WFH dengan Gaya Hidup Mageran Picu Berbagai Penyakit

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 10 Juli 2024
WFH dengan Gaya Hidup Mageran Picu Berbagai Penyakit

Gaya hidup mageran karena WFH bisa timbulkan banyak penyakit.. (freepik/master1305)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - BEKERJA dari rumah memungkinkan kamu mengembangkan gaya hidup mageran. Sedentary lifestyle alias gaya hidup yang tidak banyak bergerak bagi pelaku WFH amat dimungkinkan mengingat kamu enggak perlu beranjak daru rumah, bahkan tempat tidur, untuk mulai bekerja.

Sedentary lifestyle ini memanjakan seseorang untuk lebih banyak diam dan lebih santai tanpa aktivitas fisik ketimbang bekerja dari kantor. Secara sekilas, bekerja dari rumah tampak ideal. Namun, jika WFH membuatmu terjebak dalam gaya hidup mageran, itu bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

Seperti dilansir Betterhealthcenter, seseorang berisiko mengalami kematian dini jika pada siang hari lebih banyak duduk ketimbang bergerak. Faktanya, manusia diciptakan untuk berdiri tegak. Jantung dan sistem kardiovaskular bekerja lebih efektif dengan cara itu. Usus juga berfungsi lebih efisien saat tegak. Itulah mengapa mereka yang terbaring di tempat tidur di rumah sakit biasanya mengalami masalah pada fungsi usus.

Selain pencernaan, gaya hidup mageran ini dapat melemahkan otot kaki. Kondisi duduk berdiam membuat kaki dan bagian otot pantat alias gluteal melemah dan otot kaki menjadi kecil. Otot-otot besar ini penting untuk berjalan dan kestabilan tubuh. Otot kaki lemah membuatmu lebih berisiko mengalami cedera dan ketegangan saat olahraga.

Baca juga:

Fitur Air Gestures Ponsel, Bukan Buat 'Mager' tapi Biar Praktis

Sedentary lifestyle juta menyebakan penumpukan lemak dan gula dalam tubuh. Saat kondisi tubuh diam dan duduk dalam waktu yang lama, itu membuat sistem pencernaan tidak bekerja secara efisien. Akibatnya, akan ada banyak lemak dan gula yang tertimbun di tubuh. Hal itu bakal jadi biang penyakit.

Risiko sindrom metabolik juga mengintai kamu yang mageran. Walaupun sudah rutin olahraga, penyakit ini tetap bisa terjadi. Untuk mencegahnya, kamu perlu minimal 60-75 menit per hari untuk melawan kebiasan duduk berlebihan.

Duduk berlebih juga bahaya untuk kesehatan otot pinggul. Kondisi tubuh yang terbenam dalam waktu lama di kursi kerja menimbulkan kemungkinan terjadinya pemendekan otot fleksor di pinggul. Itulah yang menyebabkan masalah sendi pinggul. Duduk dalam waktu yang lama juga menimbulkan risiko kelainan bentuk tulang. Hal ini terjadi karena selama menjalankan aktivitas pekerjaan tidak memperhatikan bagaimana postur tubuh saat bekerja sehingga jadi kebiasaan dan merusak bentuk tulang belakang.

Tak hanya fisik, sedentary lifestyle juga memengaruhi mental kamu. Tingkat stres pada mereka yang mageran disebut punya tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi.(tka)

Baca juga:

Ini 4 Zodiak yang Paling Mageran, Kamu Termasuk?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Bagikan