Zero Discrimination Day, Mendukung Kegembiraan Sebagai Hak Semua Orang


Dengan adanya hari tanpa diskriminasi ini, harapannya diskriminasi terhadap semua orang terkhusus ODHA bisa dihapuskan. (Foto: Unsplash/dim hou)
ZERO discrimination day atau hari tanpa diskriminasi adalah sebuah perayaan tahunan yang dirayakan pada 1 Maret setiap tahunnya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan di depan hukum di semua negara anggota PBB.
Hari tanpa diskriminasi pertama kali dirayakan pada 1 Maret 2014, dan diluncurkan oleh Direktur Eksekutif UNAIDS Michel Sidibé pada sebuah acara besar di Beijing pada tahun yang sama.
Baca Juga:
“Pada Hari Tanpa Diskriminasi, 1 Maret, kami merayakan hak setiap orang untuk hidup secara penuh, produktif dan menjalaninya dengan bermartabat. Hari Tanpa Diskriminasi menyoroti bagaimana orang dapat memperoleh informasi tentang dan mempromosikan inklusi, kasih sayang, perdamaian, dan yang terpenting, gerakan untuk perubahan. Hari tanpa Diskriminasi membantu menciptakan gerakan solidaritas global untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi,” tulis UNAIDS dalam laman resmi mereka.

Sejarah perjalanan perayaan hari tanpa diskriminasi ini dipelopori oleh Michel Sidibé dari UNAIDS yang mengumumkan pada tanggal 1 Maret 2014 orang-orang harus mengingat pentingnya berjuang dan mengakhiri prasangka buruk terhadap manusia yang mengidap penyakit seperti HIV.
Sebelumnya, pada Februari 2017, Sidibé meminta semua orang untuk meramaikan dan angkat bicara untuk mengakhiri dan mencegah diskriminasi yang dapat menghalangi pencapaian ambisi, tujuan, dan impian manusia.
Sejak saat itu, hari tanpa diskriminasi dirayakan setiap tahunnya untuk mempromosikan kesetaraan tidak hanya di hadapan hukum tetapi juga dalam praktik umum di seluruh dunia.
Baca Juga:
Adapun tema yang tertulis dalam laman UNAIDS untuk hari tanpa diskriminasi tahun ini adalah “Selamatkan nyawa: Dekriminalisasi”. Lewat tema ini UNAIDS menyoroti bagaimana dekriminalisasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah kunci untuk membantu mengakhiri pandemi AIDS.
Tema tersebut diusung lantaran undang-undang pidana yang ada di banyak tempat di dunia kerap menargetkan orang yang hidup dengan HIV dan ini melanggar hak asasi manusia, memperburuk stigma yang dihadapi ODHA, juga bisa menempatkan ODHA dalam bahaya dengan menciptakan hambatan terhadap dukungan dan layanan yang mereka butuhkan untuk melindungi kesehatan mereka.

“Pada 2021, dunia menetapkan target reformasi hukum yang ambisius untuk menghapus undang-undang pidana yang merusak penanggulangan HIV dan mengabaikan populasi kunci. Menyadari dekriminalisasi sebagai elemen penting dalam respons, negara membuat komitmen bahwa pada tahun 2025 kurang dari 10 persen negara akan memiliki lingkungan hukum dan kebijakan menghukum yang memengaruhi respons HIV,” tulis UNAIDS dalam tajuk mereka dalam hari tanpa diskriminasi tahun ini.
Namun, meski ada beberapa reformasi yang menggembirakan, dunia masih jauh dari mencapai target. Faktanya, menurut UNAIDS saat ini ada 134 negara yang secara eksplisit mengkriminalisasi atau menuntut paparan, kerahasiaan, atau penularan HIV.
Sebanyak 48 negara masih memberlakukan larangan masuk ke wilayahnya bagi orang yang hidup dengan HIV, sementara 53 negara melaporkan bahwa mereka mewajibkan tes HIV, misalnya untuk menjalankan profesi tertentu. 106 negara juga membutuhkan izin orang tua bagi remaja untuk mengakses tes HIV.
Dengan adanya hari tanpa diskriminasi ini, harapannya diskriminasi terhadap semua orang terkhusus ODHA bisa dihapuskan, hal ini guna mendukung terwujudnya kegembiraan bagi semua orang, tanpa memandang suatu faktor apapun. Jadi sebangsa, ayo bergembira. (dsh)
Baca Juga:
Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia
Bagikan
Berita Terkait
Bahagia dengan Mendengarkan Lagu Sedih

Berkah Kebaikan Ramadan di Kampanye Buka Berkah

Sejarah Hari Film Nasional, Berawal dari 'Darah dan Doa'

Ngabuburit Gembira, Yuk Nonton 4 Film Pendek Indonesia Bertema Ramadan

5 Makanan ini Bikin Buka Puasa jadi Gembira

Asyiknya Ikut Bukber Bagi yang Tak Berkewajiban Berpuasa

Studi Sebut Uang Memberikan Kegembiraan

Datangkan Kegembiraan dengan Pelihara Tanaman Hias

Buat Hati Gembira dengan Berolahraga

'The Happiness Project', Kegembiraan untuk 3 Juta Anak
