Relasi

Yuk Tinggalkan Kebiasaan Buruk ini di 2022

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Rabu, 05 Januari 2022
Yuk Tinggalkan Kebiasaan Buruk ini di 2022

Jadilah pribadi yang lebih baik lagi di 2022. (Foto: Unsplash/Nadine Shaabana)

Ukuran:
14
Audio:

TAHUN baru tinggal satu hari lagi. Ini saatnya kamu menjadikan diri menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Tanpa kamu sadari, mungkin di 2021 ada beberapa kebiasaan buruk atau perkataan yang melukai hati pasangan, teman, atau keluargamu. Saatnya tinggalkan kebiasaan tersebut di 2022.

Setiap akhir tahun, kebanyakan orang membuat resolusi di 2022 yang berisi harapan-harapan baik ke depannya. Mengutip laman Life Hacker, saran berikut ini mungkin bisa kamu pertimbangkan untuk di 2022.

Baca juga:

Kebiasaan Buruk yang Berpotensi Membuat Hubungan Asmara Renggang

1. Jangan terlalu sering mengatakan maaf

Yuk Tinggalkan Kebiasaan Buruk ini di 2022
Jadilah orang yang percaya diri. (Foto: Unsplash/Christina @ wocintechchat.com)

Kamu pasti pernah ketika ingin meminta atau mengungkapkan sesuatu selalu menggunakan kata ‘maaf’. Alasannya sih entah karena kamu orangnya enggak enakan atau biar lebih sopan. “Maaf ya aku telat”, “Maaf kalau boleh tahu ini harganya berapa ya?”, “Maaf tadi aku habis membersihkan rumah”.

Tanpa disadari, terlalu sering mengatakan maaf membuat kamu seperti orang yang pemalu. Daripada menggunakan kata maaf, coba gunakan kata ‘terima kasih’, ‘saya ingin menambahkan’, ‘mengapa kita tidak mencoba…’, atau ‘saya ingin bertanya’.

2. Jangan beri tahu perempuan hamil bahwa mereka gemuk

Yuk Tinggalkan Kebiasaan Buruk ini di 2022
Lebih baik tawarkan hal-hal baik. (Foto: Unsplash/Alicia Petresc)

“Ih, kamu gemukan deh”. Namanya juga sedang mengandung anak, pasti banyak makanan yang dikonsumsi untuk mencukupi nutrisi. Di 2022 nanti, coba deh untuk berhenti menghakimi atau menyampaikan kata-kata yang kita tidak tahu apakah itu menyinggung mereka atau tidak. Daripada banyak tanya, lebih baik kita tawarkan bantuan seperti memasak, membersihkan, memuji, atau menjaga anak.

3. Jangan pakai deodoran di pagi hari

Yuk Tinggalkan Kebiasaan Buruk ini di 2022
Pakailah deodoran di malam hari. (Foto: Unsplash/Lux Graves)

Maksudnya di sini bukan berarti menganggap deodoran itu tidak baik sama sekali. Tapi lebih bagus kamu menggunakan deodoran di malam hari sebelum tidur. Suhu tubuh yang lebih rendah dan kurangnya kelembapan membantu menyerap bahan aktif lebih dalam. Selain itu juga membuat kandungan antiperspiran yang ada di deodoran bisa bekerja lebih efektif. Kandungan antiperspiran ini akan masuk ke dalam pori-pori kulit melalui saluran pintu keluar dari kelenjar keringat.

Baca juga:

Tahun Baru, Tinggalkan Kebiasaan Buruk ini

4. Buang kata jangan tersinggung

Yuk Tinggalkan Kebiasaan Buruk ini di 2022
Ganti dengan kalimat yang lain. (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)

“Eh tapi kamu jangan tersinggung ya”, “Yah gitu aja baper lu”, kalimat yang sering diucapkan tapi tanpa disadari bisa melukai hati orang lain. Saat kamu meyampaikan sesuatu, bisa saja perkataan tersebut membuat mereka merasa emosional. Di 2022 nanti cobalah ganti kata-kata tersebut dengan “Saya perhatikan bahwa…”, “Saya tidak yakin apakah kamu mengetahuinya”, atau “Dengan segala hormat”. (and)

Baca juga:

Kebiasaan Buruk di Pagi Hari Sebabkan Wajah 'Break Out'

#Lipsus Resolusi Refleksi Januari #Relasi #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan