Waspadai Tanda-Tanda Serangan Stroke Ini

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Mei 2023
Waspadai Tanda-Tanda Serangan Stroke Ini

Gejala serangan stroke telah dirangkum oleh para pakar medis dalam sebuah singkatan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SERANGAN stroke membutuhkan pertolongan segera. Satu-satunya cara mendapatkannya adalah dengan mengetahui tanda-tanda serangan stroke tersebut.

Gejala serangan stroke telah dirangkum oleh para pakar medis dalam sebuah singkatan. Akronim FAST telah digunakan selama bertahun-tahun untuk menggambarkan gejala stroke. Kini sebuah organisasi telah memperbarui modelnya menjadi lebih spesifik.

Society of NeuroInterventional Surgery (SNIS) di AS merekomendasikan model BE FAST dan mempromosikannya sebagai bagian dari Get Ahead of Stroke Campaign dalam organisasi tersebut.

Sebelum beranjak ke akronim baru, ada baiknya kami mengenal akronim sebelumnya. FAST adalah akronim yang didukung oleh American Stroke Association (ASA) dan direkomendasikan secara luas oleh banyak organisasi kesehatan dan dokter.

FAST merupakan singkatan dari Face drooping yang artinya satu sisi wajah terkulai atau mati rasa; Arm weakness yang artinya satu lengan lemah atau mati rasa; Speech difficulty yang artinya ucapan orang tersebut tidak jelas; dan yang terakhir Time to call 911 atau kalau di sini mencari bantuan medis terdekat.

Baca juga:

Penanganan Stroke Sedini Mungkin Bisa Cegah Risiko Kematian

Gejala serangan stroke telah dirangkum oleh para pakar medis dalam sebuah singkatan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

ASA juga mencatat bahwa berikut ini bisa menjadi gejala stroke, tetapi tidak memasukkannya ke dalam akronim:

1) Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau tungkai, terutama pada satu sisi tubuh

2) Kebingungan, kesulitan berbicara, atau memahami pembicaraan

3) Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata

4) Kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan, atau koordinasi

5) Sakit kepala parah tanpa penyebab yang diketahui

Untuk akronim yang baru, BE FAST, mencakup gejala berikut: Balance difficulties atau hilangnya keseimbangan; Eyesight changes atau perubahan daya penglihatan; Facial drooping atau wajah yang terkulai; Arm weakness atau mati rasa pada salah satu lengan; Speech difficulties atau kesulitan berbicara; dan Time to call 911 atau mencari bantuan medis.

BE FAST bukan hanya digunakan SNIS, beberapa pusat medis akademik juga menggunakannya. Namun, tidak dianggap sebagai akronim universal untuk deteksi stroke.

Ada pro dan kontra untuk menggunakan model ini untuk deteksi stroke, kata ahli saraf stroke Jason Tarpley, MD, PhD, yang juga merupakan direktur Stroke and Neurovascular Center untuk Pacific Neuroscience Institute di Providence Saint John’s Health Center, Santa Monica, California, AS.

“Jika kamu mencoba untuk mendapatkan setiap gejala, maka penting untuk memasukkan 'keseimbangan' dan 'mata' karena, jika kamu memiliki masalah di bagian belakang otak, akronim FAST cenderung tidak mendeteksinya," ujarnya seperti diberitakan WebMD.

Tarpley menambahkan, “BE FAST meningkatkan sensitivitas akronim dan memungkinkan kamu mendeteksi lebih banyak stroke di bagian belakang otak.”

Baca juga:

Pahami Gejala dan Risiko Stroke Ringan

Sangat penting untuk mendeteksi jenis stroke tersebut dan mendapatkan perawatan secepatnya. (freepik/freepik)

Stroke di bagian belakang otak adalah stroke yang sangat parah, menurut direktur bedah neurovaskular Justin A. Singer, MD di Corewell Health di Grand Rapids, Michigan.

Itulah mengapa, sangat penting untuk mendeteksi jenis stroke tersebut dan mendapatkan perawatan secepatnya. “Meskipun gejala ini kurang umum, memasukkannya ke dalam akronim dapat membantu orang lebih memahami apa yang terjadi dan mencari pertolongan medis lebih cepat,” tambahnya.

Namun, menurut Tarpley, menggunakan BE FAST juga dapat meningkatkan risiko alarm palsu, “Seringkali, masalah keseimbangan dan mata bukanlah stroke.”

“Jika kamu menggunakan BE FAST, kamu akan mencurahkan banyak sumber daya untuk menguji orang, berpikir bahwa mereka terkena stroke, yang tidak terkena stroke,” katanya.

Meskipun demikian, Tarpley mengatakan risiko positif palsu adalah sesuatu yang perlu diterima.

Singer setuju, “Banyak perawatan yang kami tawarkan, seperti obat penghilang gumpalan darah atau trombektomi mekanis untuk mengambil kembali gumpalan darah, sensitif terhadap waktu.”

“Semakin cepat kita dapat melakukan intervensi, semakin baik peluang untuk mengurangi ukuran stroke dan membantu pasien kita pulih dan mempertahankan kemandirian fungsional,” jelasnya.

Apa yang harus dilakukan jika kamu mencurigai seseorang mengalami stroke?Langkah selanjutnya sederhana, kata Tarpley: cari bantuan medis sesegera mungkin. (aru)

Baca juga:

Teknologi Virtual Reality Hadir untuk Terapi Pasien Stroke

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan