Antam Novambar Buka-bukaan Soal Tudingan Intimidasi Dirdik KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Antaranews
MerahPutih.com - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Antam Novambar membantah isu soal dirinya mengintimidasi mantan Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa. Bantahan itu disampaikan Antam menjawab pertanyaan anggota Pansel Capim KPK Hamdi Muluk dalam tes wawancara dan uji publik Capim KPK.
Antam diketahui pernah dituding mengintimidasi Endang Tarsa untuk meringankan Komjen Budi Gunawan yang menjadi tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh KPK pada 2015 lalu.
Baca Juga:
Kesal Diancam, Anggota Pansel Persilakan Penasihat KPK Tsani Annafari Mundur
Alexander Marwata Angkat Bicara Soal Penasihat KPK Ancam Mundur
Wakabareskrim Polri ini mengaku bersyukur bisa mengklarifikasi tudingan yang selama ini dialamatkan kepadanya. Antam mengaku tidak pernah mengintimidasi Endang Tarsa yang saat itu menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK.
"Tiga tahun saya bertahan tidak pernah menjawab. Saya siap untuk ini. Saya tidak pernah meneror Endang Tarsa. Ada saksinya saya bawa," kata Antam di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (27/8).
Antam menjelaskan, saat itu dirinya ingin membantu Budi Gunawan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Menurut Antam, Budi Gunawan tengah dizalimi karena dipaksakan untuk menjadi tersangka dalam kasus rekening gendut Polri.
"Saat itu kejadian Budi Gunawan. Saya tahu Budi Gunawan dizolimi karena saya orang hukum. Beliau dipaksakan untuk jadi tersangka berdasarkan bukti fakta yang ada. Saat itu saya ingin sekali membantu," ujar Antam.
Kemudian, Antam mengetahui dari rekannya sesama anggota Polri, bahwa ada adik kelasnya yang bertugas di KPK ingin membantu dengan memberikan kesaksian yang meringankan. Orang itu adalah Endang Tarsa, seorang personel kepolisian yang ditugaskan di KPK.
"Pak Endang Tarsa ingin bertemu dengan saya untuk menyampaikan beberapa hal yang menguntungkan di persidangan mengenai Pak Budi Gunawan. Saya langsung semangat," jelas dia.
Namun, kata Antam, pertemuan itu justru keluar di Majalah Tempo. Jenderal bintang dua ini merasa dibohongi. Apalagi, saat itu pembicaraannya dengan Endang justru direkam secara diam-diam.
"Silakan lihat, terakhirnya kami berpelukan. Ada CCTV-nya. Karena senang polisi mau bela polisi. Besoknya ternyata tidak. Marah saya dibohongi kolonel di KPK, di lembaga yang dianggap suci. Saya telepon. Direkam, ada ini rekamannya. Saya dibohongi," ungkap dia.
Baca Juga:
Dalam rekaman Antam mengungkapkan bahwa Endang Tarsa bahkan mengaku lebih takut kepada Abraham Samad yang saat itu menjabat Ketua KPK dibandingkan kepada Tuhan.
"Makanya ini kita harus ubah etikanya. Tiga tahun saya dipojokkan terus," pungkasnya.
Diketahui Antam diduga pernah mengintimidasi eks Direktur Penyidikan KPK, Endang Tarsa. Antam saat itu diduga meminta Endang bersaksi agar meringankan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang dijerat sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh KPK pada 2015 silam. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Ungkap OTT Bupati Ponorogo Terkait Mutasi dan Promosi Jabatan
KPK Tangkap Bupati Ponorogo
KPK Amankan Dokumen dan CCTV Usai Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
KPK Duga Legislator NasDem Satori Terima Duit Selain CSR BI-OJK, Dipakai Buat Beli Mobil
Laporkan Kekayaan Rp 3,08 Triliun ke KPK, Denny JA: Keterbukaan Adalah Spirit Kepemimpinan
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid, Lanjutkan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi
Gubernur Riau Pakai Duit Pemerasan Buat Jalan Jalan ke Luar Negeri
KPK Didesak Usut Dugaan Kejanggalan Saham Jiwasraya, Nilai Kerugian Capai Rp 600 Miliar
Rumah Hakim Tipikor Medan Terbakar Jelang Tuntutan Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Eks Penyidik KPK: Perlu Penyelidikan Mendalam
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden