YouTube Uji Coba Iklan dalam Bentuk Shorts

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 28 April 2022
YouTube Uji Coba Iklan dalam Bentuk Shorts

YouTube dorong Shorts untuk bisa lebih menghasilkan. (Foto: Unsplash/Alexander Shatov)

Ukuran:
14
Audio:

YouTube dikabarkan mulai melakukan uji coba penayangan iklan dalam bentuk Shorts. Fitur video pendek yang diperkenalakan pada 2020 ini, hadir dengan format baru dan dimaksudkan untuk menjadi kompetitor TikTok dan Instagram Reels.

Namun, Shorts sebagian besar hanya berguna bagi pembuat konten sebagai cara untuk menarik orang ke video YouTube reguler mereka, karena Shorts belum dapat menghasilkan pendapatan melalui iklan.

“Kami mengalami sedikit hambatan terhadap pertumbuhan pendapatan karena penayangan Shorts tumbuh sebagai persentase dari total waktu YouTube,” kata CFO Google Alphabet Ruth Porat. Lebih lanjut ia menambahkan, “kami sedang menguji monetisasi pada film pendek, dan umpan balik serta hasil awal pengiklan sangat menggembirakan.”

Baca juga:

Saingi TikTok, YouTube Shorts Kini Hadir di 100 Negara

YouTube Uji Coba Iklan dalam Bentuk Shorts
YouTube telah melakukan uji coba iklan terbatas di Shorts.(Foto: Unsplash/Christian Wiediger)

Kepala Bisnis Google Philipp Schindler menyebutkan, bahwa perusahaan secara khusus bereksperimen dengan iklan pemasangan aplikasi dan baru disusul promosi lainnya.

Mengutip XDA-Developers, Rabu (28/4), Schindler mengatakan kepada investor tentang uji coba terbatas pada Selasa (26/4). Saat ini perusahaan itu tengah menguji iklan model penawaran pemasangan aplikasi, tetapi perusahaan juga akan menguji format iklan lainnya.

Schindler mengatakan, meskipun masih di tahap awal, kami didorong oleh feedback dan hasil peninjauan dari para pengiklan. Tidak jelas apakah pengujian iklan saat ini akan memberikan pendapatan bagi para pembuat konten, seperti AdSense pada format video reguler di YouTube.

Meskipun pertama kali hadir pada 2020, Shorts belum diluncurkan ke semua kreator di Amerika Serikat hingga Mei 2021. Ini bukan pertama kalinya Shorts berpotensi untuk menghasilkan uang, perusahaan telah menawarkan sebuah program terbatas yang akan membayar para kreator untuk membuat konten Shorts , bahkan mereka akan membayar hingga USD 10 ribu (Rp 144 Juta).

Strategi tersebut juga pernah dilakukan TikTok, dengan menawarkan sejumlah dana untuk para pembuat konten dan memberikannya pada pembuat konten populer di AS, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Spanyol.

Baca juga:

Youtube Tawarkan Ide untuk Keamanan NFT

YouTube Uji Coba Iklan dalam Bentuk Shorts
Belum ada yang menemukan cara terbaik untuk memonetisasi video pendek, termasuk YouTube Shorts. (Foto: Unsplash/Szabo Viktor)

Google mengatakan bahwa YouTube Shorts sekarang telah memiliki 30 miliar views per harinya. Angka tersebut terdengar mengesankan, tetapi perlu diingat bahwa sebagian besar Shorts hanya berdurasi beberapa detik, dengan durasi maksimum 60 detik. Pengguna dapat dengan mudah menonton seratus Shorts hanya dalam beberapa menit.

Hingga saat ini belum ada yang menemukan cara terbaik untuk memonetisasi video pendek, bahkan dengan cara membayar para pembuat konten. Bahkan dana untuk kreator TikTok juga sempat dilaporkan memiliki tingkat pembayaran yang jauh lebih rendah daripada yang dapat dihasilkan seseorang dari konten serupa di YouTube.(kna)

Baca juga:

YouTube akan Hilangkan Fitur Berbagi Video Negatif

#YouTube #Google #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Fun
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Google baru-baru ini mengeluarkan peringatan penting bagi sekitar 2,5 miliar pengguna Gmail di seluruh dunia terkait serangan siber
ImanK - Sabtu, 30 Agustus 2025
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Bagikan