Ada Kisah dalam Sebuah Ciuman
Ada kisah di balik sebuah ciuman. (foto: pexels/jonathan borba)
BERCIUMAN merupakan cara paling murni dan paling intim untuk terhubung dengan seseorang. Kebahagiaan dan sensualitas yang diberikan dari ciuman sangat memikat.
Selama berabad-abad, di lebih dari separuh dunia, berciuman juga dikenal sebagai bentuk paling populer untuk menunjukkan cinta di depan umum. Faktanya, memang ada kisah di balik sebuah ciuman.
BACA JUGA:
Bikin Meleleh, 6 Aktor Korea ini Jagonya dalam Adegan Ciuman
1. Mengapa kita sangat suka berciuman?
Tindakan berciuman sebenarnya dimulai sejak lahir. Saat bayi, kita mengasosiasikan ciuman dengan menyusui dari ibu kita. Ini terbentuk sebagai tindakan penguatan positif dan ikatan yang kuat dengan ibu kita terlebih dahulu.
2. Mengapa ciuman sangat sensitif?
Bibir kita merupakan bagian paling sensitif dari tubuh kita yang rentan terhadap sentuhan. Anggota tubuh ini menjadi satu-satunya bagian yang biasanya tidak kita tutupi dengan kain. Ketika tubuh kita ditutupi dengan kain, kita merasa kurang sensitif. Untuk itu, tereksposnya bibir membuatnya menjadi bagian yang dapat dengan mudah dirangsang dengan perasaan cinta dan kasih sayang.
3. Konsepsi pakaian dengan ciuman
Berdasarkan informasi yang dilansir The Times India, warga suku yang memakai sedikit atau tanpa pakaian tidak memerlukan ciuman sama sekali. Tubuh mereka terbuka untuk kemungkinan hubungan seksual di mana saja sehingga tidak merasa perlu untuk berciuman. Sebaliknya, suku Inuit di lingkaran Arktik mengenakan pakaian hangat dan satu-satunya tempat mereka dapat merasakan sensualitas ialah wajah manusia (dikatakan, menggosok hidung sebagai bentuk ciuman).
BACA JUGA:
4. Apa yang kita temukan tentang seseorang saat berciuman?
Saat berciuman, kita cenderung menganggap aroma satu sama lain menarik. Isyarat yang muncul pada aroma satu sama lain membantu saling memahami lebih baik. Selain itu, semakin banyak orang terlibat dalam norma-norma sosial dan kompleksitas sosial, frekuensi berciuman meningkat. Saat itulah orang merasa paling nyaman dalam mengunci bibir.
5. Berciuman - tujuan bersama
Berciuman dimulai agar manusia bisa saling mengendus, yang kemudian berlanjut dengan menempelkan bibir satu sama lain. Itu mulai membawa orang lebih dekat dengan orang yang mereka sukai atau cintai. Berciuman telah merevolusi dan sekarang telah menjadi perilaku manusia yang unik. Koneksi itulah yang dimaksud dengan berciuman.(Avia)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui