YouTube Stories Ditutup 26 Januari


YouTube tutup Stories karena penurunan popularitas. (Foto: Unsplash/Szabo Viktor)
FITUR Stories milik YouTube dilaporkan akan ditutup mulai 26 Juni mendatang. Alasannya, karena perusahaan ingin fokus pada fitur lainnya, seperti Shorts, Community, video Live, dan tentu konten video berdurasi panjang konvensionalnya.
Kreator akan diberi tahu tentang penonaktifan fitur Stories melalui berbagai saluran seperti unggahan forum, pesan dalam aplikasi, dan pengingat di YouTube Studio. Begitu pernyataan resmi YouTube.
Hilangnya daya tarik terhadap Stories juga menjadi penyebab dihentikannya layanan itu.
Salah satu penyebab rendahnya daya tarik Stories kemungkinan karena hadirnya fitur serupa di hampir setiap aplikasi sosial. Terutama, format Stories juga makin kehilangan popularitas sejak kebangkitan TikTok dengan format snack video yang singkat, tapi lebih menarik.
Baca juga:
Youtube Premium Sukses Torehkan Sejarah Baru

YouTube tidak sendirian dalam meninggalkan Stories. Ada juga Netflix yang beberapa tahun sebelumnya juga telah menguji fitur serupa yang disebut 'Extra'. Fitur itu tadinya mau dihadirkan untuk memberikan ruang bagi pengguna berbagi video dan foto dari konten populer Netflix.
LinkedIn juga meninggalkan fitur Stories pada 2021. Sementara Spotify baru-baru ini juga memperkenalkan fitur yang mirip dengan Stories untuk profil artis, mendesain ulang aplikasi agar lebih besar untuk memprioritaskan menu 'Discover' seperti TikTok.
Pertama kali diluncurkan pada 2018, YouTube secara resmi meluncurkan Stories hanya kepada kreator konten dengan lebih dari 10.000 pelanggan. Namun YouTube tidak pernah memperluas akses ke semua pengguna di YouTube untuk memungkinkan konten dapat dinikmati secara lebih luas.
Baca juga:
Calon Youtuber, Ketahui 5 Level Youtube Play Button Lebih Dulu

Tujuan utama perusahaan dengan meluncurkan fitur itu adalah agar kreator konten dapat lebih terlibat dalam interaksi dengan audiens mereka. Melalui Stories, YouTube juga berharap kreator konten dapat berbagi lebih banyak hal, seperti pembuatan konten dan hal-hal yang lebih mikro seperti keseharian para kreator konten.
Layaknya Stories di Instagram dan Snapchat, Stories di YouTube akan hilang setelah jangka waktu tertentu. Bila Instagram membatasi hanya untuk 24 jam, YouTube membuatnya dalam tujuh hari. Namun, YouTube tidak menyediakan fitur 'Highlights' seperti pada Instagram agar Stories dapat dilihat kembali.
YouTube pada dasarnya telah mengakui bahwa Stories tidak bekerja dengan baik. Saat ini lebih banyak kreator konten yang menyukai Shorts dan Community. Akses ke Community juga kini diperluas, karena YouTube telah menghapus persyaratan >500 subscribers. (waf)
Baca juga:
Pendapatan Iklan YouTube Turun 2,6%
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial

Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos

Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
