Yasonna Bantah Ada Perbedaan Sikap soal Mundurnya Kongres PDIP
Yasonna H. Laoly. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
MerahPutih.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Yasonna Laoly, membantah adanya perbedaan sikap terkait mundurnya pelaksanaan Kongres PDIP karena perpecahan internal.
Menurutnya, pelaksanaan kongres bergantung pada perintah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ia pun meminta agar keputusan Megawati ditunggu.
"Enggak ada. Kita solid lah. Mana ada beda-beda sikap. Solid," ujar Yasonna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4).
"Ya kita belum tau ya, tergantung ketua umum aja. Kita tunggu aja perintah ketua umum seperti apa nanti," sambungnya.
Baca juga:
Ganjar Ungkap Banyak Kader yang Ingin Megawati Jadi Ketum PDIP Lagi
Yasonna juga mengatakan, tidak ada masalah dalam pelaksanaan kongres PDIP. Saat ini, PDIP sedang melakukan konsolidasi agar acara berjalan lancar.
"Oh enggak ada. Enggak ada masalah. Kita kan hanya masih konsolidasi saja," tuturnya.
Terkait mundurnya jadwal kongres, Yasonna meminta hal tersebut ditunggu karena pihaknya membutuhkan persiapan matang guna menggelar perhelatan itu.
Baca juga:
KPK Cecar Plt Dirjen Imigrasi Terkait Yasonna Bentuk Tim Pemeriksa Perlintasan Harun Masiku
Salah satunya, kata Yasonna, mempersiapkan anggota untuk datang ke lokasi yang ditentukan. Ia mengatakan perlu biaya untuk hal tersebut.
"Ya kita lihat saja dulu. Tapi semua solid. Hanya soal persiapannya ini. Kan baru Pemilu, baru Pilkada. Kan bikin kongres enggak gampang," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air