Anies: Rumah Sakit di Jakarta dan Sekitarnya Sudah Kewalahan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) ketika memberikan keterangan pers saat melakukan inspeksi mendadak terkait PPKM Mikro di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/6). ANTARA/HO-Polres Metro Jaka
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa Rumah Sakit di Jakarta dan sekitarnya sudah kewalahan menangani pasien COVID-19 yang terus bertambah.
Karena itu, Anies minta masyarakat menghentikan aktivitas di luar rumah kecuali sektor-sektor esensial dan kritikal yang masih diperbolehkan beraktivitas.
“Rumah sakit-rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya sudah kewalahan menangani pasien yang jumlahnya terus bertambah,” ujar Anies usai meninjau pos pembatasan mobilitas bersama Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu (4/7).
Baca Juga:
Menkes Minta Rumah Sakit Layani Nakes yang Terpapar COVID-19 dengan Baik
Di satu sisi, rumah sakit di Jakarta sudah kewalahan melayani pasien COVID-19. Di lain pihak, banyak keluarga yang panik mencari tempat isolasi atau perawatan karena terkena.
“Karena itulah saya minta kepada semua hindari keterpaparan dengan cara bertahan dulu di rumah, kurangi kegiatan di luar rumah,” imbuh Anies.
Anies lantas membacakan data pemakaman protap Corona yang terus mengalami kenaikan.
Sabtu 26 Juni 157 pemakaman, hari Minggu (27 Juni) 144 pemakaman, hari Senin (28 Juni) 193 pemakaman, hari Selasa (29 Juni) 279 pemakaman, Rabu (30 Juni) 23, hari Kamis (1 Juli) 301, hari Jumat (2 Juli) 365, Sabtu (3 Juli) 396.
"Semoga ini adalah angka terakhir. Mulai hari ini mudah-mudahan angkanya menurun," ujarnya Anies.
Anies mengajak masyarakat untuk melihat data ini sebagai manusia, bukan data statistik. Dia bercerita bahwa orang-orang ini tadinya adalah mereka yang sehat wal alfiat dan kemudian terpapar Corona.
"Yang mereka bersama keluarganya, menjalani kehidupannya, dan ketika mereka mendapatkan keterpaparan, kondisinya berubah," ungkapnya.
Baca Juga:
Angka Harian COVID-19 di Bogor Lebih dari 300 Kasus, Bima Arya: Ini Tanda Bahaya
Anies menegaskan, pembatasan kegiatan dalam PPKM darurat merupakan upaya untuk menyelamatkan masyarakat dari keterpaparan COVID-19. PPKM darurat, kata Anies, bukan upaya untuk mengosongkan jalan-jalan di Jakarta.
"Ada satu hal penting kita ingin ini cepat selesai atau ingin lama selesai, kalau ingin cepat selesai semua bertahan di rumah. Kalau mau lama selesainya maka kita semua bergerak keluar, pasti akan lama selesainya,” pungkas Anies. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin