Teknologi

Perkembangan Teknologi yang Menjadi Negatif di Tangan Remaja

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 08 Agustus 2019
Perkembangan Teknologi yang Menjadi Negatif di Tangan Remaja

Teknologi menjadi negatif karena kenakalan remaja. (Foto Pixabay/splitshire)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KENAKALAN remaja dianggap perilaku yang melanggar norma dan aturan hukum yang berlaku di masyarakat. Kenakalan remaja bisa terjadi dimana saja, termasuk lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, ataupun media sosial.

Setiap hari, kita bisa melihat adanya kasus kenakalan remaja di berbagai portal berita mulai dari perkelahian, pembullyan, bolos, ataupun konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang. Usia-usia remaja adalah masa seseorang mencari identitas dan juga jati diri yang cenderung mengakibatkan perilaku memberontak karena alasan-alasan tertentu.

Tanpa disadari, kenakalan remaja semakin meningkat di zaman now. Dilansir dari metro.tempo.co, KPAI mencatat kasus tawuran di Indonesia meningkat 1,1 % sepanjang 2018. Seperti yang dituliskan dari detik.com, tawuran buan Mei 2019 di Jakarta Pusat disepakati melalui media sosial.

Baca Juga: Tipe Orang yang Baru Resmi Pacaran di Zaman 'Now'

Setiap hari, kita disuguhkan dengan berita kenakalan remaja yang ada-ada saja. Banyaknya konsumsi media sosial oleh remaja percaya atau tidak mampu mempermudah terjadinya kenakalan-kenakalan remaja yang sering terjadi belakangan ini. Apa alasannya?

1. Ingin terlihat superior lewat bullying

teknologi
Cyberbullying semakin meningkat di era kontemporer. (Foto Pixabay/counselling)

Media sosial menjadi wadah seluruh warga dunia untuk bisa terhubung. Tidak melupakan dampak positif dari media sosial, namun semakin mudah dan seringnya akses internet terutama media sosial bagi remaja tentunya semakin menumbuhkan pola pikir yang mengatakan bahwa jumlah followers serta like merupakan hal hakiki yang penting dan harus dimiliki sebanyak-banyaknya.

Melakukan segala hal untuk bisa menjadi terkenal, berbagai hal konyol rela dilakukan demi mendapatkan ketenaran yang tidak berdasar, meskipun kadang cara yang harus dilakukan adalah merugikan orang lain.

Tidak jarang kita mengetahui kasus bullying dimana pelaku mendokumentasikan kegiatan bullyingnya dan menyebarkan ke media sosial agar terlihat lebih superior, jagoan, atau keren dibanding teman-teman seusianya.

Baca Juga: Google Assistant Kini Bisa Bacakan Pesan Dari Aplikasi 'Chat' Di Ponsel

Hal ini selain bisa mencemarkan nama baik sendiri, juga bisa merugikan korban yang bahkan bisa menimbulkan gangguan psikis dari beredarnya video bullying serta menjadi konsumsi masyarakat luas.


2. Ingin tenar dengan melakukan tingkah konyol

teknologi
Bullying termasuk salah satu kenakalan remaja. (Foto Pixabay/geralt) )


Beberapa waktu lalu, kita tentu tidak melupakan berbagai aksi remaja yang menghancur-hancurkan berbagai mi instan, mengacaukan berbagai barang di pusat perbelanjaan dan bertingkah konyol sembari mendokumentasikan perilakunya.

Keinginan untuk menjadi tenar nyatanya dilakukan dengan menghalalkan segala cara bagi para remaja ini, tanpa mengetahui konsekuensi yang harus ditanggung ketika sesuatu telah dipublikasikan ke media sosial.


Baca Juga: Candu Notifikasi Bagian dari Eksploitasi Teknologi


3. Ingin terlihat dewasa dengan bertingkah tidak sesuai umur

teknologi
Bertindaklah sesuai umur. (Foto Pixabay/nikolapeskova)

Entah karena pengaruh globalisasi atau pengaruh lingkungan dan keluarga, banyak remaja yang ingin terlihat lebih dewasa dari antara teman-temannya. Mereka kerap menunjukkan perilaku yang menurut mereka bisa membuat mereka terlihat keren seperti merokok atau mengonsumsi obat-obatan terlarang. Tidak sampai disitu saja, ada juga beberapa kasus mengenai video viral siswa dan siswi SMP yang berlaku tidak senonoh.

