WHO Tengah Kembangkan Aplikasi Pelacak COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 11 Mei 2020
WHO Tengah Kembangkan Aplikasi Pelacak COVID-19

WHO akan hadirkan aplikasi pelacak COVID-19 (Foto: puertoricolatingrill)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) tengah menyiapkan aplikasi COVID-19 untuk orang-orang di negara yang kekurangan sumber daya, guna meninjau tanda-tanda virus corona dari rumah.

Menurut Reuters, agensi tersebut juga mempertimbangkan fungsi pelacakan kontak berbasis Bluetooth, mirip dengan yang diluncurkan di seluruh dunia pada aplikasi sejenis.

Baca Juga:

Mengintip Bocoran 'Calon' Fitur-fitur Baru yang Akan Hadir di Instagram

Applikasi pelacak COVID-19 dari WHO diharapkan dapat membantu pencegahan penyebaran virus Corona (Foto: pixabay/geralt)

Aplikasi besutan WHO itu memungkinkan para penggunanya untuk memasukan gejala (suhu badan tinggi atau batuk terus menerus), lalu memberi saran tentang kemungkinan mereka tertular virus.

Nantinya, informasi itu akan dipersonalisasi berdasarkan lokasi. Hal itu diungkapkan oleh Bernardo Mariano, kepala informasi WHO pada Reuters.

Aplikasi dari program yang tak disebutkan namanya itu, diharapkan akan diluncurkan secara global pada bulan ini. Pemerintah pun didorong untuk mengakses aplikasi dan merilis versi yang lebih personal untuk konstituen lokal.

Australia, Prancis, Inggris dan AS pun telah memperkenalkan aplikasi pelacak COVID-19, yang menggunakan Bluetooth untuk melakukan 'jabat tangan digital' antara pemilik smartphone.

Baca Juga:

Facebook Lebih Fresh dengan Tampilan Baru

WHO kabarnya akan merilis aplikasi tersebut terlebih dahulu di Amerika dan Afrika (Foto: pixabay/geralt)

Seperti yang dilansir dari laman PCMag, rencananya WHO akan merilis aplikasi tersebut di Afrika dan Amerika Selatan.

"Mungkin di beberapa wilayah Amerika selatan dan Afrika kekuarangan teknologi dan insinyur untuk mengembangkan aplikasi semacam itu. Manfaat aplikasi itu benar-benar untuk negara yang tidak memiliki apa-apa. Kami akan memberikan aplikasi tersebut ke negara yang tidak mampu, di mana negaranya memiliki sistem kesehatan yang rapuh," ucap Mariano.

Adapun tim insinyur dan desainer yang mengerjakan proyek tersebut yakni termasuk mantan karyawan Google dan Microsoft, yang secara sukarela meluangkan waktu mereka untuk membangun platform sumber terbuka, yang akan tersedia melalui GitHub.

Namun WHO masih mempertimbangkan penambahkan fungsi proximity tracing yang saat ini dilarang lantaran masalah hukum dan privasi. (Ryn)

Baca Juga:

Mengenal Fitur Baru Microsite Listening Together dari Spotify

#Virus Corona #COVID-19 #WHO
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Per 2021, masih ada 26 kabupaten dan kota dengan prevalensi kecacingan di atas 10%.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan