Bentuk tubuh orang lain di media sosial terasa lebih sempurna dibandingkan tubuhmu.

Kemudian, consuming berarti kamu mengonsumsi media sosial terlalu berlebihan. Kapanpun waktu kosongmu, akan kamu gunakan untuk mengonsumsi media sosial. Kamu akan selalu sibuk memantau postingan dan story Instagram temanmu, bahkan orang yang tak kamu kenal.

Nah, mulai sekarang, kurang-kurangi deh mengeksplore Instagram orang lain. Soalnya, seperti yang dirangkum dari berbagi sumber, kamu bisa merasakan dampak negatif berikut ini:

1. Depresi dan Mudah Cemas

Depresi dan Mudah Cemas
Kamu akan merasa cemas, kemudian depresi (Foto: Pexels/Engin Akyurt)

Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial atau instagram membuatmu menderita kecemasan dan depresi. Pada kasus yang sudah pernah terjadi, penderita pun mengakui bahwa media sosial merupakan penyebab mereka depresi.

2. Bisa Menciptakan Perasaan Cemburu dan Dendam

Menciptakan Perasaan Cemburu dan Dendam
Rasa iri akan membuatmu dendam (Foto: Pexels/Luizclas)

Tanpa kamu sadari, rasa iri dapat membuatmu menaruh rasa dendam terhadap orang lain karena postingan Instagramnya. Tidak menutup kemungkinan, ujung-ujungnya kamu akan membully orang tersebut di dunia maya. Begitu pula di dunia nyata.

Baca juga:

Perkembangan Teknologi yang Menjadi Negatif di Tangan Remaja

3. 'Negative Image'

Negative Image
Kamu akan minder (Foto: Pexels/Dids)

Di dunia media sosial, semua orang fokus pada bagaimana cara mereka berpakaian atau lainnya. Banyak profil selebriti yang menggunakan pakaian dengan harga selangit dan selalu terlihat bagus saat di foto. Kamu yang melihatnya, akan merasa bahwa kamu tak pernah bisa secantik selebriti itu.

4. Ekspektasi Tidak Realistis

Ekspektasi Tidak Realistis
Jumlah followers yang tak sesuai ekspektasi membuatmu kecewa (Foto: Pexels/Kat Jayne)

Media sosial membuat kamu menciptakan ekspektasi yang tidak masuk akal. Saat ini, banyak orang yang terobsesi pada jumlah followers atau likes yang didapatkan. Semua hal itu membuatmu kecewa jika jumlah followers dan likes yang kamu punya tidak sesuai ekspektasi. Jadi, 'jujur' saja deh dengan akun Instagram yang kamu punya.

Yuk sahabat Merah Putih, mulai kurangi pemakaian Instagram. (bfm)

Baca juga:

Jangan Julid di Media Sosial, Efeknya Bisa Membahayakan Jiwa Orang

#Instagram #Media Sosial #Depresi #Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Bagikan