YouTube Uji Coba Iklan dalam Bentuk Shorts


YouTube dorong Shorts untuk bisa lebih menghasilkan. (Foto: Unsplash/Alexander Shatov)
YouTube dikabarkan mulai melakukan uji coba penayangan iklan dalam bentuk Shorts. Fitur video pendek yang diperkenalakan pada 2020 ini, hadir dengan format baru dan dimaksudkan untuk menjadi kompetitor TikTok dan Instagram Reels.
Namun, Shorts sebagian besar hanya berguna bagi pembuat konten sebagai cara untuk menarik orang ke video YouTube reguler mereka, karena Shorts belum dapat menghasilkan pendapatan melalui iklan.
“Kami mengalami sedikit hambatan terhadap pertumbuhan pendapatan karena penayangan Shorts tumbuh sebagai persentase dari total waktu YouTube,” kata CFO Google Alphabet Ruth Porat. Lebih lanjut ia menambahkan, “kami sedang menguji monetisasi pada film pendek, dan umpan balik serta hasil awal pengiklan sangat menggembirakan.”
Baca juga:

Kepala Bisnis Google Philipp Schindler menyebutkan, bahwa perusahaan secara khusus bereksperimen dengan iklan pemasangan aplikasi dan baru disusul promosi lainnya.
Mengutip XDA-Developers, Rabu (28/4), Schindler mengatakan kepada investor tentang uji coba terbatas pada Selasa (26/4). Saat ini perusahaan itu tengah menguji iklan model penawaran pemasangan aplikasi, tetapi perusahaan juga akan menguji format iklan lainnya.
Schindler mengatakan, meskipun masih di tahap awal, kami didorong oleh feedback dan hasil peninjauan dari para pengiklan. Tidak jelas apakah pengujian iklan saat ini akan memberikan pendapatan bagi para pembuat konten, seperti AdSense pada format video reguler di YouTube.
Meskipun pertama kali hadir pada 2020, Shorts belum diluncurkan ke semua kreator di Amerika Serikat hingga Mei 2021. Ini bukan pertama kalinya Shorts berpotensi untuk menghasilkan uang, perusahaan telah menawarkan sebuah program terbatas yang akan membayar para kreator untuk membuat konten Shorts , bahkan mereka akan membayar hingga USD 10 ribu (Rp 144 Juta).
Strategi tersebut juga pernah dilakukan TikTok, dengan menawarkan sejumlah dana untuk para pembuat konten dan memberikannya pada pembuat konten populer di AS, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Spanyol.
Baca juga:

Google mengatakan bahwa YouTube Shorts sekarang telah memiliki 30 miliar views per harinya. Angka tersebut terdengar mengesankan, tetapi perlu diingat bahwa sebagian besar Shorts hanya berdurasi beberapa detik, dengan durasi maksimum 60 detik. Pengguna dapat dengan mudah menonton seratus Shorts hanya dalam beberapa menit.
Hingga saat ini belum ada yang menemukan cara terbaik untuk memonetisasi video pendek, bahkan dengan cara membayar para pembuat konten. Bahkan dana untuk kreator TikTok juga sempat dilaporkan memiliki tingkat pembayaran yang jauh lebih rendah daripada yang dapat dihasilkan seseorang dari konten serupa di YouTube.(kna)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
