Anggota Komisi III DPR RI Singgung Gaya Hidup Polisi
Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan. (Foto: DPR RI)
MerahPutih.com - Komisi III DPR RI mendorong pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Yhosua Hutabarat atau Brigadir J yang diduga dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo sebagai momentum pembenahan menyeluruh institusi Polri.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Trimedya Panjaitan mengatakan, saat ini ada penilaian bahwa Polri sejak era reformasi sudah melenceng jauh dari konsep awalnya.
Baca Juga:
Terlibat Kasus Brigadir J, Eks Kapolres Jaksel Dibawa ke Mako Brimob
"Tadi ada kawan yang menyinggung soal life style-nya. Bahkan istri Kapolsek main di medsos luar biasa," kata Trimedya dalam rapat bersama Kompolnas, Komnas HAM dan LPSK di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/9).
Trimedya menyoroti gaya hidup anggota polisi dan keluarganya yang hedonis. Padahal, sebagai penegak hukum semestinya hidup sederhana bukan sebaliknya bergaya hidup mahal.
"Sehingga sekarang orang menganggap yang paling kaya itu polisi, kalah anggota DPR Pak," ungkapnya.
Institusi Polri kini semakin menjadi sorotan mata publik usai kematian Brigadir Yosua dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga:
Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Diumumkan Siang Ini
Sebelumnya, sejumlah isu beredar di tengah masifnya pemberitaan soal kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, PC.
Salah satunya soal isu uang ratusan miliar rupiah di kediaman Ferdy Sambo.
Polri memastikan bahwa adanya kabar yang menyatakan ditemukannya bungker yang berisikan uang sebanyak Rp 900 miliar di rumah Irjen Ferdy Sambo, tidak benar.
"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bungker Rp 900 miliar tidaklah benar," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Minggu (21/8).
(Pon)
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan Brigadir J, 3 Lembaga Ini Bakal Dicecar Komisi III
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Presiden Ingatkan Kepastian Hukum Jadi kunci Keberhasilan Sebuah Negara
Susunan Komisi Reformasi Kepolisian, Diisi 2 Mantan Ketua MK dan 3 Mantan Kapolri
RS Polri Kramat Jati Serahkan Jenazah Farhan dan Reno Kepada Pihak Keluarga
Sarifuddin Sudding Sebut Kasus Korupsi Sengaja Diulur-ulur untuk Dijadikan 'ATM Berjalan', RKUHAP Wajib Batasi Waktu Penyidikan
RS Polri Kramat Jati Umumkan Hasil Tes DNA 2 Kerangka Manusia di Gedung Kwitang Identik Farhan-Reno
DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Hakim Kasus Korupsi PUPR Sumut
Pelarangan Produk Impor untuk MBG, Komisi VII : bakal Untungkan Produsen Lokal
Satgasus OPN Bongkar Modus Baru Penghindaran Ekspor Produk Turunan Sawit, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp 140 Miliar
2 Oknum Polisi Polda Jateng Dipecat, Janjikan Korban Diterima Akpol hingga Rugikan Rp 2,65 Miliar