Yasonna Turun Langsung Tangkap Maria Lumowa, Pengamat: Bagaimana Kasus Lain?

Pemulangan Maria Pauline Lumowa dari Serbia. (Foto: MP/Istimewa)
Merahputih.com - Pengamat politik Wempy Hadir menilai keikutsertaan menteri hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam penangkapan Maria Lumowa bukan sesuatu yang dapat dipermasalakan. Apalagi, penangkapan itu adalah ranah Yasonna.
Apakah ada kaitan dengan rencana resuffle kabinet atau tidak, tentu publik mempunyai kebebasan untuk memberikan persepsi.
"Misalnya ada yang mengkaitkan bahwa ini dalam rangka mengamankan posisi agar tidak masuk dalam jajaran kabinet yang akan dirombak oleh Presiden Jokowi," ujar Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (10/7).
Baca Juga
Direktur Indo Polling Network ini menyebut, Menkumham Yasonna Laoly menunjukan bahwa dia bisa diandalkan dalam penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi di Indonesia. Bahkan mencari pelaku korupsi keujung dunia.
Sebagai pembantu presiden, Yasonna sudah melakukan yang terbaik. "Tentu masih ada juga catatan perbaikan yang mesti dilakukan. Misalnya bagaimana dengan kasus-kasus yang lainnya?," ungkap Wempy.

Wempy berharap bahwa penangkapan terhadap Maria Lumowa bisa menjadi pintu awal untuk membuka dan menangkap juga koruptor kakap yang lainnya yang telah merugikan negara.
Aksi Yasonna itu juga disorot Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Fadli Zon menyebut ada perbedaan dalam kesigapan Kemenkum HAM menangani Maria Pauline Lumowa dengan kasus buron kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra.
"Mestinya penanganan terhadap masalah buronan ini kan standarnya jelas sama, bukan sekedar selera dan juga treatment berbeda. Kelihatan sekali ada perbedaan, yang satu begitu mudah lolos dan bisa mendapatkan E-KTP, ini juga ada satu treatment khusus," kata Fadli Zon.
Baca Juga
Ekstradisi Maria Pauline Lumowa Upaya Tutupi Malu Yasonna atas Bobolnya Djoko Tjandra
Fadli Zon mengingatkan agar penangkapan Maria Pauline bukan ajang pamer prestasi Menkum HAM agar tidak dicopot oleh Presiden.
"Jangan sampai nanti orang menduga karena orang berlomba-lomba menonjolkan prestasinya, karena takut di-reshuffle gitu," katanya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Sembunyi di Kebon Jeruk, Gembong Kriminal Sri Lanka Kehelbaddara Padme Diringkus di Apartemen

Deretan Buronan Dipajang Dalam Paparan Kinerja KPK Semester I 2025

KPK Optimis Ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura Bakal Terwujud

Pemerintah Hadapi Kendala Pulangkan Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos dari Singapura

Yasonna Bantah Ada Perbedaan Sikap soal Mundurnya Kongres PDIP

Ditangkap di Kediri, Terpidana Kasus 5 Bulan 20 Hari Bui dari Aceh Berhasil Buron 9 Tahun

Menkum Klaim Sudah Tandatangani Surat Permintaan Ekstradisi Paulus Tannos

KPK Beberkan Sosok Harun Masiku, Bukan Kader Asli PDIP hingga Dekat dengan Eks Ketua MA Hatta Ali

Dubes RI untuk Singapura: Proses Ekstradisi Paulus Tannos Tak Ada Kendala

KPK Sebut Perubahan Kewarganegaraan Paulus Tannos Tak Pengaruhi Proses Ekstradisi