Perilaku tidak sesuai umurnya ini kemudian diunggah di media sosial mereka sebagai ajang pamer, tanpa menyadari bahwa apa yang mereka unggah dapat mencemari nama baik mereka dan bisa saja disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.


4. Kenakalan remaja menjadi semakin rumit dan tidak terarah

teknologi
Media sosial banyak menyebarkan hoax. (Foto Pixabay/photoMIX-Company)

Baru saja kita dihantui dengan kasus Audrey yang berbelit-belit. Percekcokan yang berawal dari media sosial antara siswi SMA yang berakhir pada siswi SMP yang menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan 12 orang pelajar SMA di Pontianak.

Meskipun begitu, ketika berbagai tagar #JusticeForAudrey semakin marak dibicarakan di media sosial, ternyata ada kabar yang dilebih-lebihkan. Seperti adanya kekerasan berupa penekanan pada alat kelamin korban serta tidak ada memar atau bengkak dari berdasarkan hasil visum. Meskipun tidak tahu mana yang benar, tetapi segala bentuk penganiayaan adalah hal yang salah, apalagi untuk anak dibawah umur. Pembelokkan fakta media sosial yang dapat memperkeruh keadaan dan memanas-manaskan situasi sehingga jalan perdamaian akan sulit ditemukan antara berbagai pihak.

5. Apa pencegahannya?

teknologi
Ajarkan anak sejak dini mengenai konsekuensi dari internet. (Foto Pixabay/finelightarts)


Teknologi yang berkembang telah sangat mempermudah kegiatan manusia sehari-hari. Namun banyaknya keuntungan yang dirasakan juga diseimbangi dengan aspek negatif yang dalam hal ini adalah meningkatkan serta mempermudah keberlangsungan kenakalan remaja. Lantas apa yang seharusnya dilakukan untuk mencegah berbagai kasus ini?

Sesungguhnya pencegahan kenakalan remaja sebelum dan sesudah hadirnya media sosial tidaklah jauh berbeda. Untuk kasus kenakalan remaja itu sendiri, remaja membutuhkan didikan dan dukungan moral dari keluarga dan instansi pendidikan yang memadai. Tidak lupa juga dengan pergaulan serta lingkungan tempat tinggal sang anak.

Untuk pencegahan kenakalan remaja dalam media sosial, para orangtua harus mampu untuk menjelaskan bahwa apa yang telah diunggah ke internet tidak akan bisa dihapus untuk selamanya. Selain itu, hanya dengan sekali klik, segala hal baik yang pantas ataupun tidak pantas diunggah bisa dengan mudah dipublikasikan, dan tanggungjawab dari bermain media sosial sangatlah besar. (shn)


Baca Juga: Kecanduan Gawai? Begini Cara Habiskan Waktu Lebih Baik Bersama Pasangan

#Tekno #Teknologi #Remaja Kekinian
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Bocoran warna Xiaomi 17 Series kini terungkap. HP ini bakal segera meluncur 25 September 2025 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Fun
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
iPhone Air lebih irit dibanding Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut pengujian XEETECHCARE, iPhone Air bisa bertahan hingga 9 jam.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
Fun
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 Series akan meluncur 25 September 2025 di Tiongkok. Ponsel tersebut akan membawa chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah bocor. Ponsel tersebut bahkan muncul di database NDB Vietnam. Berikut adalah spesifikasinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Fun
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
iPhone 18 Pro kabarnya akan menggunakan desain semi-transparan. Nantinya, pengguna bisa melihat bagian dalam HP tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
Fun
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Vivo X300 bakal jadi pesaing iPhone 17. HP ini menghadirkan fitur yang mirip AirDrop. Lalu, apa saja yang akan dibawa HP ini?
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Fun
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra bocor. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan soal desainnya.
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Lifestyle
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Data yang dicuri mencakup nama, alamat e-mail, nomor telepon, alamat rumah, serta total jumlah belanja di toko-toko mewah tersebut di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Lifestyle
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan menjadi alat bantu yang membuat pekerjaan lebih efisien.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
Lifestyle
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Manusia menjadi pilot yang pegang kendali.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Bagikan