Penanganan Stroke Sedini Mungkin Bisa Cegah Risiko Kematian


Penanganan stroke sedini mungkin bisa memperkecil kerusakan saraf (Foto: pixabay/geralt)
SERANGAN stroke bisa terjadi secara tiba-tiba pada siapapun. Baik dalam keadaan istirahat maupun tengah melakukan kegiatan tertentu di rumah, tempat kerja, bahkan saat berolahraga.
Stroke merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, serta penyebab kecacatan utama pada penderita usia dewasa bahkan di usia produktif.
Baca Juga:
Karena itu, penyakit stroke digolongkan ke dalam penyakit katastropik, lantaran memiliki dampak luas secara ekonomi dan sosial.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 10 tahun terakhir, diketahui fakta bahwa prevalensi penyakit stroke di Indonesia masih sangat tinggi.
Stroke bisa terjadi kapanpun tanpa bisa diduga, hal itu tentunya tidak diinginkan setiap orang. Namun, faktanya perlu diketahui bahwa stroke bisa dicegah melalui deteksi dini.
Melalui deteksi dini, diharapkan kejadian stroke bisa dicegah, khususnya untuk orang-orang yang berisiko. Karena, dengan penanganan yang tepat, bisa mengurangi risiko angka kecacatan dan kematian akibat stroke.

Berangkat dari kekhawatiran tersebut, Stroke Center Brawijaya Hospital Saharjo dibangun dan telah diresmikan pada tanggal 30 Maret 2022 di Auditorium lt.8 Brawijaya Hospital Saharjo.
"Peresmian Stroke Center ini ditujukan untuk memberikan solusi pelayanan komprehensif pasien stroke yang Tepat, Cepat dan Akurat kepada masyarakat secara one stop service," jelas Direktur Utama Dr.dr.Chamim, SpOG (K)Onk saat ditemui merahputih.com di Jakarta, Rabu (30/3).
Stroke Center Brawijaya Hospital Saharjo memiliki tim dokter yang cukup lengkap. Dari mulai dokter Spesialis Syaraf, Bedah Saraf, Radiologi-Intervensi hingga Rehabilitasi Medis yang kompeten.

Dengan adanya para tenaga ahli tersebut, diharapkan bisa memberikan layanan holistik dan komprehensif pada pasien Stroke sejak awal ditemukan risiko, timbul gejala, hingga rehabilitasi medis gejala sisa stroke.
Selain terdapat sejumlah tenaga ahli, Brawijaya Hospital Saharjo juga ditunjang fasilitas berteknologi modern dalam mendukung pemeriksaan dan penanganan pasien Stroke.
Adapun fasilitas tersebut antara lain Ct-scan 128 slides, MRI dan MRA, tindakan minimal invasif DSA (Digital Subtraction Angiography), Operation Theatre dengan Microskop Leica, Critical Unit, serta 'homey ambience' pada fasilitas rawat inap dan poliklinik.
Baca Juga:
Brawijaya Hospital Saharjo memiliki Unit Emergency 24 jam dengan Code Stroke System, yang berperan penting dalam mengejar Golden Time Period Penanganan Stroke.
Lewat Code Stroke System, Radiologi akan mempersiapkan akses cepat pemeriksaan pasien Stroke, sehingga tatalaksana terapi pun bisa diberikan lebih cepat.
Menangani kasus Stroke sedini mungkin merupakan target utama tim multidisiplin Brawijaya Hospital Saharjo. Hal itu dilakukan untuk memperkecil kerusakan syaraf yang terjadi, sehingga memperkecil juga kemungkinan terjadinya gejala sisa pasca stroke, resiko komplikasi dan kematian. (Ryn)
Baca Juga:
Akibat Nonstop Main Game Hampir Sebulan, Bocah 15 Tahun ini Terkena Stroke
Bagikan
Berita Terkait
Inflamasi Picu Penyakit Jantung, ini Penjelasannya

Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke

Kacang-kacangan Bagus untuk Pasien Stroke karena Memiliki Antioksidan Tinggi

Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak

Gerindra Bantah Prabowo Terkena Strok 2 Kali

Cegah Stroke Sejak Dini

Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Stroke

Pahami Gejala dan Risiko Stroke Ringan
