Zelensky Klaim Ukraina Makin Kuat di Kursk, Kuras Sumber Daya Rusia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 19 Agustus 2024
Zelensky Klaim Ukraina Makin Kuat di Kursk, Kuras Sumber Daya Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (ANTARA/Anadolu)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa tentaranya “semakin kuat” di Kursk. Pasukan Ukraina berhasil meledakkan jembatan kedua di wilayah Rusia itu pada hari Minggu (18/8) waktu setempat.

Dilansir CNN, Senin (19/8), pertempuran terus berlanjut di wilayah Kursk, tempat Ukraina terus maju sejak melancarkan serangan mendadak lintas perbatasan minggu lalu. Namun, Ukraina tetap berada di bawah tekanan di wilayah timur yang didudukinya.

Serangan Kursk telah membuat Rusia kesulitan untuk memperkuat wilayahnya sendiri. Ukraina tampaknya memiliki beberapa tujuan dengan serangan tersebut, mulai dari meningkatkan moral setelah beberapa bulan yang sulit hingga menguras sumber daya Rusia.

Seorang ajudan presiden Ukraina mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk memastikan proses negosiasi yang "adil".

Baca juga:

Rusia Evakuasi 76.000 Warganya Imbas Serangan Ukraina di Kursk

"Pijakan kehadiran Ukraina di Kursk semakin kuat dan sekarang kami memperkuat posisi kami,” kata Zelensky dalam pidato terbarunya.

Sebagai bagian dari upaya melumpuhkan kemampuan logistik Moskow, pasukan Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka meledakkan jembatan lain di atas sungai Seym di wilayah Kursk, melalui serangan udara presisi.

"Penerbangan Angkatan Udara terus menerus merampas kemampuan logistik musuh dengan serangan udara presisi, yang secara signifikan mempengaruhi jalannya operasi tempur," kata Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykolaiv Oleshchuk dalam sebuah unggahan di media sosial, yang menyertakan sebuah video menunjukkan gumpalan asap menyelimuti sebagian anjungan.

Peristiwa ini terjadi dua hari setelah pasukan Ukraina menghancurkan jembatan lain di atas Seym. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Ukraina telah menggunakan roket Barat untuk melakukan serangan itu, yang kemungkinan adalah HIMARS buatan AS. (ikh)

#Konflik Ukraina #Rusia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Dunia
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagi banyak warga di Prefektur Fukushima, peringatan ini mungkin membangkitkan kembali kenangan kelam tentang salah satu bencana nuklir terburuk yang pernah terjadi di dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Dunia
Gempa Bumi Magnitude 7,9 Guncang Kamchatka di Rusia Timur Jauh, Jepang Keluarkan Peringatan Waspada Tsunami
Otoritas kegempaan Rusia mengumumkan peringatan tsunami di pesisir Teluk Avacha di Semenanjung Kamchatka.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Gempa Bumi Magnitude 7,9 Guncang Kamchatka di Rusia Timur Jauh, Jepang Keluarkan Peringatan Waspada Tsunami
Bagikan